10.SIAPA DIA?

11 2 0
                                    

.

.

.

Raksa memasuki kamar yang ditempati oleh Ara, untuk mengecek keadaannya. Ceklek!

Raksa membuka pintu kamar tersebut, memperlihatkan Ara yang tengah duduk di sofa. Raksa menghampiri Ara dan duduk disebelahnga. "Kenapa? Ada yang sakit?" tanya Raksa lembut.

Ara menggeleng. "Aku hanya gabut saja, handphone ku disita oleh mu, bukan?" adu Ara. Raksa yang mendengar itu hanya memangut-mangutkan kepala, kemudian ia merogoh sakunya untuk membawa handphone miliknya. Ya, memang Handphone miliknya disita oleh Raksa.

"Ini, kau bisa menggunakan handphoneku dan kau hanya bisa bermain game dan untuk menonton saja tidak lebih!" ia menyodorkan handphone kepada Ara, Ara langsung saja merebut handphone miliknya.

Saat Ara membuka layarnya dan benar saja ia hanya bisa bermain game dan menonton YouTube, selebihnya Raksa mengunci semua aplikasi.

Hufhh!

Ara menghela nafas berat, daripada dirinya gabut? Mending main game saja.

7 menit kemudian, Ara masih asik dengan ponselnya sedangkan Raksa terus memandang wajah cantik gadis itu. Tatapan Raksa beralih terhadap gelang inisial 'S' yang dipakai oleh Ara ditangan kirinya. Tangan Raksa mulai memegang pergelangan tangan Ara, membuat Ara menghentikan aktivitas bermainnya.

"Ada apa?" tanya Ara bingung.

"Inisial 'S'? Apa kau punya lelaki lain?" tanya Raksa bertubi-tubi. "Tidak!" jawab singkat Ara.

"Lalu siapa inisial 'S' itu? Apakah gelang ini darinya?"

"Aku tidak terlalu mengingat, yang aku tahu di seorang lelaki dimasa laluku!" jelasnya. Memang Ara tidak mengetahui tentang itu, karena dulu dirinyalah kecelakaan dan mengalami amnesia Hingga sekarang.

Grep!

"Bisa kah kamu melepas gelang itu?" tanya Raksa dengan memeluk erat tubuh Ara. Ara hanya menggeleng Pelan. "Aku tidak bisa, aku takut orang dimasa laluku orang yang sangat spesial!" tutur Ara.

"Aku tidak mau kau mencintai lelaki lain dariku, Ara!" Raksa malah mempererat pelukannya terhadap Ara.

Bersambung••••

𝗔𝗥𝗥𝗘𝗞𝗦𝗔 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang