15.RUMIT!

9 1 0
                                    

.

.

.

Bughh!

Raksa memukul temboknya dengan keras, saat ini dia sangat emosi. Bagaimana tidak emosi? Gadisnya sudah pergi begitu saja, sepertinya dia melupakan syarat yang ia berikan kepadanya.

"Maaf, Tuan, saat saya sudah berada di depan kampus Nona Ara sudah pergi bersama Tuan Rico.
," tutur supir Yan.

Raksa berusaha menetralkan emosinya. "Sepertinya, ini sudah direncanakan olehnya. Baiklah, aku akan membawa gadisku kembali!" Raksa menatap ke arah depan dengan tajam.
•••••

Rico tengah mengendarai mobilnya. Sedangkan Ara, ia sibuk menatap ke arah luar dari jendelanya.

Cittt!

Beberapa mobil menghadangnya dan keluar dari mobil, terlihat beberapa orang berbadan kekar dan memakai baju ala preman.

"Me-mereka siapa, Bang?" tanya Ara gugup karena ketakutan.

"Tenang, Dek, Abang disini. Abang akan jaga kamu, oke?" Rico meyakinkan Ara.

Tok!
  Tok!
Keluar!

Beberapa orang itu mengetuk kaca mobil Rico dengan keras.

"Bang," cicit Ara. "Ara tenang, ok? Abang akan urus semuanya. Kamu tetap disini jangan kelua!" Rico berusaha menenangkan sang adik. Kemudian, Rico keluar dari mobilnya.

"Hati-hati, Bang!" teriak Ara.

Bugh!

Mereka berkelahi 8 lawan 1. Siapa yang akan menang?

Ara teringat dengan suara yang diberikan oleh Raksa. Apakah orang-orang itu adalah suruhan Raksa atau ... bukan? Jujur, hati Ara masih merasa ragu.

Bersambung ••••

𝗔𝗥𝗥𝗘𝗞𝗦𝗔 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang