.
.
.
"Kau akan diantar jemput oleh supir, Yan," jelas Raksa membuat Ara mengangguk mengerti.
"Dan ingat syarat yang aku ajukan!" tekan Raksa pada Ara, membuat Raksa memutar bola mata malasnya.
"Iya-iya, aku ingat! Gak usah di perjelas lagi, kali?!" kesalnya. Menatap Raksa tajam.
Sedangkan sang empuh hanya mengangkat bahunya acuh. "Baiklah, aku pergi dulu. Bye, ganteng!" ucap Ara mengedip sebelah matanya kepada Raksa.
Seketika pipi Raksa terasa sangat panas, dan terlihat merah. Terlihat Ara memasuki mobilnya dan meninggalkan Raksa ditempat. "Gadisku sudah nakal rupanya!" ucap Raksa tersenyum.
•••••
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 3. Ara keluar dari kampus nya dengan menenteng tas ditangannya."Sepertinya, pak Yan belum dateng!" monolog Ara.
Beberapa menit kemudian, sebuah mobil berhenti didepan Ara. "Dek," panggil Rico dengan membuka kaca mobilnya. Ya, dia adalah Rico, Abang dari Ara. Rencana Rico memang ini, menunggu Raksa lengah. Dan sekarang? Dia akhirnya bisa bersam sang Adik.
"Bang Rico?" tanya Ara kaget. Rico tersenyum, "Ayo naik!" ajaknya.
"Tapi—" Ara menggantung ucapannya. "Udah, Ayo ikut!" potong Rico. "Gak papa lah, gue pergi. Si Raksa juga gak akan tahu!" Kemudian, Ara memasuki mobil Rico.
Rico mulai menjalankan mobilnya.
"Strategi Rafa ada untungnya, aku bisa bertemu kembali dengan adikku!" batin Rico. Ya, ini memang rencana Rico begini, menunggu Raksa lengah.
Bersambung••••
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗥𝗥𝗘𝗞𝗦𝗔 [END]
Randommenceritakan tentang seorang gadis manja yang terjebak kedalam dunia percintaan sang mafia, ⚠️warning cerita ini tergolong cerita pendek!