.
.
.
Raksa tak henti-hentinya terus memeluk tvbvh Ara, Ara hanya bisa pasrah apalagi badanya sudah pegal. Hampir 1 jam Raksa menangis dan memeluk Ara.
"Eemmm ... a-anu bisakah kau menyingkir dulu? Badan ku sudah pegal!" gugup Ara. Raksa mulai melepaskan pelukan itu dan menatap Ara dengan intens.
"Ada apa?" tanya Ara bingung, pasalnya Raksa terus menatap sedari tadi.
"Cantik!" ucap Raksa tanpa sadar.
Blusshhh!
Ara memalingkan wajahnya, terlihat Pipi Ara memerah bak tomat.
"Kenapa wajahmu semerah itu?" Raksa memiringkan kepalanya menatap Ara.
"Sudah, jangan menggodaku terus! Lebih baik kau pergi, aku ingin tidur." Ara membaringkan tubuhnya ke kasur.
"Aneh," batin Raksa. "Baiklah, aku pergi dulu." Raksa bangkit dari duduknya dan berjalan keluar.
••••
"Tuan!" panggil Dev."Ada apa? Apakah kau sudah mengetahui persembunyiannya?" tanya Raksa, Dev menggeleng.
"Belum, Tuan, saya masih berusaha mencarinya!"
"Terus cari orang itu sampai ke ujung dunia pun!" tegas Raksa.
"Baik, Tuan."
Beberapa menit kemudian." "Kenapa kau masih disini?" tanya Raksa menatap Dev.
"Ituu, a-anu, Tuan. Apakah Tuan habis menangis?" tanya Dev gugup.
Seketika Raksa mebelalakan matanya kaget. "Tidak! Saya tidak menangis!" elak Raksa.
"Lebih baik kau kerjakan semua perkejaan mu!" tegas Raksa.
"B-baik, Tuan!" Dev menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia pun meninggalkan Raksa seorang diri di ruangannya.
"Dimana martabatku seorang mafia? Sudah hancur!" Raksa memijit pelipisnya.
Bersambung••••
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗥𝗥𝗘𝗞𝗦𝗔 [END]
De Todomenceritakan tentang seorang gadis manja yang terjebak kedalam dunia percintaan sang mafia, ⚠️warning cerita ini tergolong cerita pendek!