𝗔𝗥𝗥𝗘𝗞𝗦𝗔 [END]

16.ARA DIS1KSA!

.

.

.

Bugh!

Rico hampir berhasil mengalahkan beberapa preman tersebut sebut.

Brugh!

Namun, dirinya ambruk ketika salah satu preman itu memukul di bagian belakang dengan balok. Alhasil dirinya tumbang begitu saja.

"Ngghh," leguh Rico.

"Cepat bawa gadis itu!" titahnya dan diangguki oleh teman.

"Ti--tidak ... Jangan!" lirih Rico dengan terbata-bata, penglihatannya mulai memburam dan gelap(pingsan).

"Abang!" teriak Ara panik. Rico mendengar suara adinya samar-samar.

"Ayo ikut!" Beberapa preman menyeretnya dengan kasar dan memasukkan ke dalam mobil.

"Lepasin?!" berontak Ara.
Salah satu preman tersebut mengeluarkan kain dan membiusnya hinggak tidak sadarkan diri.

"DIAM!"
•••••

"Bagus! Kerja kalian becus juga ternyata!" u ap seorang wanita pada preman suruhannya itu. Ya, dia adalah Mia. Ini memang salah satu rencananya untuk menyingkirkan Ara untuk secepatnya.

"Baiklah, ambil cek ini isi yang kalian inginkan dari cek tersebut!" Ia melempar cek tersebut kepada preman, dan langsung diambil olehnya.

"Terimakasih, Nyonya!"
___________

"Eghh!" leguh Ara, ia baru saja sadar dari pingsannya. Ara menatap sekeliling, rasanya tempat ini terasa asih, ada dimana dirinya? Apalagi dirinya sudah diikat dikursi.

"Aku dimana?" tanya Ara.

"Hay, hay, hay, kita ketemu lagi ... Ara!" dirinya menggantung ucapan dan berjalan memutari Ara. "Kau?!" kaget Ara menatap tajam Mia. "Ya, ini aku, Mia. Semua rencanaku gagal dirimu, gadis s1alan!"  ia mencengkram kuat dagu Ara.

"Shhtt, bukankah itu kesalahanmu sendiri?" ucap Ara memberanikan diri. "Tidak. Ini semua salahmu!"

Plak!

Dengan entengnya, Mia menampar Ara hingga pipinya memerah.

"Karena dirimu, aku tidak bisa dekat dengan lelaki yang kucintai, yaitu Raksa!" bentaknya dihadapan wajah Ara.

"Akhhggh!" Mia menc3kik bagian leh3r Ara dengan tangannya.

"Cewek sepertimu pantas mat1 secepatnya!" teriaknya lagi, sekarang reaksi Mia semakin menggila.

"Ughh, le--lepashh ...!"

Brakkk!

•••