07.KEMARAHAN RAKSA

16 2 0
                                    

.

.

.

Kini Ara tengah duduk di meja makan bersama Raksa. Semenjak kejadian tadi, ia lebih memilih diam dan menatap gerak-gerik Mia seolah mencurigakan.

"Kenapa kau menatapnya seperti itu?" tanya Raksa pada Ara.

"Tidak apa-apa," jawab Ara singkat. Dengan kejadian dimana Mia berbuat kasar tadi, ia sepertinya tidak menyukai keberadaan Mia. Apalagi cengkraman dari Mia tidak main-main atau masih membekas.

Begitu juga Mia, ia melihat Ara dengan tatapan mata yang tajam. Apalagi ia melihat Raksa agak manja jika bersamanya.

Mia kemudian membawa mangkuk yang berisi sup panas, Mia mulai mendekat ke arah Ara. Sepertinya dia memiliki rencana jahat kepada Ara.

Byurhhh
Akhhh!

"Panass!" ringis Ara mengibaskan-kibaskan tangan sebelah kiri.

Mia menumpahkan sup itu pada tangan Ara seolah kejadian itu tidak disengaja olehnya.

"Ara!" kaget Raksa kala melihat tangan Ara yang melepuhh.

"Maafkan saya, Nona," ucap Mia menunduk. Sepertinya ia sedang bersandiwara.

"APA YANG KAU LAKUKAN, MIA?!" bentak Raksa marah.

"Maaf, Tuan. Saya sungguh tidak sengaja," mohon Mia kepada Raksa.

"Sudahlah, tunggu hukuman dariku!" Raksa berlalu pergi setelah memberi peringatan tajam kepada Mia. Raksa pergi bersama Ara untuk mengobati lukanya itu

Tubuh Mia terasa kaku saat melihat tatapan tajam dari Raksa. Apakah dirinya akan selamat? Oh tidak, dirinya sepertinya harus kabur.

Bersambung...

𝗔𝗥𝗥𝗘𝗞𝗦𝗔 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang