.
.
.
Bugg!
Perkelahian mereka masih berlanjut, apalagi terlihat para preman mulai kewalahan menghadapi Raksa dan Dev. Sedangkan Mia dan Khai, mereka sepertinya sedang menyusun rencana yang lain dan entah rencana apa itu.
"Apakah kita langsung habisi gadis ini saja, Mi?" tanya Khai, Khai beralih menatap Mia.
"Sepertinya begitu, lebih cepat lebih baik, bukan?" ucap dengan senyum smirknya. Luka pada lengan Mia masih berdarah, tapi ia sudah tidak memperdulikannya lagi, yang terpenting baginya adalah untuk menghabisi nyawa Ara.
"Nih." Lagi dan lagi Khai menyodorkan sebuah pistol. Entah, ada berapa pistol ditangannya itu. Raksa yang melihat Khai mengeluarkan pistol dirinya terlihat was-was. Apalagi Mia sudah menodongkan senjata api itu lebih dulu.
"JANGAN PERNAH KAU SENTUH DIA, MIA?!" teriak Raksa menggelegar di ruangan itu.
Terlambat, Mia mulai menarik pelatuk nya untuk mulai menembak Ara. Sudahlah, entah bagaimana lagi hidup Ara. Apakah ia masih bisa selama? Ahh, aku tidak tau itu.
"Ucapkan selamat tinggal pada gadis kesayangan mu, Tuan Raksa!" ucapnya dengan tersenyum miring.
"Tidak, jangan—"
Dorrr!!!!
Tembakan yang ke-2 lagi-lagi terjadi. Apa yang terjadi dengan Ara? Apa dia selamat atau malah sebaliknya?
"Jangan pernah kau sentuh adikku, Bit*h!" ucap seseorang yang berada di ambang pintu.
Bersambung .....
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗥𝗥𝗘𝗞𝗦𝗔 [END]
Rastgelemenceritakan tentang seorang gadis manja yang terjebak kedalam dunia percintaan sang mafia, ⚠️warning cerita ini tergolong cerita pendek!