03.SMA TANDISKA

66 6 0
                                    

Halo lagi. Jangan lupa vote dan komen. Tandai typo.

Selamat membaca!!

*:..。o○ ○o。..:*

Empat tahun sudah terlewati. Kini Edvan tumbuh besar dan kuat, walaupun ia tak dibesari oleh Papanya. Selama 4 tahun ini, Edvan dirawat oleh paman dan bibinya. Namun untuk sekarang Edvan tak tinggal lagi dengan mereka dan memilih untuk tinggal di rumahmilik Shela, mamanya. Sebenarnya rumah itu milik Farel yang dihadiahkan untuk Shela dan Shela malah memberikan hak apartemen itu untuk Edvan tanpa sepengetahuan Farel.

Selama empat tahun ini pun, Edvan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tidak mau merepotkan orang lain. Ia juga belajar dari pengalamannya sendiri; bahwa supaya untuk selalu bersabar dan tabah hati menjalani kehidupan yang fana ini.

Selama empat tahun ini pun, Edvan menemukan empat sahabat yang selalu bisa membuat Edvan merasa tak pernah kesepian. Persahabatan mereka tak pernah pudar sampai mereka membuat sebuah tongkrongan yang dinamakan dengan geng Delvoz.

"Aduh, Kak Edvan! Pesonanya gak habis-habis. Bikin gua gila! "

"Dikta kenapa sih, ganteng banget! Cocok sama gue deh. "

"Ey... Hati-hati.... Pawangnya Dikta serem tau. Jangan goda goda dia, lo. Nanti di datengin sama Adelyna mampus lu, "

"Elga si Es Dingin, mau gak jadi pacar aku? "

"Walaupun playboy, gapapa deh. Gue juga mau kok jadi pacarnya Zihel."

"Afkar..., i love you sekebon...."

"Ih, Afkar manis banget deh. Pantes gue diabetes ternyata ini penyebabnya."

Teriakan kegemaran itu tak Edvan pedulikan. edvan sudah biasa mendengarnya. Bukan dirinya saja tapi keempat temannya juga sudah biasa. Namun hanya dua orang saja yang mau meladeninya; entah itu dengan tersenyum atau malah menggombal dan menebar pesona. Yang lain? Hanya bodoh amat lah.

Kini Edvan beserta empat sahabatnya sedang berjalan menuju kantin. Semula mereka keluar kelas sampai menuju kantin, perjalanan mereka selalu dihiasi dengan decakan kagum siswi yang terpesona akan mereka. Memang mereka semua tampan dan memiliki daya tarik sendiri, makanya mereka menjadi pentolan di SMA Tandiska, sekolah yang mereka jajahi.

Yang berada paling depan bernama Diktaran Leyden. Cowok ganteng itu memiliki peran sebagai ketua di Geng Delvos. Ia dipilih menjadi ketua karena memang dia yang mengusulkan untuk membuat tongkrongan ini. Juga memang dia yang ditujukan oleh empat sahabatnya menjadi ketua karena mereka percaya Dikta pasti bisa menjalankan tugasnya untuk mengetuai mereka dengan benar. Banyak yang mengagumi Dikta namun cuma satu cewek yang bisa membuatnya kepikiran terus. Adelyna Ravinza.

Di samping Dikta ada Edvances Leygander. Nama itu yang tersemat di name tag baju Edvan. Edvan sendiri berperan sebagai wakil ketua Geng Delvos. Itu adalah pilihan yang dilontarkan dari mulut Dikta sendiri. Dikta dan Edvan sebelah dua belas. Bukan dari sikapnya sih. Karena Dikta orangnya humble, mudah bergaul, dan humoris, berbanding-balik dengan sikap Edvan yang cuek, dingin, dan bodo amatan pada orang lain. Yang membuat mereka sebelas dua belas adalah kebijakan mereka berdua. Edvan lebih suka menyimpulkan keadaan dalam diam daripada beragumen.

Di belakang mereka berdua ada Elgavan Dagendra. Elga dipercayai Dikta dan Edvan untuk menjadi sang informan dalam geng Delvoz. Karena memang Elga memiliki otak yang super duper jenius dan mampu memecahkan logaritma yang susah. Sifatnya sama dengan Edvan; cuek dan dingin. Namun hanya satu wanita yang mampu melelehkan hati cowok itu. Banyak siswa yang menjuluki Elga dengan nama Es Dingin. Ya karena Elga yang irit bicara dan akan bicara ketika ada yang penting saja. Prinsipnya: 'berbicara hanya sekedar untuk candaan sama saja membuang waktu yang berguna.'

SERAPHIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang