06.NAMA YANG TIDAK ASING

30 3 0
                                    

haloo everyone.

vote, komen, dan follow akun ini. hargai penulis, ya. cape nulis ini, jadi jangan baca doang.

ini dari mana aja nih?

salam kenal dari aceh👋.

****

Suara tepuk riuh tangan kembali terdengar saat satu trongkongan yang terkenal dan di banggakan di sma Tasdiska itu kembali mencetak poin.

Lapangan outdoor sekarang sangat ramai di penuhi lautan manusia. Mereka hanya mau melihat cogan sma Tasdiska bertanding.

Para guru sedang rapat. Jadi siapa pun murid bebas mau melakukan apapun, kecuali pulang sekolah. Dan para anggota inti geng delvoz dan teman sekelasnya memilih untuk bermain basket di lapangan outdoor.

"Anjaii slebew. Tim gue menang! Eakk!" pekik zihel kegirangan. Bahkan ia berlari mengelilingi lapangan sekolah. Karna Zihel sudah di cap playboy, sekarang ia sedang tebar pesona kepada para junior yang berdiri di atas lantai dua. Sesekali ia juga memberikan flying kiss untuk mereka, membuat para siswi itu baper setengah mati.

Sedikit informasi. Hazihel Putra, si playboy kelas kakap merupakan ketua basket di sekolahnya. Dan Afkar Darren, ia menjadi wakil ketua basket. Mereka berdua selalu kompak. Tak jarang tim mereka selalu menang dan bisa mengharumkan nama sekolah.

"Yang kalah, traktir yang menang!" seru Afkar. Lalu ia mengambil botol mineral dan handuk yang ia ambil dari loker miliknya sebelum bermain basket tadi. Ya beginilah orang jomblo, tidak ada yang mau memberikannya air.

Sebenarnya sih ada, cuma dia aja gak mau.

"Lah, kok gitu!" Para tim lawan tidak terima dengan pernyataan Afkar.

"Terus?"tanya afkar dengan santai.

" Kita gak mau. Tidak ada yang bilang begitu sebelum main tadi, ya." serobot salah satu tim lawan.

"Udahlah, Kar. Mereka gak punya uang, buat traktirin kita, " Sang  ketua mereka datang lalu duduk di samping Edvan yang asik dengan handphone nya. "Udah biar gue aja yang traktirin kalian, " sambung Dikta.

"Dikta!"

Dikta yang merasa dirinya dipanggil langsung menoleh ke arah sumber suara. Matanya memicing, melihat oknum tersebut dikarenakan sinar matahari yang silau. Bibirnya tertarik saat mengetahui bahwa yang memanggilnya adalah wanita pujaannya.

"Sini!" Tangan Dikta melambai. Menyuruh Adelyna untuk ke sini.

"Nih, minum. Pasti capek banget, kan?" Adelyna menjulurkan tanganya, memberikan sebuah botol air mineral dingin.

Dikta mengangguk, lalu mengambil botol air tersebut. Matanya melirik ke arah kursi kosong yang berada di sampingnya. "Sini duduk."

Cewek yang rambutnya di ikat satu, langsung duduk di samping Dikta. Lalu cewek itu bergabung dengan Afkar dan Zihel yang asik bercanda.

"Elga! Ini aku bawain air buat kamu. " Mayziya datang lalu memberi air untuk pacarnya- Elga. Cewek itu datang dengan Adelyna tadi. Disebabkan mereka berdua yang sekelas. Mayziya duduk di samping Elga.

Elga tersenyum manis ke arah Mayziya. Senyum yang hanya diberi untuk ceweknya dan ibunya.

Bahkan, siswi yang berada di atas lantai dua maupun di tribun, yang melihat senyuman manis Elga langsung menjerit. Akibat begitu manis dan tampan ketika cowok itu ketika tersenyum. Walaupun senyum itu bukan untuk mereka. Persetan. Yang penting bisa lihat senyumnya Elga.

"Tadi banyak cewek yang liatin aku tahu," adu Elga pada Mayziya. Kepalanya ia sandarkan di bahu kecil milik Mayziya. Elga akan banyak bicara hanya dengan Mayziya. Secuek-cueknya Elga, jika ia sudah berada di samping Mayziya, maka Elga akan banyak bicara.

SERAPHIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang