20. Mbak Istri POV : Rumah Kaca dan Rahasianya

495 18 1
                                    

Terimakasih sudah mampir🤗

Dan..

Selamat Membaca 📖📖

**
**
**

Aku menatap pada halaman luas di luar sana, Rumah ini penuh dengan kaca. Cantik dan elegan. Selain rumah dengan desain kayu, Pak Aru juga punya rumah dengan desain kaca. Dan aku menyadari sesuatu, Rumah ini adalah rumah yang dia tempati sebelumnya, karena banyak kucing di sini. Kucing-kucing yang aku lihat di laptop Pak Aru, dan jangan lupakan wanita itu.

Ada banyak lukisan wanita itu di sini. Yah.. dan aku berusaha mengabaikannya dulu. Setidaknya untuk saat ini.

"Nadin, kamu bisa tinggal di sini." Kata Pak Aru, dia menatap Nadin dengan prihatin.

Siapa yang tidak akan prihatin? Wanita muda ini tengah hamil. Suaminya pulang bukannya membawa kasih sayang, tapi malah membawa luka. Dia tidak hanya memukul hatinya dengan membawa selingkuhannya, tapi juga fisiknya.

Aku yang melihatnya saja merasa hancur. Nadin-ku yang ceria benar-benar sudah hilang.

Aku menepati janjiku, membawanya pergi saat dia benar-benar tidak bisa menahannya lagi. Padahal baru beberapa hari lalu. Tapi dia terlihat berbeda, benar-benar berbeda. Sakit rasanya melihat sahabat yang aku cintai memiliki nasib yang begitu buruk. Beruntungnya Pak Aru mau membantuku.

Yah, aku harus lebih bersyukur meski pria ini penuh rahasia, tapi dia begitu baik dan menyayangi ku. Dia mau membantu Nadin dan aku.

"Saya punya teman dokter, besok dia akan datang menemui kamu." Pak Aru duduk di seberang Nadin yang saat ini duduk di sebelah Dea. "Dia yang akan sering memeriksa kondisi kamu dan bayi kamu selama kamu disini."

Roni? Jangan di tanya pria itu sibuk dengan kucing-kucing itu di luar sana. Aku tahu dia sedang mengalihkan perhatiannya dari Nadin.

Jadi aku hanya diam saja, mengamatinya dari dalam. Sesekali melihat percakapan antara Pak Aru dan Nadin yang sedari tadi hanya diam saja.

"Kamu tenang saja, di sini ada asisten saya yang akan membantu kamu." Pak Aru tersenyum tipis menghangatkan.

Tidak berselang lama, Asisten yang di maksud pak Aru datang. "Permisi Den.." sambil membawa beberapa gelas teh dan kopi.

"Nah, ini Mbok Yah, beliau ini sudah seperti ibu saya sendiri. Dia juga yang sudah merawat saya sedari kecil." Jelas Pak Aru.

Ok, aku baru saja tahu tentang itu. Jelas sekali aku tidak pernah tahu apapun tentang kehidupan Pak Aru sebelumnya. Pria ini datang tiba-tiba tanpa penjelasan. Menarik paksa diriku memasuki kehidupannya yang tidak jelas. Dan sekarang membuat aku penasaran seperti apakah dia sebelumnya. Aku benar-benar harus bertanya.

Tapi harusnya, bukankah dia yang harus berterus terang padaku, menceritakan seperti apa dirinya. Kalau seperti ini kenapa aku merasa bimbang dan takut.

"Sayang.." Pak Aru datang di hadapanku, dan memeluk ku. "Tolong jangan berpikir buruk tentang saya." Bisiknya. Tahu darimana sih dia?

Aku menikmati setiap usapan tangannya di kepalaku. Menyandarkan kepala di dadanya dan mendengar detak jantungnya. ucapannya membuatku sedikit tenang.

"Hmm! Nempel Mulu!" Roni menginterupsi kegiatan kami. Aku menjauhkan diri dari pak Aru.

"Ganggu aja lu anjir!" Aku menjawab dengan kesal. Roni acuh, dan mengambil secangkir kopi diatas meja.

Aku menghampiri mereka dan duduk di samping Nadin. "Mana ponsel mu?" Tanya Ku.

Nadin menggeleng. "Aku tinggal." Jawabnya. Aku mengangguk semangat dan tersenyum lebar. "Bagus." Kataku.

Mas Suami VS Mbak IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang