lagi dan lagi

71 3 0
                                    

Holla!! Udah siap buat baca cerita ini lagi? Dari pada banyak basa basi mending langsung baca aja ceritanya!
___________________

"Luka fisik memang bisa sembuh, namun tidak dengan luka batin dan mental!"
____________________

* SORE 17:36

Sesampainya gadis itu disekolahan. Dirinya langsung melangkah kan kaki menuju ruang kepala sekolah, dengan langkah yang sedikit gemetar karena takut terjadi apa apa kepada lelaki itu. Viana mempercepat laju lari nya agar cepat sampai diruang kepala sekolah

Tepat saat melihat ruang kepala sekolah dirinya langsung membeku tat kala melihat didepan ruangan itu sudah ada guru guru, OSIS, juga mungkin kedua orang tua Aksa dan juga adik nya. Menghampiri mereka yang sedang berbincang dengan serius

"P-permisi!" Kata nya saat sudah berada dihadapan mereka semua, dengan sopan dirinya menyalimi satu persatu mereka yang berada disana. Setelah mengalami tangan mereka, Viana lantas meminta izin kepada mereka semua. "Boleh saya menemui kepala sekolah?" Izin nya kepada mereka

"Untuk apa Viana? Tumben sekali kamu ingin menemui kepsek." Tanya Vero yang baru saja tiba

"Ada urusan penting!" Jawab nya

"Yasudah, silahkan!" Salah satu guru memberikan memberikan izin kepada Viana, dengan senyuman terpaksa. Viana mulai mengetuk pintu ruangan itu dengan sedikit gugup

"Permisi!!" Misi nya sedikit meninggi kan suara nya agar terdengar oleh yang berada di dalam sana

"Iya! Silahkan masuk!" Balas dari dalam sana

Dengan langkah gugup, gadis itu memasuki ruangan itu. Saat sudah berada didalam ruangan itu dirinya melihat disana sudah ada guru BK nya, kepala sekolah, seorang lelaki yang terlihat sangat bonyok dan juga Aksa yang terduduk dibangku, "Ada apa Viana?" Tanya kepala sekolah ingin tahu maksud kedatangan gadis itu

"Saya mau bertanya, apakah yang diomongkan oleh murid murid itu benar? Tentang Aksa yang memukuli seseorang?" Pertanyaan Viana membuat Aksa menaik kan pandangan nya menghadap Viana yang kini tersenyum kepada nya. Senyuman yang menenangkan, membuat siapa pun menjadi tenang

"Iya benar, ini juga sekarang saya sedang mengintrogasi mereka!" Kata nya memperjelas.

"Oh, boleh saya berbicara sebentar dengan Aksa?" Tanya nya dan langsung mendapatkan anggukan dari kepala sekolah itu. Hal itu membuat lelaki yang terlihat banyak lebam itu langsung was was

"Jangan pak! Bisa jadi lelaki ini akan menyuruh gadis itu untuk membela nya." Kata orang itu membuat Viana emosi

"Benarkah, baiklah saya tidak akan mengizinkan nya!" Ujar kepala sekolah itu

"Saya mohon sebentar saja pak!" Mohon Viana

Karena mendapat kan paksaan dari Viana, gadis itu pun diizinkan untuk berbicara sebentar dengan Aksa. Walaupun sedikit malas Aksa tetap mengikuti apa yang dimau oleh gadis itu

Aksa dan Viana memutuskan untuk keluar dari ruangan itu, berjalan melewati mereka yang berada didepan ruang kepala sekolah. Tujuan mereka kini adalah lapangan basket yang berada tak jauh dari ruang kepala sekolah

"Apa?" Setelah sampai di lapangan itu, Aksa langsung bertanya kepada Viana agar tidak banyak basi lagi. Dengan tatapan elang nya lelaki itu menatap mata Viana lalu dengan santai duduk bersila di lapangan itu

I just want to be happy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang