rasa

50 3 0
                                    

Hallo semuaaa!!
___________________

"Mengharapkan sesuatu yang sudah pergi itu sama saja seperti mengharapkan pelangi di malam hari!."
____________________

Setelah bertengkar dengan kedua kakak gadis itu, Viana lantas pergi dari rumah entah kemana tujuan nya saat ini. Yang ada dibenak nya sekarang adalah 'Yang penting gue keluar dari rumah itu' hanya itu

Berjalan tanpa tujuan membuat nya kelelahan hingga dirinya mengistirahatkan tubuh ringkih itu dipinggir jalan yang cukup terbilang sepi, bukan takut yang kini dirinya rasakan namun ia malah berharap bahwa akan ada orang yang tiba-tiba membunuh nya. 'Lelah' itu lah yang saat ini dirinya rasakan

Melamun didalam keheningan membuat nya terasa tenang, namun ketenangan itu tak berselang lama saat sebuah mobil berhenti dihadapan nya. Sang pengemudi keluar lalu menghampiri Viana yang kini menatap nya aneh

"Lo ngapain disini?" Tanya Aksa, yah. Orang itu adalah Aksara Rifaldi Putra Biankara, saat sedang diperjalanan dirinya melihat tubuh ringkih Viana yang berada dipinggir jalan. Menepi kan mobil nya lalu menghampiri Viana

"Udah ayok, gue anterin pulang!" Kata nya sembari mengangkat tangan Viana agar segera terbangun dari duduknya diperbatasan jalan itu. Sebelum Viana terbangun gadis itu berucap, dan ucapan itu membuat Aksa seketika bungkam karena ucapan nya

"Pulang kemana? Gue enggak punya rumah!"

'Bingung' itulah yang Aksa rasakan, dirinya harus apa sekarang? Tanpa pikir panjang dirinya langsung memutuskan hal yang pasti akan membuat Viana tercengang dibuat nya, "Pulang kerumah gue."

Tanpa memikirkan respon yang diberikan oleh Viana, Aksa lantas membawa barang bawaan Viana kedalam mobil nya lalu setelah itu menarik tangan gadis itu agar berdiri dan masuk kedalam mobil milik lelaki itu

Diperjalanan hanya ada keheningan yang tercipta, tiba tiba saja air mata Viana turun dengan sendirinya tanpa sebab. Viana yang tidak menyadari bahwa dirinya menangis hanya termenung menatap jalanan

Dengan tangan kiri nya, Aksa mengambil tissue lalu mengelap air mata yang berada dipipi gadis itu hingga membuat sang empu tersadar dari renungan nya. Mengambil alih tissue yang dipegang Aksa lalu mengusap pipi nya sendiri, masih dengan pikiran yang kosong dan juga hampa

Beberapa menit kemudian, terlalu fokus mengendarai kendaraan itu hingga tak menyadari bahwa Viana tertidur dengan sangat pulas. Saat sudah sampai dihalaman rumah Biankara, lelaki itu lantas menengok kearah samping dan mendapati Viana yang masih tertidur pulas

Tidak tega membangunkannya, lelaki itu keluar dari mobil lalu beralih ke pintu samping kemudi, membuka pintu itu lalu mengeluarkan Viana yang tertidur. Keluarga Biankara yang menyadari bahwa Aksa pulang lantas keluar dari rumah megah itu lalu menghampiri lelaki itu yang kini menggendong Viana ala bridal style

"Lho, Kak ini kenapa?" Tanya bunda Aksa yang baru saja sampai dihadapan anak lelaki nya itu. Dengan tangan lembut nya perempuan itu melihat kearah gadis yang berada digendongan Aksa

"Ini gadis yang tadi ngebela kamu kan!" Bunda Rara memastikan bahwa itu adalah gadis yang sama, Aksa mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan sang ibunda

"Ruang tamu belum dibersihkan!" Ucap Ayah Aksa yang mengerti bahwa Viana akan menginap disini. Terlihat dari raut wajah anak lelaki nya itu

"Yaudah dikamar kakak aja, nanti kakak tidur diruang tamu atas!" Ucap nya lalu membawa gadis itu masuk kedalam rumah Biankara yang sangat megah itu

_____________________

Setelah kepergian Viana, kini Zendra dan Royy sedang bertengkar kembali. Tidak sesekali juga Zendra menonjok pipi Royy yang sedang berhadapan dengan nya itu, emosi sudah menguasai diri Zendra setelah gadis cantik itu pergi

I just want to be happy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang