Hallo guys?!
____________________________________Aku mencintai mu tulus dengan hati, bukan dengan kata kata!"
____________________________________"AAAAAAAARRRRRRGGGGGGHHHHHH!!!" Teriakan seorang gadis cantik menggema di seluruh ruangan, sehingga membuat beberapa orang yang berada di dalam ruangan itu langsung mengalihkan pandangan nya ke-arah gadis itu yang baru saja terbangun dari pingsan nya yang cukup lama
menyadari bahwa gadis itu telah siuman, salah satu dari mereka langsung memanggil dokter pribadi yang memang ditugaskan untuk merawat gadis itu hingga sembuh
Tak menunggu berapa lama datanglah seorang dokter perempuan yang bername tag, Karina Nadila, dokter cantik itu langsung menghampiri gadis cantik lalu memeriksa nya
"Fixyra? apa yang kamu rasakan saat ini?" Tanya Karin-dokter, yups, gadis yang beberapa saat berteriak adalah Arfixyra Lavande Urbainsya. kini gadis itu sudah berada dirumah sakit kembali, tak lupa juga, gadis itu ditemani oleh Nizzam, Rezza dan juga papa nya
dengan sangat gemetar gadis cantik itu hanya terdiam dan dengan cepat dirinya langsung memeluk Karin lalu menangis dengan kencang sehingga mereka yang berada di sana terkejut melihat gadis itu yang kini menangis sangat kencang, suara tangisannya sangat mengiris hati mereka. terutama kepada papa Fixyra
melihat Fixyra yang kini telah menangis lagi rasanya ia sangat bodoh, gadis itu menangis sangat keras hingga tangisan itu berhenti karena dirinya melihat ada Keberadaan Geon disamping Nizzam yang sedang memandang nya dengan tatapan sangat iba
Geonlairt Urlban Urbainsya, atau kerap dipanggil dengan sebutan Geon.
"Gimana dok? akting saya bagus kan!?" Ucap gadis malang itu menutupi bahwa dirinya memang benar benar menangis tadi, gadis itu tidak ingin papa nya melihat kalau dirinya menangis, apa lagi seperti tadi. "Kalau akting saya tadi bagus! boleh lah ya saya jadi pemain Indosiar!"
"dasar bodoh!" Batin Rezza setelah melihat kelakuan gadis itu tadi
"Kamu nggak nangis?" tanya dokter itu lalu melepaskan dekapannya dengan Fixyra, menatap wajah gadis itu yang kini sudah penuh dengan luka yang cukup membuat Karin sangat merinding
Fixyra menggeleng kan kepalanya dengan cepat sebagai tanda jawaban kalau memang dirinya benar benar tidak menangis, merasa lega dokter itu pamit dan kini diruangan itu hanya mereka berempat saja
"Om Geon! Rezza! boleh tolong keluar sebentar? saya ingin berbicara berdua dengan gadis ini!" Ucap Nizzam dengan tatapan yang terus mengarah ke jendela disana
tanpa banyak ba-bi-bu lagi mereka berdua langsung keluar dari ruangan itu, dan sekarang didalam ruangan itu hanya terdapat Fixyra dan juga Nizzam yang terus saja berdiam hingga suara Nizzam membuat suasana yang hening menjadi sedikit bersuara
"Kenapa tadi kayak gitu?" tanya lelaki itu
"Nggak apa-apa, tapi bagus kan tadi akting gue?" tanya kembali gadis itu yang sampai saat ini masih terus berusaha untuk menutupi bahwa tadi dirinya benar benar menangis
"Lo nggak bisa bohongin gue Fixyra! gue tau kalau tadi Lo itu nangis, dan Lo bilang cuma akting karena ada papa Lo kan?!" Cetus lelaki tampan itu tanpa jeda sehingga membuat Fixyra yang mendengar hanya bisa terdiam
tiba-tiba saja siluet bayangan yang beberapa saat lalu lintas di mimpi nya kini gadis itu menatap wajah tampan lelaki yang berada di hadapannya itu dengan sangat cepat
Aman.
Dan gadis itu langsung menyadari bahwa semua yang terjadi saat gadis itu membunuh Rezza dan juga Nizzam hanyalah sebuah mimpi yang memang menghiasi tidur gadis itu
"Gue nggak nangis zam!" bantah gadis itu
_____________________
Cukup lama Geon menunggu Rezza dan Nizzam bertemu dengan gadis nya itu, hingga kedua remaja itu sudah menemui Fixyra. Geon langsung beranjak memasuki kamar inap milik putri tunggalnya, sebelum memasuki ruangan itu Nizzam dan juga Rezza sudah memperingatkan lelaki paruh baya itu agar tidak berbuat apa apa kepada Fixyra lagi
Memasuki ruangan yang bernuansa putih dan juga berbau obat obatan, disana lah lelaki itu melihat gadis cantik yang terbaring lemah di atas brankar nya dengan sangat tidak berdaya. melihat gadis itu yang saat ini tengah tertidur membuat Geon yang memang sudah berada disamping Fixyra langsung menangis dalam diam
ingin rasanya memeluk tubuh ringkih gadis itu, tapi dirinya merasa sangat bersalah, setelah membuat gadis itu terluka parah seperti ini. rasanya sangat enggan sekali untuk menatap nya karena rasa bersalah yang mendalam
menutup mata nya yang berair dengan telapak tangannya, hingga tanpa lelaki itu sadari kini Fixyra yang hanya bisa terbaring lemah menatap nya dengan tatapan bingung
"Papa? Papa kena?" tanya gadis cantik itu
Menyadari bahwa putri satu satunya itu telah terbangun. Geon langsung mencari alasan agar tidak lama berhadapan dengan gadis itu,
"Saya disuruh mengecek keadaan kamu! jadi nya saya kesini." Alibi lelaki paruh baya itu, lelaki itu mengeluarkan pisau lipat dari saku celana nya. dan hal itu membuat Fixyra hanya bisa menatap papa nya dengan tatapan yang sangat pasrah
Apakah lelaki itu belum puas untuk membuat nya terluka? namun dugaan Fixyra salah besar, karena tiba-tiba saja Geon menyerah kan pisau lipat itu kepada Fixyra
bingung dengan hal yang dilakukan oleh sang papa, Fixyra hanya terdiam menatap lelaki paruh baya itu. menunggu nya agar lelaki itu berbicara apa maksud dari yang dirinya lakukan
"Balas semua perlakuan papa ke-kamu! lukain papa sepuas kamu. tapi tolong maafin kesalahan papa yang selalu aja siksa kamu! papa minta maaf! ayo siksa papa!!" Pinta lelaki itu menyerahkan dirinya kepada sang anak dengan sangat ikhlas dan juga tentram
"Aku udah maafin semua kesalahan papa! pisau nya izin aku simpan ya!" izin gadis manis itu dengan tutur kata yang sangat lembut membuat Geon yang mendengar rasanya sangat malu. dirinya selalu berbicara dengan nada yang sangat tinggi. namun sebaliknya dengan gadis itu yang selalu saja berbicara dengan nada lembut dan juga halus
tanpa mereka sadari Jasmine memandangi mereka berdua dari pintu yang memang tidak sepenuhnya tertutup oleh kayu, ada juga yang tertutup dengan kaca, sehingga Jasmine bisa melihat keadaan didalam dari luar tanpa memasuki ruangan itu dan mengganggu mereka
melihat Fixyra yang bahagia bersama Geon saat ini membuat gadis itu merasa senang, akhirnya gadis cantik yang menolong nya mendapatkan kebahagiaan yang seharusnya gadis itu dapat kan tanpa ada kekerasan
"Aku bahagia liat kakak bahagia kayak gini! bahagia terus ya kak Fixyra!!" Batin Jasmine masih sangat bahagia
dengan demikian Jasmine langsung pergi untuk memasuki kamar inap Aksa untuk bertemu dengan keluarga nya, dan juga bertanya kepada Aksa terhadap perkataan Nizzam beberapa waktu lalu
_____________________
"Target kita adalah Alviana Keyla Putri Dirgantara dan juga Arfixyra Lavande Urbainsya, pastikan mereka aman sebelum kita mulai permainan yang sudah saya buat! jangan sampai ada yang tau tentang ini!!" Ucap seorang lelaki berjubah hitam yang entah siapa, lelaki itu kini tengah memperhatikan Fixyra × Geon dan juga Aksa × Alviana dari kamera yang dirinya pasangan ditempat tertentu"Tapi om! Fixyra udah akrab sama Geon. Alviana udah sama Aksa, apakah gampang untuk kita menculik mereka berdua?" Tanya seorang lelaki muda yang umurnya setara dengan Aksa dan Nizzam
"Tidak akan ada yang susah bagi saya! kamu jangan perlu khawatir, serahkan semuanya kepada saya! percaya lah!!!" Lelaki itu meyakinkan kepada lawan bicara nya agar yakin kepada nya
Diruangan itu terdapat beberapa senjata tajam dan juga ada beberapa orang yang mungkin memang mereka sekap saat ini.
___________________
Buat bab kali ini jangan panjang panjang ya!!! nanti aku bakal update lagi!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I just want to be happy!!
RandomIni adalah kisah seorang gadis yang sering mendapatkan kekerasan dari keluarga nya, namun datang lah laki laki yang mau mengobati luka luka yang sering gadis itu dapat. Hingga suatu kejadian mengharukan keduanya perpisahan! Sanggup kah gadis itu me...