tanpa diculik lagi?

15 1 0
                                    

Welcome!
____________________________________

Nggak ada kata kata untuk bab ini ya!!! Langsung ke cerita nya aja!!!
____________________________________

Setelah berbincang dengan adik nya beberapa saat lalu, kini lelaki itu memilih untuk kembali ke-kamar inap nya untuk menemui Viana dan juga Naura yang masih saja beradu mulut

"NGGAK USAH BERISIK BISA NGGAK SIH!!" bentak lelaki itu lalu menghampiri Viana dan memeluk gadis itu dengan erat, "Maaf. Nggak sengaja!" Maaf nya mempererat dekapannya dengan gadis itu

Dengan kesal Naura melepaskan dekapan antara Viana dan juga Aksa dengan sangat kasar hingga membuat Viana hampir terjatuh. Untung saja Tia menahan tubuh gadis itu

Tak berselang lama keluarga Biankara memasuki ruangan itu dan mereka mendapati Naura yang sedang mendekap tubuh Aksa. Dengan sangat senang mereka mendekati Aksa dan Naura

"Masya Allah. anak dan calon menantu bunda udah alur nih! Gini dong! Kan bunda jadi seneng liat nya!" Heboh wanita itu

"Apa sih bunda!" Dengan cepat Aksa melepas kan dekapan itu dan pergi memasuki kamar mandi yang memang sudah tersedia didalam ruangan itu,

Naura merasa senang karena berhasil membuat Rarandra semakin yakin untuk menikahkan dirinya dengan Aksa.

Tak lama kemudian Aksa keluar dari kamar mandi dan mulai menghampiri brankar nya, mengambil benda pipih milik nya yang memang baru saja menimbulkan suara, lelaki itu mengangkat telfon dengan serius sehingga membuat mereka yang berada di sana tidak ada yang bersuara

"Siapa?" Tanya Aksa memulai percakapan kepada orang yang berada di seberang telfon sana, beberapa saat tidak ada jawaban hingga hampir tiga puluh detik lelaki itu menunggu ada suara yang menyahut dari sana

"Hallo Aksara Rifaldi Putra Biankara! Bagaimana kabar mu? Sudah cukup atau kurang sakit nya??" Tanya orang yang berada di seberang sana dengan nada yang seperti sangat mengejek lelaki itu

"Maksud anda berbicara seperti itu apa ya??" Tanya Aksa sedikit emisi oleh perkataan orang yang berada di sana.

"Tidak apa-apa, nanti saya jelaskan maksud saya. Setelah Fixyra keluar dari rumah sakit!! AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!!!" Suara tawa dari orang yang berada disana sangat lah menggema ditelinga lelaki itu. Dengan emosi yang sudah berada di ubun-ubun, Aksa langsung membanting benda pipih milik nya itu dengan sangat kencang hingga seluruh layar benda itu menjadi hancur bagaikan kaca yang di getok oleh palu dengan sangat kencang

"Ada apa kak?" Tanya Rarandra khawatir dengan putra kesayangannya itu, tanpa menjawab pertanyaan sang bunda lelaki itu langsung keluar dari kamar inap nya dan berlari untuk menemui Fixyra

Dengan khawatir mereka semua ikut kemana arah pergi nya Aksa, awalnya Naura tidak ingin ikut namun agar terlihat sangat perduli dengan Aksa. Gadis itu ikut,

Tia dan juga Viana ikut namun. Mereka mengikuti dari belakang agar tidak menghalangi keluarga Biankara yang mengikuti Aksa

_______________________

Saat tiba di kamar inap Fixyra, lelaki itu langsung menghampiri Fixyra dan memberikan pertanyaan sekaligus sembari mencengkram tangan penuh luka milik gadis itu tanpa memikirkan rasa sakit yang dialami oleh Fixyra

"Awss..." Sakit, tentu saja. Luka ditangan gadis itu belum mengering dan kini pegang erat oleh Aksa alhasil membuat

"Apa sih kak!" Bentak Jasmine melepaskan genggaman tangan Aksa dari tangan Fixyra, dengan cepat Nizzam langsung menghampiri Aksa dan berhadapan dengan lelaki itu. Dengan mata tajam nya itu. Nizzam bertanya maksud dari perlakuan Aksa barusan

I just want to be happy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang