_________________
"Kalau memang kamu mencintai nya. Kamu tak akan ragu sedikit pun saat
memilih nya."- Alviana Keyla
_______________________"Perasaan itu datang secara tiba-tiba. Jadi cukup siapkan hati saja untuk menerima kembali jika perasaan itu hadir."
- Aksara Rifaldi
____________________________________Ini adalah hari dimana Viana diperbolehkan untuk pulang, sebelum pulang Aksa mengajak gadis itu untuk membeli es krim, memakan es krim itu ditaman terdekat lalu berbincang bincang
"Oh, ya kak. Gue mau tanya, emang ada ya. Yang nama nya penyakit CIPA?" Tanya gadis itu sembari memakan es krim nya dengan khidmat
"Ada. Mau gue jelasin?" Tawar Aksa dan Viana hanya mengangguk saja
"Jadi, CIPA atau Congenital insensitivity to poin adalah sebuah penyakit langka yang katanya hanya bisa menjangkit 0.01 persen orang di satu negara. Diperkirakan 1 dari 20.000 orang didunia yang bisa mengalami ini. Penyakit CIPA sama sekali tidak menular, tetapi bisa menyerang siapa saja. Entah perempuan ataupun laki-laki, dewasa maupun anak-anak. Tetapi rata rata CIPA memang diwarisi secara genetik."
"Contoh nya seperti seseorang yang tidak bisa merasakan sakit, seumur hidup nya. Mau tertimpa batu, teriris pisau atau terbakar api, orang itu tidak akan bisa merasakan perih dari itu semua sebab tubuhnya tidak mempunyai kepekaan terhadap rangsangan apapun dari luar."
"Penyakit CIPA disebabkan oleh mutasi gen NTRK1. Gen NTRK1 adalah gen yang berfungsi untuk menginstruksikan tubuh untuk mensekresikan suatu jenis protein yang sangat esensial bagi neuron sensori, yang fungsinya mengantarkan impuls mengenai rasa sakit, panas, dingin, dan juga sentuhan. Sedangkan para penderita CIPA, NTKR1-nya tidak bekerja dengan baik, sehingga banyak neuron sensori yang hilang dan mati."
"Sekilas, penyakit ini terlihat tidak berbahaya. Malah mungkin terdengar keren, kan? Tidak bisa merasakan sakit, seperti superhero. Orang yang memiliki penyakit CIPA harus beruntung, begitu? Salah. CIPA lebih dari kata bahaya, bahkan terlalu khawatir."
"Penderita CIPA sama sekali tidak mempunyai kendali pada dirinya sendiri. Mereka sering melakukan hal-hal berbahaya tanpa disadari, itu karena mereka tidak mempunyai parameter untuk menentukan tubuhnya baik baik saja atau dalam bahaya. Seperti menggigit bibir sendiri yang sering dilakukan oleh orang penderita CIPA. Akibat tubuh nya tidak bisa mendapatkan sinyal rasa sakit, orang itu bisa saja kebablasan terus menggigit bibir dan lidahnya hingga putus jika tidak dipantau oleh orang orang terdekat."
"Itu mengapa sebabnya penderita CIPA tidak boleh lepas dari pengawasan. Mereka bisa 'Memutilasi' badannya sendiri secara perlahan. Orang yang memiliki penyakit CIPA sering menepuk pelan pipinya sendiri, upaya ingin merasakan sakit seperti apa yang dikatakan orang normal. Namun, rangsangan yang tidak bisa berfungsi membuat orang itu tidak sadar jika tenaga nya terlalu besar hingga membuat wajah nya berakhir babak belur."
KAMU SEDANG MEMBACA
I just want to be happy!!
RandomIni adalah kisah seorang gadis yang sering mendapatkan kekerasan dari keluarga nya, namun datang lah laki laki yang mau mengobati luka luka yang sering gadis itu dapat. Hingga suatu kejadian mengharukan keduanya perpisahan! Sanggup kah gadis itu me...