Seorang Aksara

24 1 0
                                    

Hallo!! Sorry baru up. Lagi males nulis soalnya hehehe! Ada yang udah kangen sama cerita ini nggak? Lama juga ya aku nggak up!
_______________________

"Terlalu fokus mencintai mu hingga tidak sadar jika ada seseorang yang ingin memiliki ku."
_______________________

"Gimana Ti? Semenjak lulus kita udah nggak berkabar lagi ya. And hubungan Lo sama Arman, aman aman aja kan?" Cerocos seorang gadis cantik yang sedang berbincang dengan teman lama nya, Tia memang setelah lulus sekolah dirinya menikah dengan seorang lelaki yang bernama Abdurahman Ardino. Seorang lelaki yang kini berstatus menjadi suami Tia.

Karena perjodohan yang dibuat oleh kedua orang tua Tia dan juga Arman hingga membuat mereka menikah di usia yang cukup muda

"Alhamdulillah aman kok, oh ya Lo gimana? Udah ketemu sama sahabat kecil Lo itu?." Memberikan pertanyaan itu kepada Viana membuat sang empu yang ditanya menjadi cemberut, dirinya memang sudah menemukan sahabat kecil nya namun dirinya tidak bisa memiliki

"Udah!"

"Wah! Serius. Gimana jadian belum?" Tanya Tia hingga membuat Viana menjadi teringat dengan ajakan Aksa waktu beberapa hari lalu, mengajak Viana untuk pacaran dan tidak memperdulikan bagaimana keadaan selanjutnya jika kedua orang tua Aksa mengetahuinya

"Dia dijodohin."

"Hah! Kok bisa!"

"Bisa lah."

"Ya tapi-"

"Ah, bacot. Anter gue ke-jawa yok!"

"Lho, mau ngapain?"

"Jenguk Tante gue yang lagi sakit,"

"Gue takut nggak dibolehin sama laki gue!"

"Dibolehin pastinya."

"Nggak yakin gue."

Tiba-tiba saja orang yang sedang dibicarakan oleh Viana dan Tia datang sembari membawa sebuah sayur sayuran yang segar, Tia sebagai istri langsung menghampiri lelaki itu dan menyalimi tangan nya

"Dari mana?" Tanya Tia mengambil alih sayuran itu

"Beli sayur, eh. Ini siapa?" Pertanyaan Arman membuat Viana menengok ke arah lelaki itu,

"Hallo, gue Viana teman SMP nya Tia." Jelas Viana sembari menghampiri Tia yang masih setia berdiri memegang sayuran, dengan segera Viana menatap mata Arman lalu berkata. "Gue minjem Tia untuk beberapa hari. Lo harus izinin dia!"

"Emang mau kemana?"

"Jawa."

"Ngapain ajak istri gue? Kan Lo yang mau kesono." Protes Arman tidak terima jika istri tercinta nya harus pergi dengan Viana, sebenarnya lelaki itu tidak ingin mengizinkan Tia untuk ikut bersama Viana namun mengingat bahwa betapa marah nya Viana kalau sudah kehabisan sabar. Jadi nya mau tidak mau dirinya harus mengizinkan Tia untuk pergi bersama Viana

"Bacot Lo!"

"Yaudah iya, tapi ingat ya. Lo harus jagain Tia! Jangan sampai ada luka sedikitpun ditubuh nya!" Peringatan untuk Viana dari seorang Abdurrahman Ardino

"Ck, iya bawel!"

Yups, begitu lah memang jika seorang Alviana bertemu dengan seorang Abdurrahman maka mereka tidak akan akrab. Tanpa permisi lagi Viana masuk kedalam rumah lalu mengambil barang bawaan nya

Pasutri itu hanya menatapi Viana dengan tatapan aneh, kok bisa ada manusia seperti Viana? Berlarut-larut dalam diam membuat Arman menjadi pusing. Hingga dirinya memutuskan untuk menatap sang istri saja, istri yang selama ini selalu ada untuk nya. Menemani nya dengan senyuman yang manis

I just want to be happy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang