kamar sebelah

36 1 0
                                    

Hallo guys! ketemu lagi sama ceritaku. jangan lupa voment ya!!!
____________________________________

"ada sakit yang tidak bisa dijelaskan, ada kecewa yang tidak bisa diungkapkan. Sakit yang begitu dalam sampai aku tidak tahu dimana letak lukanya!"
____________________________________

Setelah kepergian Jasmine kini Nizzam mulai memasuki kamar inap yang ditempatkan oleh Fixyra.

melihat seorang gadis cantik yang tidak berdaya itu sangat membuat Nizzam kasihan. dirinya juga memikirkan bagaimana keadaan nya jika ia tidak menolong gadis ini

menatap Fixyra dengan tatapan iba, sebenarnya Nizzam tidak ingin menemui Fixyra namun kalau tidak dirinya. lalu siapa yang akan menjaga gadis itu, luka di sekujur tubuh gadis itu masih sangat lah baru

lelaki itu ingin menanyakan sesuatu kepada Fixyra namun melihat kondisi nya sekarang seperti ini membuat nya mengurungkan niatnya untuk bertanya, Fixyra yang menyadari kedatangan Nizzam karena mengenal dengan bau parfum nya lantas membuka mata nya perlahan dan menatap lelaki itu

"Kenapa?" tanya gadis itu mengapa Nizzam menatap nya seperti itu, sang empu yang menyadari kalau Fixyra bertanya hanya menggeleng kan kepalanya dengan cepat dan lalu merapikan selimut yang dipakai oleh gadis itu

"Nggak papa! lanjut istirahat aja!" Tutur kata nya lalu menuju sofa yang berada disana, berniat untuk tidur sebentar disofa itu namun terganggu karena suara ketukan dari pintu

"Permisi! maaf ganggu. saya mau mengecek keadaan pasien!" kata seorang suster yang baru saja masuk kedalam ruangan itu

"iya nggak papa!" dengan demikian Nizzam harus keluar dari ruangan dan memilih untuk kekamar sebelah, yaitu kamar inap Aksara Rifaldi

suster itu mengecek keadaan Fixyra dengan sangat telaten. "Kalau boleh tau nama nya siapa?" tanya suster itu memulai percakapan agar tidak terjadi hening diantara mereka berdua

"Saya Arfixyra Lavande, mbak boleh panggil saya Fixyra!" Ucap gadis itu memperkenalkan diri nya. dengan senyuman yang manis gadis itu pun bertanya juga siapa nama suster. "Nama mbak siapa?"

"Saya Syifa Nur Fadilah! kamu boleh panggil saya Syifa. salam kenal ya!" kata suster yang bernama Syifa itu ramah. "Kalau boleh tau, kamu kenapa bisa kayak gini?" tanya suster itu setelah selesai memeriksa keadaan Fixyra

dengan senyuman yang manis Fixyra hanya menjawab dengan kata kata yang membuat Syifa terdiam sejenak dan memikirkan sesuatu

"Nggak papa! ini cuma kecelakaan aja!" bagaimana tidak Syifa terdiam, suster itu tidak percaya kalau memang Fixyra hanya kecelakaan. kalau kecelakaan mengapa ada luka sobek yang dalam di bagian kaki nya, tidak mungkin kalau luka sobek akibat kecelakaan sedalam itu

tidak ingin bertanya lebih jauh, Syifa langsung pamit untuk melanjutkan pekerjaan nya sebagai suster dirumah sakit itu

pintu tertutup dan kini hanya ada Fixyra saja didalam ruangan itu sendiri, gadis itu menduga bahwa Nizzam berada dikamar sebelah untuk menemui Aksa. tanpa terasa sebuah buliran air mata meluncur dipipi gadis itu

mengingat betapa jahatnya perkataan Aksa kemarin membuat nya kini sangat sakit hati, dirinya sudah rela jauh jauh untuk menemui lelaki itu namun apa! lelaki itu malah tidak menginginkan kehadiran nya, memang jahat

Nafasnya tersendat - sendat mencari udara yang tak lagi manis. matanya menatap kosong, seolah dunia telah kehilangan warna. setiap tetes adalah racun, menggores pipi nya yang pucat pasi seperti porselen retak,

meninggalkan bekas luka yang tak akan pernah sembuh. aliran air mata itu bukan sungai kecil nan tenang, tapi arus deras dan penyesalan, menghanyutkan serpihan - serpihan dirinya yang telah hancur.

I just want to be happy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang