Lily Of The Valley; six

205 26 23
                                    

Trigger warning: suicidal attempt, violence

Trigger warning: suicidal attempt, violence

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebulan telah berlalu begitu saja. Kondisi Taeyong semakin memprihatinkan. Sosok itu tidak lagi ingin keluar dari kamarnya. Permukaan tubuhnya dipenuhi dengan luka cakaran, luka hantaman, dan luka obyek yang menggores tubuhnya.

Selama itu, Ten tidak berputus asa untuk merawat sang sahabat. Ten bingung. Taeyong menutup seratus persen alat bicaranya sehingga pria mungil itu hanya menemukan jalan buntu. Ten sering mencari waktu untuk menginterogasi penduduk di pasar perihal kejadian pemicu Taeyong.

Sejujurnya, Ten tidak ingin meninggalkan sang sahabat bersendirian karena khawatir akan kelakuan tidak terduga Taeyong. Namun, dia terpaksa demi kehidupan mereka. Ten bekerja keras untuk menjual tanaman mereka, bahkan kini menolak upah menjahit di desa tetangga walaupun bayarannya lumayan.

"Yongie, aku pulang."Ten mengusap keringatnya. Kelelahan. Dia meletakkan keranjang kosong di samping pintu pondok mereka.

Hening. Ah. Ten lupa bahwa Taeyong mengurung dirinya. Pria mungil itu mendesah pelan. Gagal lagi hari ini. Dia tidak mengetahui sosok mana yang Taeyong lihat sehingga sang sahabat menjadi seperti ini. Ten menyiapkan malam malam, kemudian dengan pelan membawanya masuk ke dalam kamar sang sahabat.

Matanya menatap sendu ke arah barang yang berantakan. Sejak sebulan yang lalu, Ten telah mengasingkan barang-barang seperti kaca yang bisa menyakiti tubuh sang sahabat. Taeyong di sana, duduk di atas lantai dengan mata yang kosong.

"Yongie, kenapa duduk di sana hm? Ayo, kemari. Aku sudah menyiapkan makan malam kita."Ten dengan pelan meletakkan nampan di atas meja. Dia melangkah mendekati sang sahabat.

"Ten..."Pria mungil itu mengalihkan pandangannya pada sang sahabat. Dia dengan lembut menopang tubuh ringkih Taeyong.

"Ada apa, Yongie?"

"Sakit... Tolong.. Minta mereka berhenti menyakitiku.."Taeyong bergumam lirih. Wajahnya terlihat lelah. Ten mengangguk, meletakkan tubuh Taeyong di atas ranjangnya.

"Siapa, Yongie? Siapa yang menyakitimu?"Ten bertanya lembut. Dia berlutut, memegang lembut tangan sang sahabat. Tatapan Taeyong masih sama. Kosong.

"Sakit...."Hanya itulah yang lolos dari bibirnya. Ten mendesah pelan. Baiklah. Mungkin ini bukan waktunya untuk Taeyong mengungkapkan segalanya. Ten membiarkan saja. Pria mungil itu keluar dan kembali masuk dengan wadah berisikan air hangat.

"Aku membersihkan tubuhmu ya, Yongie?"Ten bertanya pelan. Merasa mendapatkan ijin, pria mungil itu berhati-hati mengelap tubuh Taeyong. Sayu hatinya melihat tubuh yang dipenuhi luka itu.

"Yongie..."Ten memanggil lembut. Pria cantik itu menatap datar ke arah hadapannya. Ten mendesah pelan, sibuk membersihkan tubuh sang sahabat.

Lily Of The ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang