Unknown Forest, winter, 1926.
Musim salju kini menyelimuti seluruh hutan yang Taeyong tempati. Pria cantik itu melirik ke arah jendela. Sepi yang dirasa semakin menggerogoti dirinya.
Jaehyun, sang suami beberapa bulan ini terlalu disibukkan dengan pekerjaannya. Kali ini, Jaehyun terpaksa ke kota selama enam bulan lamanya— meninggalkan Taeyong dalam kesepian.
Pria cantik itu hanya tidak menyangka bahwa dia akan merasakan kebahagiaan yang sementara. Salju yang bertaburan tidak mampu mengobati hatinya.
"Aku merindukan Marigold.."Pria cantik itu berbisik lirih. Air matanya menetes. Jiwanya meronta ingin pulang ke tempatnya membesar.
"Semangka.. Maaf ya. Kau mungkin bisa melihat Daddy-mu setelah kepulangannya nanti. Kau temani Bubu, ya?"Taeyong mengalihkan pandangannya pada perutnya yang sudah sangat membuncit. Pria cantik itu ternyata hamil selama tiga bulan lamanya. Dia mengetahuinya karena beberapa hari setelah kepergian Jaehyun, pria cantik itu sering muntah dan tidak bertenaga.
Dia masih tidak mengabari Jaehyun tentang kehamilannya ini karena berniat tidak ingin mengganggu sang dominan. Lagipula, biarlah ini menjadi kejutan sang suami setelah pulang— dengan kehadiran dirinya dan buah cinta mereka menyambutnya pulang.
"Tuan Muda."Taeyong mengalihkan pandangannya pada sosok Johnny yang terlihat membawa kotak scones kesukaannya. Pria cantik itu mengusap air matanya.
"Ternyata anda ke mari, My Lord. Kenapa tidak mengetuk pintu?"Taeyong bertanya. Walau bagaimanapun, dia tidak ingin terjadinya kesalahpahaman nanti. Johnny tersenyum tipis.
"Saya sudah mengetuknya sebanyak tiga kali, Tuan Muda. Hanya saja anda sepertinya sedang asyik melamun. Ini. Tallfryn menitipkan scones kesukaan anda. Katanya, dia yang membuatnya sendiri."Dengan lembut Johnny meletakkan kotak scones itu di atas pangkuan pria cantik itu.
"Oh.. Anda berkunjung ke Marigold?"Taeyong menatap antusias. Sepertinya dia sudah melupakan kesedihannya. Kisah percintaan Ten, sang sahabat dan Johnny, orang kepercayaan suaminya ini ternyata lebih menarik.
"Y-ya..."Johnny menjadi gugup. Pria itu berdehem, mengusap lehernya yang terasa panas.
"Bagaimana hubungan kalian? Sudah berpacaran?"Taeyong lagi-lagi bertanya. Matanya berbinar. Johnny menggelengkan kepalanya, kini pipinya yang memerah.
"Tallfryn bilang.. Dia hanya akan berpacaran jika anda menerimanya."Johnny berujar pelan. Taeyong terkekeh.
"Ya, tentu saja saya merestui hubungan kalian berdua. Jika anda tidak mempermasalahkan tentang latar belakang Ten tentunya."Taeyong mengambil sebiji scones, melahapnya pelan.
"Itu.. Sebenarnya, saya sudah menyampaikannya pada His Grace Jesemiel, Tuan Muda. Beliau akan pulang dan merestui hubungan saya setelah pekerjaannya di kota selesai."Johnny mengusap lehernya. Senyuman Taeyong meredup. Ah. Rasa rindu itu lagi-lagi hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily Of The Valley
FanfictionBXB Jaeyong fanfiction. Taeyong Trinity hanyalah seorang pria yang dikaruniai wajah yang cantik. Dirinya sedari kecil sudah menetap di sebuah panti asuhan yang terletak di Marigold Valley, sebuah desa terpencil. Pertemuannya dengan Jaehyun Jesemiel...