Trigger warning: violence, gore scene, murder, blood
I have to warn you guys. Please proceed with caution. If you feel uncomfortable, please just read on Chapter 12. Eventhough this is the most important part, I wouldnt want to make you uncomfortable with tragic scene.
Lagunya bisa dimainkan jika kalian ingin merasakan lebih mendalam kejadian ini.
Sore itu, berjalan terlalu lama rasanya untuk Taeyong. Dia sudah lelah menangisi hidupnya.
Kenapa? Kenapa kebahagiaan hanya mampir sebentar? Apa dosanya di masa lalu sehingga Dewa memberikan ujiannya seperti ini?
Derapan langkah milik sang Pangeran tidak lagi membuatnya berdebar. Matanya yang membengkak menatap ke aula hukuman— di mana dia akan diikat dan dicambuk sebanyak 20 kali oleh pengawal istana. Gaun putihnya tidak terurus, ada kesan sobekan namun Taeyong tidak lagi mempedulikannya.
"Silahkan."Jaehyun memberikan perintah setelah dia menduduki tempatnya. Matanya terlihat datar dan tegas, seperti sosok Taeyong bukanlah seorang yang penting untuknya. Seperti Taeyong adalah pesalah yang memalukan Kota Bouvardia.
"Cepatlah."Sang pengawal membentak sosok Taeyong yang berjalan terlalu pelan menuju ke tempat hukuman. Pria cantik itu tidak ada habisnya menangis. Dia naik ke atas aula, membiarkan kedua tangannya diikat seperti hewan yang memberontak.
"Kita berada disini untuk melihat hukuman yang akan dikenakan pada Taeyong Trinity yang telah merusak nama Kota Bouvardia dengan melakukan hubungan terlarang juga hamil besar."Pengawal berujar tegas. Taeyong terisak, matanya menatap ke arah sosok Jaehyun yang datar.
Taeyong melihatnya. Cambuk berukuran sederhana namun kekuatannya itu bisa saja menghancurkan tubuhnya. Pria cantik itu memejamkan matanya, merapal doa supaya anaknya selamat daripada hukuman ini.
"Ctak!"Cambukan pertama. Tubuh Taeyong menggelinjang kesakitan. Air matanya menetes laju. Nafasnya terasa diambil begitu saja.
"Akh!"Taeyong lagi-lagi memekik kala cambukan kedua, ketiga, dan seterusnya menghantam punggungnya.
Darah mulai menetes, membasahi gaun putih miliknya.
"Ctak!"Taeyong merasa perutnya kram. Dia terisak khawatir, menatap penuh permohonan pada sosok penguasa yang menatapnya tanpa perasaan dengan sosok tunangannya yang menemani.
"Your Highness... Hiks, kasihanilah anakku.."Taeyong menangis kencang. Kesakitannya masih bisa ditahan, namun dia takut jika kehilangan calon bayinya yang ditunggu selama ini.
"Lanjutkan."Suara Jaehyun terdengar tegas, dan itu menghancurkan dirinya. Harapan Taeyong sirna rasanya. Jaehyun tidak membela-nya. Taeyong menggigit bibirnya kuat, menahan rasa nyeri yang menghantam punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily Of The Valley
FanfictionBXB Jaeyong fanfiction. Taeyong Trinity hanyalah seorang pria yang dikaruniai wajah yang cantik. Dirinya sedari kecil sudah menetap di sebuah panti asuhan yang terletak di Marigold Valley, sebuah desa terpencil. Pertemuannya dengan Jaehyun Jesemiel...