Marigold Valley, spring 1926.
Taeyong menuruni kuda dengan bantuan Johnny yang menantinya di bawah. Taeyong merapihkan mantel merah terangnya kemudian menatap ke arah sekeliling.
"Ah.. Aku sangat merindukan Marigold."Pria cantik itu berbicara lembut. Angin yang menerpa wajahnya membuat dia terkekeh pelan. Selama tiga bulan lamanya Taeyong tidak berkunjung, dan panti asuhan kini terlihat lebih layak.
"Suamiku benar-benar menepati janjinya.."Taeyong berbisik lirih. Sejujurnya, dia merasa terharu karena Jaehyun merenovasi panti asuhan yang menjadi tempatnya membesar. Matanya berbinar melihat anak-anak panti bermain di kawasan yang terbuka.
"Anda ingin masuk, Tuan Muda?"Johnny menatap ke arah suami kecil Tuan Besarnya itu. Taeyong terkesiap. Dia bahkan melupakan sosok setia yang menemaninya ini.
"Ayo, My Lord."Taeyong tersenyum manis. Derapan heels-nya membuat ruangan itu berbunyi.
"Hello, welcome to the— Yongie!"Taeyong melihatnya. Sang sahabat yang dikasihi terlihat kaget menyambut kedatangannya. Air matanya menumpuk.
"Tennie."Taeyong memanggil. Pria cantik itu tidak sempat melangkahkan kakinya mendekat karena Ten yang menerjang tubuhnya. Mereka berpelukan dengan sangat erat.
"Oh Tuhan! Aku merindukan dirimu sekali, Yongie."Ten memekik girang. Kedua pipi sang sahabat dipegang lembut. Taeyong terkekeh, mengusapkan pipinya pada tangan hangat itu.
"Kau tidak mengantar surat padaku, Tennie."Taeyong mengerling usil. Pria mungil itu terkekeh, menggosok lehernya kikuk.
"Aku masih belajar menulis, Yongie. Syukurlah Nona memberikan ijin untukku mengikuti kelas menulis."Ten berujar. Ada rasa bangga pada raut wajahnya. Taeyong tersenyum manis.
"Wah, jika begitu aku akan menunggu surat darimu, Tennie. Bagaimana dengan kabar Nona?"Taeyong membiarkan saja sang sahabat merengkuh pinggangnya. Ten menggiring tubuh pria cantik itu menuju ke ruangan tamu.
"Tuan Muda, ini..."Taeyong mengalihkan pandangannya ke arah sosok Johnny yang terlihat kikuk mengikuti mereka dari belakang. Jidatnya ditepuk pelan.
"Oh, maaf My Lord saya melupakan kehadiran anda. Ini, Tennie. Aku membawakan biskuit daripada daerah ku tinggali."Taeyong dengan lembut mengambil kotak kue yang berada di tangan Johnny lalu diberikan pada sosok sahabatnya.
"Ini... Biskuit merek ini mahal sekali, Yongie!"Ten terkesiap kaget. Melihat akan balutan kotak kue yang Ten yakin harganya di atas rata-rata membuatnya takut untuk menerimanya. Taeyong tersenyum tipis.
"Jangan khawatir, Tennie. Suamiku telah memberikan ijin padaku untuk membeli apa saja yang aku butuhkan."Taeyong berujar lembut. Ten hanya bisa melongo. Ah.. Wajar saja. Bisa-bisanya dirinya lupa bahwa Taeyong menikahi seorang Grand Duke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily Of The Valley
FanfictionBXB Jaeyong fanfiction. Taeyong Trinity hanyalah seorang pria yang dikaruniai wajah yang cantik. Dirinya sedari kecil sudah menetap di sebuah panti asuhan yang terletak di Marigold Valley, sebuah desa terpencil. Pertemuannya dengan Jaehyun Jesemiel...