Lily Of The Valley; fourteen

262 33 6
                                    

Three weeks later,

Taeyong meminta Johnny untuk memberikan seekor kuda kepadanya— alesannya supaya memudahkan urusannya nanti.

"Ten, aku keluar sebentar ya."Pria cantik itu bersuara lembut. Ten sedikit melongo. Belakangan, Taeyong mulai berani lagi untuk menghirup udara di luar.

"Mau kemana lagi, Yongie?"Ten bertanya. Pria cantik itu hanya tersenyum tipis. Dia mengangkat keranjang bambunya.

"Aku mau membeli makanan enak di kota."Jawabannya singkat. Ten hanya menatap bingung.

"Kau yakin ingin ke kota sendirian? Mau aku temani?"Ten beranjak bangun, namun Taeyong dengan keras menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak apa-apa, Ten. Lagipula, kota itu besar. Tidak mungkin aku bisa bertemu dengan His Highness."Taeyong memberikan penjelasan. Ten mengerutkan keningnya.

"Kau... Yakin?"

"Ten. Percaya padaku, ya?"Taeyong sengaja menyunggingkan senyuman tulusnya, meminta Ten untuk mengerti. Hanya saja, dia mempunyai rencananya yang tersendiri.

"Baiklah. Pulang sebelum malam ya, Yongie."Ten akhirnya memberi ijin. Taeyong terkekeh pelan dan mengangguk. Pria cantik itu melambaikan tangannya kemudian menghilang dengan kudanya yang berwarna hitam— dibeli oleh Johnny.

"Hah.. Anak itu."Ten menggelengkan kepalanya setelah menyadari bahwa sang sahabat kini menghilang di balik hutan itu.

"Ten menggelengkan kepalanya setelah menyadari bahwa sang sahabat kini menghilang di balik hutan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong menghentikan pacuan kudanya. Matanya menatap ke arah istana yang berdiri megah milik kerajaan Bouvardia. Ambrosia Palace, istana yang menjadi saksi masa kelamnya.

Belakangan, Taeyong memerhati segala pergerakan sang Ratu dan sang Raja yang menetap di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belakangan, Taeyong memerhati segala pergerakan sang Ratu dan sang Raja yang menetap di sana. Tidak dipungkiri, hatinya masih berdenyut nyeri kala melihat perlakuan mantan suaminya itu berbeda sekali daripada sewaktu bersama dengannya. Pria tampan itu penuh telaten memimpin sang Ratu— khawatir jika membahayakan kesihatan kandungan wanita itu.

Suara riuh daripada pegawai diraja akan kehadiran sang Raja membuat sosok Taeyong menatap muak.

"Saya akan ke hutan untuk berburu. Kalian tidak perlu mengikuti saya."Sang Raja berkata tegas. Raut wajahnya itu dingin. Wajahnya tidak berubah. Masih sama seperti enam tahun yang lalu. Hanya saja, King Jaehyun Jesemiel terlihat lebih dewasa. Pegawai-pegawai disitu menatap hormat padanya.

Lily Of The ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang