Malam ini terlihat segerombolan anak muda sedang melihat balapan liar motor dari kejauhan. Saat sedang asyik-asyiknya menonton balapan itu, tiba-tiba ada beberapa mobil polisi yang datang ke tempat balapan itu. Awalnya segerombolan pemuda ini bias saja saat polisi datang karena mereka tidak berada pas di arena balapan tersebut, tapi tiga orang polisi menuju ke arah mereka, lantas mereka pun langsung mengendarai motornya dan langsung pergi.Ternyata mereka di kejar tiga mobil polisi, segerombolan pemuda itu pun lantas panik, karena mereka pikir salahnya dimana padahal mereka hanya menonton balapan liar dari jauh, tapi mereka juga malah ikut di kejar oleh beberapa anggota polisi.
Satu orang memimpin di depan, lebih parahnya lagi ia tidak memiliki helm untuk melindungi kepalanya, namun ia berteriak kepada anggotanya yang berada di belakangnya, karena dirinya bisa di bilang seorang pemimpin dari segerombolan pemuda itu. "Woy semuanya di depan ada perempatan kita bagi aja, yang tujuh ke kanan yang tujuh lagi ke kiri, biar gue yang lurus aja" perintah lelaki itu
Namun tanpa di sangka ada dua anggotanya yang mengikuti nya, dan tiga mobil polisi itu mengikuti arah lelaki yang memimpin itu. Pada saat ingin berbelok arah tiba-tiba saja lelaki itu terjatuh beruntungnya ia mengendarai motor nya tidak ngebut.
Brak....
Lelaki itu terjatuhDua orang temannya membantunya namun sayang ia sudah di kepung oleh 6 polisi. Mereka bertiga hanya pasrah namun lelaki yang memimpin tadi menyuruh mereka untuk menyerang polisi tadi. "Arga, Daniel kita serang aja polisinya, kalo udah ada polisi yang tumbang, kalian berdua kabur aja, biar ini jadi urusan gue"ucap lelaki itu
"Tapi gimana kalo lu ga bisa lawan mereka kalo kita berdua pergi" balas temanya
"Gue yakin gue bisa, lu ga usah khawatir sama gue, percaya sama gue" jawab lelaki itu menatap temanya. Lalu mereka pun baku hantam bersama
Bugh..
Bugh.. Bugh..
Bugh..
Tiga polisi pun tumbang dan lelaki tadi menyuruh dua temannya untuk pergi meninggalkan dirinya sendiri melawan polisi. "Mending kalian berdua pergi sekarang"ucap lelaki itu
"Siap do, kalo gitu kita berdua pergi dulu ya, gua yakin lu pasti bisa" jawab temanya
"Jangan lupa obatin luka kalian berdua dulu sebelum pulang ke rumah" balas lelaki itu
"Iya do, hati hati do" balasnya. Lalu mereka berdua pun pergi meninggalkan lelaki itu disana dngn rasa sedikit khawatir.
Saat lelaki itu ingin pergi dan sudah berada di atas motornya tiba-tiba satu polisi memukul pundak lelaki itu cukup keras, lalu lelaki tak sadarkan diri.
"Kalian bawa anak ini ke kantor polisi" ucap polisi pemimpin
"Baik pak" jawab temanya
Lalu lelaki itu pun di bawa ke kantor polisi yang tak jauh dari sana, dan kini mereka sudah berada di kantor polisi dan lelaki itu pun sudah sadarkan diri.
"Siapa namamu" Tanya polisi
"Nama saya Revaldo Mahendra" balasnya.
Yap nama lelaki itu ialah Revaldo Mahendra pemimpin geng motor Vortex salah satu geng motor yang ada di kota itu (hanya fiksi ygy, pokoknya kota jakarta versi fiksi). Lelaki yang berparas tampan, tubuh yang ideal, memikat banyak hati. Ia biasa di panggil aldo, berumur 17 tahun dan anak bungsu. Ia tidak terlalu aktif di gang motornya karena ayahnya tidak suka dengan gang motor dan juga seseorang yang Aldo sukai pun tidak menyukai gang motor.
"Apa kamu ingat nomor handphone orang tua mu"tanya polisi
"Engga, saya ga inget" balas aldo
"Coba liat lah di handphone mu"
"Handphone saya, saya ga bawa handphone"
Polisi itu pun tidak percaya dan langsung menggeradah saku jaket yang aldo pakai dan saku celana. Handphone aldo di temukan di saku jaketnya yang berada di dalam.
"Kamu ini suka bohong ya, cepat buka pin handphone kamu" ucap polisi
"Ya udahlah paling gue kasih nomor bunda aja, dan yang ke sini juga pasti bunda doang, karena ayah sama ka zee lagi di luar kota"batin aldo. Lalu aldo pun memberikan nomor handphone bundanya, karena aldo berpikir pasti bundanya akan mengangkat panggilan telpon ini karena masih jam 22:00, biasanya sih bundanya belum tidur.
Lalu polisi itu pun menelpon nomor yang telah aldo berikan padanya.
Tut...
Tut...
Tut...
(Anggap aja suara telpon ygy)
"Bunda ada yang telpon tuh"teriak seorang wanita, karena bundanya sedang berada di dapur
"Angkat dong sayang" balas wanita yg di panggil bunda itu
"Aku lagi main game Bun, entar mati" balasnya
"Ada apa sih ko teriak-teriak" ucap seorang lelaki dan duduk di samping wanita itu
"Ini si kaka, ada yang nelpon bukanya di angkat malah teriak-teriak bunda "balas wanita itu
"Yaudah coba angkat sayang, siapa tau penting kan" balas lelaki itu, lalu wanita itu pun menjawab panggilan telpon tersebut.
Di kantor polisi:
"Siapa nama ibumu" ucap polisi
"Bunda saya bernama, Shani Nagelina" balas aldo
"Baik"
Di rumah Aldo:
"Halo Selamat malam ibu, saya dari kepolisian,apa ini benar dengan ibu Shani Nagelina" ucap polisi
Deg
Shani kaget karena yang menelponnya ialah polisi"Sayang kamu kenapa, ko kaya kaget gitu"ucap lelaki itu"siapa yang telpon memangnya " lanjutnya
"Polisi yang telpon aku mas" jawab bunda shani
"Coba kamu speaker nya aktifkan"
"Iya benar dengan saya Shani Nagelina, ada apa ya pak" balas shani
"Apa benar Revaldo Mahendra adalah anak ibu shani"tanya polisi lagi
"Iyah pak, benar itu anak saya" balas shani
"Baik kalo begitu, apa bisa ibu ke kantor polisi yang berada di jalan parenta dua, karena anak ibu kami tahan " jawab polisi itu
Shani beserta suaminya dan anak sulungnya itu kaget abiszz🗿.
"Anak itu memang tidak ada kapoknya" ucap lelaki itu ialah suami shani yg bernama Andragrasio Mahendra, ayah dari Aldo. Bersifat tegas kepada anaknya, namun ia begitu baik dan penyayang apalagi kepada keluarganya.
"Bunda, ayah, kaka ikut ya ke kantor polisi" ucap seorang wanita, yaitu kaka aldo yang bernama Shafa Zeeze Nagelina atau biasa di panggil Zee, ia adalah anak sulungnya dari shani dn grasio
"Ayo sekarang kita ke sana" ajak grasio
"Baik pak kalo begitu saya menuju ke kantor polisi sekarang" yang menjawab ialah grasio
"Mas, tapi kamu jangan marah-marah sama aldo ya" ucap shani khawatir kalo suaminya nanti bakal marah-marah pada aldo anak bungsunya itu
"Kamu tuh udah deh jangan manjain aldo terus, liat kan gimana sekarang kelakuannya"balas grasio sedikit menaikkan suaranya karena sedang emosi
Shani yang tahu bahwa suaminya tengah emosi ia memilih diam saja dan tidak menjawabnya lagi.
Mereka bertiga pun pergi ke kantor polisi tersebut, dan saat sudah sampai di sana...
*udah ges segini dulu, author nya mau makan dulu
*semoga suka sama ceritanya wkwkwk
*btw h-1 last show ci shani ges😌
*vote boleh kali sadayana, follow juga klo boleh mah kwkak
KAMU SEDANG MEMBACA
REVALDO MAHENDRA
Teen Fiction"tidak bisa memiliki mu juga tak apa asal kamu nya ada di bumi, itu sudah cukup"