•
•
•
Di sini di basecamp Vortex Aldo dan Ashel berada. Terlihat luar basecamp Vortex sedikit berantakan, beberapa stik biliar yang patah dan kursi meja berantakan, setengah nya telah di bereskan oleh anggota Vortex yang ada di sana.
"Lo punya masalah apa sih Do sama anggota
Lauren" Tanya Lucas yang sudah emosiLauren adalah salah satu Geng motor yang ada di kota itu, sebelum adanya Vortex dan Dendras, Lauren telah ada menjadi geng motor.
"Apa sih maksud lo Cas" Aldo menanya balik
"Si anj*ng di tanya malah nanya balik, gua ulangin sekali lagi LO PUNYA MASALAH APA SIH DO SAMA ANGGOTA LAUREN!" Jawab Lucas Teriak menekan kata yang ia ucapkan kembali
"Diem kan lo anj*ng, jawab Do lo punya masalah apa sama Lauren" Ujar Olan dengan nada suara tinggi rahang yang tegang wajah yang memerah dan mencengkram kuat kerah baju Aldo, karena memang Aldo tak menjawab pertanyaan Lucas ia hanya diam.
"Gua ga punya masalah apapun sama Lauren" Balas Aldo dan melepas cengkraman tangan Olan
"Ngaku dan bilang yang sebenernya sama kita apa susahnya sih Do" Ucap Lucas. "Lo anggap kita apa sih Do" Lanjutnya menahan emosinya
"Demi apapun gua ga ada masalah sama Lauren atau yang lain pun Cas"
"Halah ngeles mulu lo, tinggal jawab jujur apa susahnya sih anjing " Balas Olan dan ingin melemparkan pukulan pada Aldo
"Stop " Teriak Ashel berhasil membuat tangan olan berhenti di depan muka Aldo
"Kalian tuh bisa ga sih, kalo ada masalah tuh menyelesaikan nya dengan kepala dingin ga usah sampai main tangan kaya gitu, bisa kan di omongin dengan cara baik-baik ga usah pake kekerasan" Lanjutnya
Setelah mendengarkan perkataan Ashel, mereka terdiam memang yang Ashel katakan ada benarnya karena setiap masalah tak harus di selesaikan dengan kekerasan. Kini mereka sedang duduk di kursi panjang berbentuk seperti lingkaran yang berada di halaman B
cr: pin
"Sekarang gini coba deh salah satu dari kalian cerita apa yang tadi anggota Lauren bilang sama kalian" Ujar Aldo
"Biar gue yang cerita" Jawab Daniel
"Jadi gini Do, tadi Lauren pada ke sini sekitar 20 orang mereka nyariin lo dan ngacak-ngacak basecamp dan mereka bilang kemarin malam salah satu dari anggotanya ada yang di pukul habis habisan sama Vortex sampe anggota mereka masuk rumah sakit dan setelah beberapa anggota Vortex ke tangkap sama anggota Lauren ternyata dalang dari semua itu adalah lo orangnya" Jelas Daniel panjang lebar
"Terus lo semua pada percaya gitu aja sama cerita mereka, demi apapun gua kemarin malam ga kemana mana, bahkan pegang handphone mun engga, kemarin gua habis-habisan di marahin sama bokap gua, mana ada waktu buat nyuruh mereka gebukin anggota Lauren dan buat apa juga coba " Balas Aldo menahan emosi nya karena ia tak percaya mengapa temanya lebih percaya orang lain daripada dirinya
"Tapi ada buktinya Do, emang ada beberapa anggota Vortex yang kena sama Lauren dan di bawa ke basecamp nya" Ucap Floran
"Terus mana buktinya kalo gua yang nyuruh mereka gebukin Lauren, ada ga buktinya kalo emang lo pada ga percaya sama gua, ayo datang ke rumah gua dan lo tanya langsung sama bokap nyokap gua kalo emang gua abis di marahin sama nyokap gua " Terang Aldo
"Sekarang gini deh bawa anak-anak Vortex yang kemarin malam pukulin anak-anak Lauren, biar gua dan lo semua tau yang sebenarnya gimna dan siapa yang nyuruh mereka buat pukulin Lauren " Lanjutnya
"Mampus.. bisa mati nih gua apa lagi kalo mereka jujur kalo gua yang nyuruh mereka buat serang Lauren" Batin seseorang ketakutan
"Kalo itu yang lo mau, besok gua bakal bawa semua yang terlibat ke hadapan lo" Jawab Mirza
"Gua minta sama lo semua buat ga pake jaket Vortex dulu, karena gua yakin pasti Lauren ngincar kita, gua ga mau karena kesalahan 1 orang lo semua jadi kena imbasnya" Ucap Aldo setelah itu ia menarik tangan Ashel lalu pergi meninggalkan basecamp Vortex tanpa berpamitan pada temanya, teman-teman nya paham bila ia bersikap seperti itu ia sedang menahan amarahnya beruntung bagi mereka karena Aldo tak marah kepada mereka, bila sudah marah mereka pun tak tau bagaimana nantinya berantakannya basecamp Vortex.
"Untung Aldo ga marah sama kita" Ucap Mirza
"Lo bertiga juga, jangan emosi juga dong sama Aldo, kita juga kan gak tau kebenarannya gimana dan juga kenapa sih lo bertiga muda banget percaya sama orang lain ketimbang sama temen lo sendiri"Ucap Daniel menunjuk Lucas, Olan, dan Floran
"Gua pergi dulu" Ujar Floran namun di tahan oleh Daniel
"Lo ga inget kata Aldo, inget ga usah pake jaket Vortex atau lo bakal di incar sama Lauren" Ucap Daniel
"Iya nanti juga gua buka ko santai aja
niel" Jawab Floran lalu meninggalkan basecamp Vortex* * * *
Sekarang di sini di arena balapan Floran sedang berada bersama beberapa anggota Vortex. Jika kalian berpikir bahwa Floran hanya menonton kalian salah, Floran pun ikut turun ke arena balapan untuk melawan Dendras.
Aldo sudah melarang mereka untuk tidak mengikuti balapan di mana pun, namun ini untuk ke tiga kalinya Floran dan anggota Vortex yang sama ikut balapan.
"Masih berani juga lo ternyata turun ke arena" Ucap Arga karena ia yang akan melawan Floran
"Apa yang harus gua takutin" Jawab Floran remeh
"Mana ketua lo itu"
"Ngapain lo nyari orang yang gak ada"
"Berani juga lo turun ke arena tapi gak ada Aldo"
"Aldo ga perlu datang ke sini, dia cukup nyuruh gua buat kalahin lo aja udah cukup"
"Jadi lo di suruh turun ke arena sama ketua lo itu" Tanya Arga di angguki Floran
Padahal tak ada sama sekali Aldo menyuruh Floran untuk balapan ini murni dari Floran sendiri. Lagi dan lagi Floran menjual nama Aldo untuk menjadi alasannya ia mengikuti balapan.
Balapan pun di menangkan oleh Floran dengan sangat mudah ia mengalahkan Arga. Namun setelah mengalahkan Arga Floran mengeluarkan perkataan yang seharusnya tak ia ucapkan jika ingin tak terjadi apa-apa pada Aldo temanya.
*makasih udah baca ceritanya 🙌
*vote ya hhhe komen juga gppa ko
KAMU SEDANG MEMBACA
REVALDO MAHENDRA
Teen Fiction"tidak bisa memiliki mu juga tak apa asal kamu nya ada di bumi, itu sudah cukup"