Saat teman temannya kembali lagi ke kelas karena sudah memasuki jam pelajaran lagi. Namun mereka tidak melihat keberadaan aldo, hanya ada tas nya saja.
Saat menanyakan kepada teman sekelas, tidak ada yang melihat aldo ke kelas sejak tadi, hingga ashel pun tak tau kemana perginya sahabat nya itu.
"Coba lo telepon si aldo" titah daniel pada olan
"udah gua telpon tapi ga aktif"
"ngapain sih lo pada nyariin si brengsek, dia juga udah besar kali, bisa jaga dirinya sendiri" ujar floran
"iya gua tau aldo udah besar, tapi dia juga kan temen kita ran, kita juga pengen tau kondisi aldo, lo ga inget tadi lo abis mukulin tu anak"balas mirza floran langsung terdiam
•
•
•Aldo kini sedang berada di basecamp Vortex, ia sengaja bolos sekolah karena ia tak ingin menambah masalah. Tak banyak orang di basecamp karena anggota lain bersekolah juga, hanya ada beberapa orang saja di basecamp.
Kini aldo sedang bermain biliar ditemani oleh salah satu anggota vortex yaitu Bara.
"Tumben bolos nya ke sini, sendiri aja lagi yang lain pada kemana" ujar bara
"Disekolah" jawab aldo secukupnya
"Tumben ga ikut, lagi ada masalah kah"
"Kayanya emang gua yang salah"
"Coba lah cerita sama gua, siapa tau gua bisa bantu masalah lo"
Aldo pun mengentikan aktivitas bermain biliar dan menatap bara, yang ditatap merasa segan dan bingung
"Menurut lo, kalo gua kubur nama vortex buat sementara aja, itu salah ga" ucap aldo
Bara dibuat kaget sekaligus kesal dengan ucapan aldo, namun ia juga harus mendengar penjelasan aldo terlebih
dahulu " emang kenapa lu mau kubur nama vortex""Gua cuma mau kalian hidup tenang aja, tanpa ada gangguan dari geng motor lain, dan gua lakuin ini juga buat kenyamanan kalian biar ga di teror ataupun itu sama geng motor lain apalagi dendras" ujar aldo
"Yang lo bilang ada bener nya do, tapi walaupun kita kubur vortex, belum tentu kita aman do" jawab bara
"Makanya kita coba, masalah kita sama dendras udah selesai, gue ga mau ada masalah baru lagi entah itu dari segi manapun, cukup kejadian dulu yang hampir buat mirza mati karena masalah kita sama dendras"
"Kalo itu emang yang terbaik buat kita, gue setuju do, gua yakin sama lo gua percaya sama lo, gua tau lo pengen kita semua bebas dari masalah apapun "
"Thanks bro, tapi satu sisi floran ga setuju dengan keputusan gua dan daniel"
"Anak itu memang selalu saja seperti itu, nanti biar gua yang ngomong sama floran "
"Percuma bar, yang ada lo bakal dimarahin sama dia dan yang ada lo bonyok kaya gua"
"Jadi lu bonyok gini di pukulin sama floran, wah ga bisa di biarin tuh anak"
"Udah gapapa bar, gue ngerti gimana perasaan floran ko" gua pulang dulu ya bro" ucap aldo menepuk pundak bara "nanti malam anak anak suruh kumpul di sini" lanjutnya
• • •
Aldo berbohong ia tak pulang, ia pergi ke gedung kosong tempat yang ia sering datangi, hanya ia seorang yang tahu tepat ini, ia tak pernah memberi tahu teman nya yang lain ataupun mengajak ke gedung ini.
"Gua harap lu bisa terima keputusan gua flo, gua cuma ga mau kejadian kaya mirza terulang lagi sama anggota yang lainnya, cukup berakhir di mirza, gua cuma ga mau kehilangan kalian, gua lebih baik kehilangan diri gua sendiri daripada orang yang gua sayang" monolognya dan duduk di atap gedung itu yang hanya tiga tingkat saja
"Maaf, gua bukan ga mau bertanggung jawab sebagai ketua vortex, tapi untuk kali ini menurut gua ini yang paling baik"lanjutnya sambil menatap matahari yang akan terbenam
Ia memutuskan untuk pulang saja, tak ingin membuat seisi rumah khawatir padanya apabila ia pulang malam sejak pagi tadi.
•
•
•
"Aldo kemana sih tadi siang sekolah bolos, di telpon ga bisa di datengin ke rumah pun ga ada, bikin khawatir aja deh ni
anak curut" Ucap ashel kesal namun khawatir melihat ke arah luar jendela yang langsung mengarah ke rumah aldo"Tu anak curut jam segini baru pulang, kemana aja coba, padahal ga sekolah ga ada ekskul juga tapi pulang sore kaya gini" gerutu ashel saat melihat aldo pulang
"Awas aja besok, gue cuekin aja bodo, siapa suruh bolos sekolah bikin khawatir lagi" lanjutnya
• • •
Saat aldo memasuki rumah nya ia di sambut oleh kedua orang tuanya dan juga kakaknya.
"Jam segini baru pulang, habis dari mana saja kamu, sekolah bolos, mau jadi apa sih kamu tuh" Ucap grasio ayahnya
"Apa sih yah, aldo cape baru pulang malah di marahin " jawab aldo
"Cape abis ngapain, sekolah saja kamu bolos, habis darimana kamu" balas grasio tegas
"Paling juga abis ugal-ugalan sama temen temen geng motor nya yang berandalan dan ga jelas itu" ujar zee terkekeh
Hal itu membuat aldo tak terima, ia menggempalkan tangannya karena mulai emosi oleh sang Kaka
"Ngaca kali liat noh geng motor pacar lo yang suka nyari masalah sama warga sekitar, liat noh geng nya si arga monyet yang suka ugal-ugalan plus nyari masalah mulu sama gua!" jawab aldo kesal lalu meninggalkan mereka
"Aldo" teriak grasio hendak menyusul aldo, zee hanya terdiam oleh perkataan adiknya itu
"Mas udah, kasihan aldo dia baru pulang malah kamu marahin, kamu juga zee kenapa ngomong kayag gitu sih, kamu kan tahu sendiri aldo paling ga suka kalo temennya di jelek'in" lerai shani bundanya
"Maaf bun zee ga bermaksud kaya gitu" ucap zee tertunduk
"Jangan minta maaf sama bunda, minta maaf sama adik kamu sana" jawab shani
"Kamu juga mas, mending sana mandi" ucap Shani
"Iya iya bawel "
*komen dong biar seneng wkwk
*vote kuy
*komentar dan vote kalian lah yang membuat semangat
KAMU SEDANG MEMBACA
REVALDO MAHENDRA
Teen Fiction"tidak bisa memiliki mu juga tak apa asal kamu nya ada di bumi, itu sudah cukup"