29

636 63 11
                                    

---

Aldo sudah sampai dirumahnya saat ia membuka pintu utama ternyata diruang tengah ada kedua orangtuanya.

Tanpa ada niat menyapa Aldo berlalu begitu saja melewati kedua orangtuanya, tidak sopan? Memang tapi bagaimana lagi rasa kesal dan kecewa masih memenuhi dirinya.

"Cel apa sekarang aja aku jelasin semuanya sama ayah bunda" Tanya Aldo pada Greesel.

"Lebih cepat memang lebih baik, tapi aku rasa emosi dalam diri kamu masih tinggi," Jawab Greesel serius menatap sahabatnya itu.

"Yakin diri kamu sendiri baru jelasin sama ayah bunda"Lanjutnya.

"Aku yakin aku bisa. Kalo gitu aku samperin ayah sama bunda dulu ya. Sampah makannya langsung buang" Aldo berlalu keluar dari kamar Greesel.

Sekarang hanya ada Aldo dan ayah ibunya yang berada diruang tengah, duduk mereka berdekatan karena Aldo yang meminta.

"Kamu mau bilang apa?" Tanya Grasio.

"Aldo mau bilang sesuatu tapi Aldo mohon jangan potong pembicaraan Aldo sebelum selesai" Pintanya. Di angguki kedua orangtuanya.

"Soal luka Aldo. Sebenarnya Aldo dipukulin sama orang yang emang gak suka sama Aldo. Aldo gak nyari masalah sama dia tapi emang dia yang punya masalah sama Aldo. Ini juga gak ada sangkut pautnya sama temen-temen Aldo jadi, Aldo mohon jangan salah paham terus sama pertemanan Aldo ya" Ungkap Aldo.

Lalu Aldo menceritakan semuanya pada kedua orangtuanya dari awal sampai akhir. Mengungkapkan bahwa dirinya masih bergabung dalam geng motor. Menceritakan mulai dari berbagai masalah yang kini kian banyak muncul dan teror dari seseorang yang menghantui pikirannya.

"Ayah bunda, izinin Aldo buat gabung geng motor ya? Aldo janji setelah masalah ini selesai Aldo bakal benar-benar tinggalin geng motor dan gak bakal ada didalamnya lagi " Izin Aldo.

"Bunda takut kamu kenapa-napa sayang " Ucap sang bunda yang akhirnya buka suara.

"Yang bikin masalah itu teman mu bukan kamu Aldo!" Ujar sang Ayah.

"Tetap aja yah mereka ngira nya Aldo dalang dibalik semua masalah ini"

Grasio diam berpikir sejenak mengapa teman Aldo begitu jahat ia memakai nama Aldo untuk membuat masalah. Sangat tidak gentle sekali dia.

Grasio menarik napas panjang ia yakin bahwa putranya pasti bisa menyelesaikan masalah ini, namun bila terjadi apa-apa pada anak bungsunya ini, ia akan marah pada teman sang anak yang telah menuduh Aldo.

"Baiklah ayah izinin tapi setelah semuanya selesai kamu tidak boleh lagi bergabung menjadi anggota geng motor. Dan bila terjadi apa-apa dengan kamu ayah tidak akan diam saja dan ayah akan membenci temanmu itu sampai kapanpun " Ucap Grasio.

"Maksih yah, Aldo janji sama ayah gak bakal ada luka sedikitpun di tubuh Aldo," Ujar Aldo.

"Bun bunda juga harus yakin sama Aldo ya kalo Aldo bakal baik-baik aja" Lanjutnya menggenggam tangan Shani.

Shani beralih menatap Aldo dengan mata yang sudah berlinang air mata. Shani sangat khawatir akan keselamatan anaknya nanti, namun ia juga yakin bahwa anak bungsunya ini pasti bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik.

"Sekarang bunda yakin sama kamu tapi kamu tetap harus waspada dan berhati-hati. Bunda gak mau kamu sampai kenapa-napa sayang " Shani mengelus wajah samping Aldo.

"Aldo janji sama bunda, gak bakal ada sedikitpun luka di tubuh Aldo. Biar bunda gak usah khawatir sama Aldo ya," Jawab Aldo mengelus tangan shani yang masih mengelus wajah sampai Aldo.

REVALDO MAHENDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang