¹³

600 52 0
                                    

Happy Reading


pagi hari telah tiba, Aldo sudah siap untuk berangkat ke sekolah namun dengan cara berpakaian yang berbeda dari yang biasanya maju tak di masukkan dasi yang berada di saku baju kadang pun ia ikatkan ke kepalanya bahkan ia tak membawa dasi ke sekolah..

Namun berbeda dengan hari ini ia memakai seragam yang rapih dan lengkap dengan baju putih dengan almamater
SMANCAKRA (SMA CAKRAWALA) beserta atributnya seperti dasi dll, namun tak lupa juga ia memakai Jaket Jeans nya.

Kini dirinya tengah sarapan bersama keluarganya namun tidak ada ayah didalamnya karena ayahnya harus pergi ke Bandung lagi untuk mengurus beberapa pekerjaan di sana.

"Tumben santai banget do" Ucap Zee "Biasanya juga buru buru karena bareng sama Ashel" lanjutnya

"Hari ini ga bareng Ashel makanya santai " Jawab Aldo

"Oh.. Lagi berantem ya" Tanya Zee lagi

"Engga, nanya mulu deh lo ka gue mau sarapan nih entar kesiangan elah" Kesal Aldo

"Yaudah sih orang cuma nanya doang juga sensi amat jadi orang" Balas Zee memutar bola matanya malas

"Sudah-sudah pagi-pagi malah berantem kalian berdua ini" Lerai Shani

"Bunda Aldo berangkat dulu yah " Ucap Aldo berpamitan

"Iya sayang, jangan ngebut bawa motornya ya santai aja" Jawab shani lembut dan tersenyum

"Bunda kenapa deh dari tadi senyum mulu " Ucap Zee heran karena bundanya sedari tadi mengembangkan senyumnya

"Bunda seneng aja lihat penampilan Aldo yang rapih kaya gini kak" Jawab Shani

"Paling di sekolah juga berantakan lagi Bun" Jawab Zee memancing emosi Aldo

"So tau lo kak, aku berangkat ya Bun.. Kak " Pamit Aldo

 Kak " Pamit Aldo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Teman teman Aldo sudah menunggu nya sedari tadi di parkiran, banyak pasang mata yang tertuju ke pada mereka karena sama halnya dengan Aldo mereka pun berpakaian rapih karena Aldo yang memintanya. Lagi pula apa salahnya bukankah berpakaian rapih saat sekolah itu wajib.

Tak lama kemudian Aldo telah sampai di sekolah ia pun memarkirkan motornya berdekatan dengan temanya.

"Gua kira lo pada ga bakal nurut sama gua " Ucap Aldo berjalan ke arah temanya

"Yaelah do kalo cuma disuruh pake baju rapih doang mah gampang, harusnya kan emang kaya gini" Jawab Olan

"Iya juga sih ya"

"Mending kita ke kelas aja yu, ga nyaman banget anjir di sini di liatin mulu, heran gua mah" Ajak Daniel

"Kita di liatin karena terlalu ganteng niel, masa gitu aja lo ga ngerti sih" Ucap Mirza pede membuat temanya tertawa termasuk floran

"Nah gitu dong Flo ketawa jangan diem aja" Ujar Aldo merangkul Floran, Floran hanya tersenyum saja

"Do.. Niel, sebelum masuk ke kelas, gue mau minta maaf sama lo berdua karena waktu itu gue ga bisa nerima keputusan lo berdua " Ungkap Floran "Tapi sekarang gue udah bisa nerima keputusan lo berdua" lanjutnya lalu tersenyum manis

Tentu saja Aldo dan Daniel kaget plus senang setelah mendengar tutur kata dari Floran akhirnya bisa menerima keputusannya. Senyuman yang terukir di wajahnya tak bisa membohongi bawah ia sedang bahagia.

"Thanks bro udah nerima keputusan gua sama oniel" Ucap Aldo lalu memeluk Floran beserta Daniel

Temanya yang lain pun ikut bahagia setelah mendengar akan hal itu.

"Maaf gue karena waktu itu gue ga bisa nerima keputusan itu " Ujar Floran melepas pelukan itu

"Gapapa Flo, yang terpenting lo udah mau terima keputusan itu, yakan do" Balas Daniel lalu melirik Aldo hanya mengangguk

"Gue juga minta maaf Do gue udah mukulin lu "

"Santai aja Flo, gue udah maafin ko"
"Tapi sorry Do, gue sama anak-anak yang lain ngelanggar peraturan lo kalo kita ga boleh balapan, gue sama anak-anak lain tetap balapan dan ngejual nama lu sebagai alasannya " Batin Floran


















*makasih udah baca ceritanya

Vote kuy hhe


REVALDO MAHENDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang