•
•
Selamat membaca🙌
•
•Setelah pulang sekolah Aldo mengurung dirinya seharian dikamar, dia mengabaikan ucap semua orang yang ingin masuk ke dalam kamarnya, karena ia menguncinya.
Selepas kejadian beberapa hari yang lalu ia sangat cuek pada sang Bunda. Bicara pun seadanya.
"Dimana anak itu sekarang" Ucap Grasio baru saja pulang dari kantornya dengan mood yang tidak baik.
"Ini ada apa sih Bun, Yah" Heran Zee yang memang belum lama berada dirumah.
"Bunda mu bilang dia pulang sekolah babak belur. Tidak ada kapoknya anak itu bila didiamkan saja Zee"
"Sel yang Ayah bilang bener?" Tanya Zee pada Greesel.
"Iya kak yang dibilang sama Ayah bener. Tapi aku juga gak tau apa penyebabnya karena gak ada laporan dari sekolah pun kalo Mahen berantem" Ungkap Greesel jujur.
"Apanya yang luka cel?"
"Banyak Zee, apalagi bagian sudut bibirnya luka parah, bunda aja nilu liatnya" Lirih Shani.
Tanpa ba-bi-bu lagi Zee berlari ke kamar sang Adik. Dia sangat khawatir pada kondisi adiknya itu. Banyak pertanyaan yang terlintas dipikirannya, apakah lukanya separah itu, lukanya sudah diobati atau belum, mengapa dia bisa seperti itu.
"Aldo buka pintunya ini kakak. Do buka pintunya," Mohon Zee dari luar kamar serta mengetuk-ngetuk pintu.
"Buka Do kalo lo gak mau kena marah ayah,
ayah udah pulang dia lagi nunggu lo dibawah. Kalo lo gak keluar kamar pasti ayah tambah marah sama lo" Lanjutnya.Pintu kamar terbuka lebar, Zee dibuat nilu dengan kondisi luka pada sudut bibir Aldo. Benar apa yang bundanya katakan, lukanya sangat membuat siapapun akan nilu melihatnya.
Aldo berjalan kebawah tanpa menoleh sedikitpun pada Zee. Tujuannya hanya satu yaitu menjelaskan semua kejadian yang sebenarnya terjadi terutama pada Ayahnya.
"Aku bakal jelasin semuanya sama kalian, terutama sama ayah" Ucap Aldo terduduk bersebelahan dengan Greesel.
"Coba lah jelaskan sekarang" Tegas Grasio
"Kalo kalian mikir aku kaya gini gara-gara Aldo cari masalah itu salah besar," Ungkap Aldo
"Kalo pun kalian kira Aldo tawuran pun juga salah, Aldo kaya gin-"
"Kamu kaya gini karena kamu bergabung dengan geng motor itu. Ayah sudah pernah bilang jangan ikut-ikut geng-geng seperti itu Aldo!"Geram Grasio memotong pengucapan Aldo.
"Yang dibilang Ayah kamu tuh bener!. Semuanya gara-gara geng motor tidak jelas itu" Timpal Shani dengan emosi
"Terserah ayah sama bunda deh, percuma mau aku jelasin panjang lebar juga ayah bunda gak bakal percaya sama aku. Aku udah rela tahan rasa sakit bibir aku cuma buat jelasin semuanya, tapi respon kalian berdua aja kaya gini. Gak pernah mau denger penjelasan Aldo dulu. Omongan aku selalu dipotong dan gak pernah didenger sampai akhir. Ayah sama bunda selalu berasumsi temen-temen Aldo tuh penyebabnya, padahal kalian berdua aja gak tau gimana kenyataan "Geram Aldo meluapkan emosinya dengan nada bicar tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVALDO MAHENDRA
Teen Fiction"tidak bisa memiliki mu juga tak apa asal kamu nya ada di bumi, itu sudah cukup"