PROLOG

4.9K 210 3
                                    

°
°
°

Tampan, cantik, tinggi, tiga kata yang menggambarkan seorang lelaki penghibur yang bekerja di sebuah bar gay cukup ternama.

Setiap malam dia menjajakkan tubuh sexy nya. Membiarkan tubuh indah itu disentuh oleh para pria hidung belang di dalam bangunan laknat tersebut.

"Tuan memanggilku?" tanya pemuda cantik, pemilik suara indah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan memanggilku?" tanya pemuda cantik, pemilik suara indah itu.

Xiao Zhan, yang biasa disapa dengan sebutan Zhan-Zhan. Seorang jalang kelas atas, jalang termahal di dalam bar tersebut. Siapa yang tak mengenal pemuda cantik ini, hm? Namun tak sembarang orang bisa menyentuhnya.

"Duduklah." Pria baya itu menepuk pahanya, meminta Xiao Zhan untuk duduk di atas pangkuannya.

Xiao Zhan meraba dada bidang pria tersebut. "Satu juta dollar, Tuan." bisik rendah Xiao Zhan.

Pria baya itu tersenyum, menarik lengan Xiao Zhan. Membuat pemuda itu terduduk paksa di atas pangkuannya. "Berapapun yang kau inginkan."

Cupp!!

Mereka berciuman panas, tak peduli dengan keadaan sekitar.

.
.

Beberapa jam kemudian, Xiao Zhan dan pria itu berkahir di atas ranjang. Tanpa ada aktifitas lain, Xiao Zhan tak ingin melakukan hubungan skin ship melebihi ciuman dan kuluman pada penis sang lawan main.

Kini mereka tengah berbaring, dengan posisi sang pemuda merebahkan kepalanya di atas dada sang dominan.

"Zhan-Zhan."

"Hm?"

"Jadilah selir ku."

Xiao Zhan mendongak menatap wajah rupawan pria di hadapannya.

"Bagaimana dengan istrimu?"

"Aku sudah bosan dengannya."

"Aku tidak mau."

"Kenapa? Aku penasaran dengan lubang prawan mu."

Xiao Zhan berdecak malas. "Aku tidak menjual lubang pantat. Jika kau ingin, kau bisa memesan jalang lainnya."

Xiao Zhan pergi meninggalkan pria baya tersebut.

"Ck! Menarik." Gumam pria itu sembari mengelus janggut halusnya.

.
.

Beberapa hari berlalu, pria tua yang diketahui bernama tuan Wang itu tak lagi menemui Xiao Zhan.

Pemuda itu merasa lebih tenang, tanpa mengetahui jika sejak hari itu adalah awal dari penderitaan akan dimulai.

Tengah malam, Xiao Zhan bergegas pulang. Dia mendapat kabar jika terjadi kebakaran di rumahnya.

"Mama!" sepanjang jalan Xiao Zhan menangis, sang ibu sendirian di rumah dalam keadaan lumpuh.
Apa yang bisa wanita itu lakukan di saat seperti ini? Dia hanya bisa berharap, Tuhan melindungi sang ibu.

Kaki Xiao Zhan lemas seketika, menatap hamparan kobaran api melahap rumah miliknya.

"MAMA!!!" teriak Xiao Zhan sekuat tenaga.

Tubuhnya bergetar hebat, jiwanya terguncang oleh keadaan buruk yang tiba-tiba terjadi. Dia rela bekerja di dunia kelam, hanya karena ingin mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu agar beliau bisa berjalan kembali. Namun apa? Sekarang sosok yang iya carikan uang sudah tiada. Semua hancur, semua musnah, bersama dengan kobaran api membara yang membakar kediamannya.

Tak sampai di situ, di saat Xiao Zhan masih dalam keadaan berkabung. Sang atasan justru menjual dirinya pada sosok pria gila yang terkahir kali menemui dirinya. Tuan Wang!

"Aku tidak mau! Bagaimana bisa kau menjual ku tanpa persetujuan dariku?!" Amuk Xiao Zhan.

Plak!!

"Beraninya kau meninggikan suaramu di hadapanku, hah?! Kau hanya jalang! Sampah tak berguna!" Bentak sang atasan setelah menampar keras wajah Xiao Zhan.

Xiao Zhan hanya bisa menangis, tak mampu melawan saat dua pria menyeret tubuhnya.

Dapat ia lihat, sang atasan tengah tertawa bahagia, menghamburkan tumpukan uang dollar yang ia dapatkan dari tuan Wang.

"Brengsek!! Aku akan menuntut balas padamu!!"

.
.

Xiao Zhan merasa canggung, memasuki rumah megah tuan Wang.

"Siapa jalang sialan ini, hah?!" Sambutan mengerikan Xiao Zhan dapatkan dari istri sah tuan Wang.

"Dia milikku! Kau tidak perlu ikut campur!"

Xiao Zhan hanya acuh, di sini dirinya hanya korban bukan perebut lelaki orang.

Tanpa sengaja pasang mata tajamnya bertemu dengan pasang  mata sosok bocah lelaki tampan, yang kini juga menatap dirinya.

Tanpa sengaja pasang mata tajamnya bertemu dengan pasang  mata sosok bocah lelaki tampan, yang kini juga menatap dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siapa dia? Bagaimana bisa dia setenang itu melihat pertengkaran keluarganya?

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya tak ingin berpikir bodoh. Apa pedulinya, hm? Itu bukan urusannya.

"Antar dia ke kamarnya!" perintah tuan Wang pada anak buahnya.

"Baik, Tuan."

Xiao Zhan pun digiring pergi menuju ke salah satu ruangan.

"Tunggu!"

Baru saja Xiao Zhan hendak menutup pintu ruang kamarnya, bocah lelaki yang ia lihat tadi menghentikan pergerakannya.

Xiao Zhan hanya menatap datar, menunggu apa yang diinginkan bocah tersebut.

Bocah lelaki itu tersenyum manis, "Boleh aku bicara denganmu?"

"Hm." angguk Xiao Zhan.

Berkahir bocah itu masuk ke dalam ruang kamar Xiao Zhan. Xiao Zhan hanya duduk, menatap pergerakan bocah di hadapannya yang kini berjalan mondar-mandir seperti setrikaan.

"Ruangan ini dulu milik ibuku, ah .. apa kau akan menjadi ibuku yang selanjutnya?!"

Xiao Zhan menukikan kedua alisnya.

"Apa maksudmu? Jadi siapa wanita tadi? Apa dia bukan ibu kandung mu?" penasaran Xiao Zhan.

Bocah lelaki itu mendudukkan tubuhnya di samping tempat duduk Xiao Zhan. Membuat pemuda cantik itu reflek menggeser letak duduknya.

Bocah lelaki itu tersenyum manis, "Perkenalkan, aku Wang Yibo."

Xiao Zhan merasa aneh dengan gelagat bocah ini. Seolah dia sengaja mengalihkan pembicaraan. Ah, sudahlah itu juga tidak penting. Entah bocah ini terlahir dari belahan batu, Xiao Zhan juga tak peduli.

"Xiao Zhan." balas Xiao Zhan.

"Nama yang cantik, boleh aku memanggilmu dengan sebutan Mommy?"

"Ck, terserah." acuh Xiao Zhan.

MOMMY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang