CH ¹¹

2.1K 174 6
                                    

±
±
±

Tuan Chen tertawa ringan, mendekat ke arah Xiao Zhan dan merengkuh pinggang ramping pria cantik tersebut. Dia melirik sinis kearah Wang Yibo, ketara sekali jika pria tua tersebut tengah mengejek pemuda itu.

"Baby, abaikan dia ..." bisiknya, di samping telinga Xiao Zhan. Dengan sengaja dia mengecup cuping telinga Xiao Zhan.

Wang Yibo merepalkan genggaman tangannya erat, tubuhnya terasa panas terbakar api cemburu. Napasnya mulai memberat, otaknya tak lagi bisa berpikir.

"Jangan sentuh milikku." geram rendah Wang Yibo, terdengar begitu mengerikan.

Xiao Zhan gemetar, bocah yang berdiri di hadapannya ini bukanlah sang putra yang ia kenal. Wang Yibo yang ia tau sosok bocah polos, idiot menjerumus bodoh. Namun sekarang sosok menggemaskan itu berubah menjadi sosok dewa iblis, yang diselimuti aura kegelapan.

"Yibo .. keluarlah." usir Xiao Zhan.

Wang Yibo semakin geram, raganya tak lagi bisa ia ajak kompromi. Pendengarannya seakan tuli tak lagi menghiraukan ucapan sang ibu.

"Tinggalkan Mommy ku."

Tuan Chen terkekeh geli, mendengar ucapan Wang Yibo. "Apa kau bilang? Kau yang seharunya keluar --"

Grepp!!

"Ekhhh!"

Wang Yibo mencekik leher pria tua itu. Mencengkram kuat batang lehernya, hingga membuat pria itu kesulitan bernapas.

"Nyawamu bukan lagi akan berakhir di rumah sakit, tapi di dalam kotak kremasi!"

Jlepp!

Srakkkk!!!

Yibo menusuk perut buncit pria tersebut, lalu merobeknya dengan arah horizontal. Membuat isi perut pria gendut itu keluar berhamburan.

Xiao Zhan tersentak kaget, tubuhnya terhuyung jatuh. Kedua kakinya terasa bergetar, terlalu syok melihat pemandangan mengerikan di hadapannya.

Wang Yibo tersenyum puas, menatap jeroan menjijikkan pria di hadapannya berhamburan di atas lantai bercampur dengan genangan darah. Dia menoleh ke arah sang ibu, perlahan.

"Mommy, aku sudah menyelesaikannya. Sekarang tidak ada lagi yang menyentuh tubuhmu."

"Yi-Yibo ..." suara bergetar Xiao Zhan membuat Wang Yibo sadar, jika pria cantik itu tengah ketakutan padanya.

"Mommy, apa Mommy takut padaku?" tanyanya, hendak menyentuh wajah pucat sang ibu. Namun terlebih dahulu pria cantik itu menghindarinya.

Wang Yibo tersenyum getir, lalu melepas kasut tangan hitam yang membungkus jemarinya.

"Aku hanya tidak suka ada orang lain menyentuh dirimu." ujarnya.

"Yibo, sebenarnya apa yang kau inginkan dariku?" isak lirih Xiao Zhan. Dia benar-benar muak dengan kehidupan mengerikan yang ia jalani. Bekerja dalam tekanan tuan Wang, dan dihantui oleh sosok pemuda iblis seperti Wang Yibo.

Wang Yibo tersenyum kecil, "Aku menginginkan Mommy, aku ingin memiliki Mommy seutuhnya. Karena aku--" Yibo mendekatkan wajahnya dengan wajah sang ibu. "Sangat mencintai Mommy." Sembari tersenyum lebar.

Xiao Zhan mendengus kasar. Menatap wajah tampan bocah yang berselisih umur 20 tahun dengannya itu. Dia membingkai wajah Wang Yibo, menatapnya begitu dalam. "Yibo, kau masih terlalu muda, Sayang ... kau tidak pantas mengucapkan kata-kata itu padaku."

Wajah Wang Yibo berubah murung. "Tidak pantas?"

Xiao Zhan mengangguk, "Mommy sudah berusia 40 tahun, dan kau masih 20 tahun. Apa kau pikir pantas seorang bocah mencintai seorang pria tua seperti ku?"

"Kenapa tidak?--"

"Sttt ..." Xiao Zhan menaruh jari telunjuknya di bibir Wang Yibo.

Cup!

Mengecup singkat bibir pemuda itu, sebelum melanjutkan ucapannya. "Kau hanya salah mengartikan kebaikan ku. Aku menyayangimu sebagai seorang ibu, bukan karena perasaan cinta seperti yang kau harapkan."

Wang Yibo terkekeh datar. "Jadi aku salah mengartikan perasaanku, ya?" gumamnya, terdengar begitu kecewa.

Tanpa berucap banyak hal, Wang Yibo berdiri dari hadapan Xiao Zhan. Lalu meninggalkan pria itu tanpa sepatah katapun.

Xiao Zhan merasa begitu bersalah, dan membuat perasaan bocah itu terluka.

"Yibo! Tunggu Mommy!" Xiao Zhan berlari mengejar Wang Yibo. Dia hanya takut bocah itu melakukan hal yang tidak-tidak nantinya.

"A-pa yang terjadi?" Syok Xiao Zhan, melihat banyaknya mayat di ruang casino. Semua kacau oleh kemarahan bocah sinting itu.

Xiao Zhan keluar dan mencari keberadaan Wang Yibo.

"Yibo!" Akhirnya dia menemukan keberadaan bocah itu, di lorong gang cukup sepi.

Yibo menatap Xiao Zhan tanpa ekspresi. Hatinya terlampau kecewa, dengan ucapan Xiao Zhan yang seolah mengatakan jika perasaan yang ia rasakan hanya main-main.

"Yibo, Mommy khawatir padamu." Xiao Zhan memeluk erat tubuh Wang Yibo.

Yibo hanya diam tanpa ingin membalas pelukan pria di hadapannya ini.

Xiao Zhan menatap wajah datar Wang Yibo. "Katakan, Mommy harus melakukan apa untukmu? Agar kau tidak menghabisi banyak nyawa lagi."

Wang Yibo tersenyum lembut, "Bercintalah denganku, Mom."

Pupil mata Xiao Zhan melebar, jantungnya terpacu kencang. Sungguh, dia mendadak ingin pingsan di tempat. Aura dominan Wang Yibo begitu kuat, hingga membuat Xiao Zhan tak punya nyali untuk sekedar menjawab.

"Diam mu, aku anggap sebagai persetujuan." bisik rendah Wang Yibo.

MOMMY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang