±
±
±Xiao Zhan melanjutkan aktifitasnya seperti biasa, dia datang ke markas Wang bersama Zhu Zan Jin dan Wang Zhuocheng.
"Xiao Zhan, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau terlihat kesulitan berjalan?" tanya Zhu Zan Jin.
"Ah, tadi saat aku mandi tanpa sengaja aku terpeleset." alasan Xiao Zhan, dengan tawa gambarnya.
"Ck, kau sudah dewasa tapi tetap saja ceroboh." omel Zhu Zan Jin.
Berbeda dengan Wang Zhuocheng, yang hanya menatap datar bagian bokong Xiao Zhan. Apa anak itu melakukannya?
"Ah, baiklah .. selesaikan pekerjaan kalian, setelah itu kita bertemu di bar. Siapkan wine, Zhu." Xiao Zhan yang menaik turunkan kedua alisnya. Sebelum mereka bertiga berpisah, memasuki ruangan masing-masing.
Baru saja masuk ke dalam ruang pribadinya, Xiao Zhan sudah dikejutkan dengan keberadaan bocah gila yang saat ini duduk dengan santainya di kursi tempat Xiao Zhan biasa terduduk.
"Kau?!"
"Selamat siang, Mom." Senyum cerah bak mentari musim kemarau terpancar di bilah bibir bocah tersebut.
"Astaga." Xiao Zhan memijit keningnya yang mendadak terasa berdenyut.
Dia melangkahkan kakinya mendekat ke arah meja kerjanya.
"Yibo, jika ayahmu tau .. dia bisa marah besar padamu."
"Aku tidak peduli, Mom .. lagipula sekarang kita pacaran."
Dengan manja Yibo menarik pinggang ramping sang ibu. Memintanya untuk duduk di atas pangkuannya ala koala. Tanpa ada penolakan, Xiao Zhan pun duduk berhadapan dengan Wang Yibo. Mengalungkan kedua lengan kekarnya di belakang leher bocah itu.
"Boleh aku mencium mu, Mom?" Menatap wajah cantik sang ibu penuh puja.
Xiao Zhan lagi-lagi hanya bisa mengangguk sebagai jawaban.
"Eunghh ..."
Ciuman mereka berlangsung cukup lama, begitu manis hingga lupa jika saat ini mereka tengah berada di area perusahaan.
"Hah ..."
Xiao Zhan menyudahi pagutan bibir mereka. Sedikit menjulurkan lidahnya dengan mulut terbuka, begitu pula dengan Wang Yibo. Mereka tertawa, melihat juntaian saliva yang menjulur di ujung lidah mereka berdua.
"Ck, aku seperti tengah merasakan puber kedua." malu Xiao Zhan, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang putra.
Wang Yibo tersenyum lembut, seraya menepuk bokong bulat sang ibu seperti tengah menimang bayi.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang melapor pada tuan Wang tentang interaksi Yizhan.
.
.Tuan Wang memanggil Xiao Zhan beserta Wang Yibo.
Di sini sekarang mereka berada, di dalam ruang meeting, didampingi Wang Zhuocheng dan Zhu Zan Jin.
Tak lama tuan Wang masuk ke dalam ruangan tersebut. Seketika suasana mendadak hening.
Pria tua itu mendudukkan tubuhnya, menatap angkuh ke arah Xiao Zhan dan Wang Yibo.
Yibo memasang wajah dinginnya, terkesan begitu mengerikan.
Tuan Wang meminta anak buahnya untuk memberikan sesuatu yang sedari tadi sudah ia persiapkan.
"Xiao Zhan." Pria tua itu meraih jemari lentik pria cantik tersebut. Membuat si cantik sedikit tersentak karena keterkejutannya atas perlakuan tuan Wang. "cukup lama aku membuatmu menunggu, dan sekarang aku rasa sudah waktunya aku mempersunting mu untuk menjadi istriku, serta ibu sambung untuk Wang Yibo." melirik ke arah sang putra, yang nampak memasang wajah garangnya.
Xiao Zhan tremor, keringat dingin membanjiri sekujur tubuhnya. Sesekali dia melirik ke arah Wang Yibo, berharap bocah itu tak hilang kendali.
"Bagaimana, hm? Apa kau bahagia? Aku akan menjadikan mu nyonya Wang satu-satunya di mansion megah ini." senyum tuan Wang. Sembari menyematkan cincin berlian di jemari cantik Xiao Zhan.
Jemari Xiao Zhan bergetar, kepalanya mendadak pening.
"Ah, dan satu hal ... Kau lelaki mahal yang aku kenal. Aku yakin, keperjakaan mu masih terjaga untuk ku. Bukankah begitu, Baby?"
Xiao Zhan mendongak cepat, menatap gusar wajah tegas tuan Wang. Napasnya terasa tercekat, sulit untuk bernapas. "I-iya, Tuan."
Wang Yibo merepalkan genggaman tangannya di bawah meja. Hingga kuku-kuku tajamnya menancap di telapak tangannya. Kemarahannya sudah memuncak di pucuk ubun-ubun.
"Dan untukmu, Wang Yibo ... Daddy, akan menjodohkan mu dengan seorang gadis. Putri dari keluarga Lee ... gadis itu cukup baik, dan punya reputasi bagus."
Xiao Zhan memejamkan matanya sejenak. Sungguh, otaknya tak lagi bisa berpikir. Tak pernah terbayangkan dalam hidupnya, hal ini akan terjadi. Dia akan kehilangan Wang Yibo. Kenapa ada rasa tak terima di dalam relung hatinya? Bukankah dia sudah mempersiapkan mental, jika sewaktu-waktu Wang Yibo akan pergi dari kehidupannya? Sakit, hanya itu yang dapat Xiao Zhan rasakan.
Tak ingin berlama-lama mendengar percakapan tuan Wang dengan Wang Yibo. Xiao Zhan memutuskan untuk kembali ke ruang kerjanya.
Hah ..
Berkali-kali dia menghela napas lelahnya.
"Xiao Zhan, apa yang kau pikirkan? Bukankah menjadi istri tuan Wang akan jauh lebih baik? Kau tak lagi bekerja di casino menjajakan tubuhmu." ujar Zhu Zan Jin.
"Zhu, bisa temani aku minum malam ini?" Xiao Zhan mengalihkan pembicaraan.
"E-iya." bingung Zhu Zan Jin. Dia sama sekali tak dapat mengerti arah pemikiran Xiao Zhan. Yang jelas, pria cantik itu terlihat sangat hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [TAMAT]
FanfictionWARNING! 21++✓ YIZHAN ✓ MAFIA ✓ BxB ✓ M-PREG✓. Terlahir ke dunia tanpa adanya keberuntungan. Xiao Zhan, harus menghidupi sang ibu seorang diri. Bahkan dia rela menjatuhkan harga dirinya dengan bekerja di sebuah club malam...