±
±
±Fyuh ...
Xiao Zhan menyesap dalam batang rokok yang terapit di bilah bibirnya. Menghembus pelan asap rokok yang terkumpul di dalam kerongkongannya, dengan kedua mata terpejam.
"Takdir macam apa yang sekarang aku jalani?" gumamnya dalam diam.
Hingga ---
"Ampun, Dad! Ini sakit! Aku janji tidak akan mengulanginya lagi!" Isakan tangis bocah di bawah sana mengejutkan lamunan Xiao Zhan.
Xiao Zhan menundukkan kepalanya di pinggiran balkon, menatap apa yang sebenarnya terjadi di bawah sana. Sontak bola matanya melebar saat melihat tuan Wang mencambuk punggung Wang Yibo.
"Astaga!" Naluri manusiawi Xiao Zhan tergugah, dia berlari menuruni tangga menuju ke halaman belakang mansion di mana Wang Yibo berada.
Wang Yibo meringkuk seraya melindungi wajahnya dengan kedua lengan.
"Anak tidak tau di untung!! Sudah berapa kali Daddy katakan?! Jangan mengikuti balap liar! Apa telingamu sudah tuli, hah?!" Marah tuan Wang, kembali mengangkat cambuk di tangan kanannya.
"Hentikan!" Xiao Zhan berlari memeluk tubuh ringkih Wang Yibo.
Yibo membeku, dia tersenyum menatap wajah cantik Xiao Zhan.
"Mommy ..." lirihnya.
"Apa-apaan kau ini, hah?! Jangan ikut campur urusanku!"
"Jangan sakiti dia! Jika Tuan ingin menghukum Wang Yibo, maka aku akan menggantikannya. Cambuk punggungku!" Xiao Zhan memeluk erat tubuh Wang Yibo, memberikan perlindungan.
Splash!
Splash!
Dapat Yibo rasakan, setiap kali cambukan laknat itu mendarat di punggung Xiao Zhan. Pemuda itu mencengkram erat tubuhnya. Wang Yibo menggigit bibir bawahnya, menahan amarah yang setiap waktu semakin bertambah.
Aku berjanji akan membalaskan semua kesakitan yang pria itu berikan pada mommy.
Selepas puas memberikan hukuman pada Xiao Zhan, tuan Wang pergi meninggalkan dua lelaki tersebut.
"Mom-Mommy baik-baik saja?" khawatir Wang Yibo.
Xiao Zhan tersenyum singkat, "Hm, aku sudah terbiasa, boy."
Wang Yibo menatap bingung wajah cantik Xiao Zhan.
"Apa maksud Mommy? Biar aku periksa." Dia beralih melihat punggung Xiao Zhan. Seketika Wang Yibo terjungkal ke belakang saking terkejutnya melihat punggung Xiao Zhan yang terdapat banyak tato.
"Hah .. ada apa, Son?" Kekeh Xiao Zhan.
"Mommy? Kenapa banyak tatto di punggung mommy?"
Xiao Zhan menutup punggungnya kembali, dan berjongkok di hadapan Wang Yibo.
Dia menyunggingkan senyum evil nya, meraba rahang tegas remaja dihadapannya. "Terkadang ada luka yang harus kita sembunyikan, agar orang lain tidak melihat kelemahan kita." datar Xiao Zhan.
"Kau baik-baik saja? Biarkan aku mengobati punggung mu." Ujar Xiao Zhan kemudian. Mengajak Wang Yibo pergi dari tempat itu dan menuju ke kamarnya.
Di sini sekarang mereka berdua berada di dalam kamar Xiao Zhan. Wang Yibo membaringkan tubuhnya, tengkurap di atas ranjang besar Xiao Zhan. Sedang pemilik kamar itu tengah mengambil kotak obat di salah satu ruangan.
Tak lama Xiao Zhan kembali, duduk di samping pembaringan Wang Yibo. Dia mulai membersihkan bekas luka di punggung remaja tersebut.
"Shhh ..." ringis Wang Yibo, merasakan perih di area punggungnya.
"Ingatlah, kau harus menjadi pria kuat di masa depan." tutur Xiao Zhan, sembari fokus mengobati punggung Wang Yibo.
"Mommy, boleh aku bertanya sesuatu padamu?"
"Hm." gumam Xiao Zhan.
"Bagaimana bisa kau bertemu dengan Daddy?"
"Ceritanya panjang, yang jelas itu tidak penting sama sekali. Ini sudah menjadi pekerjaan ku, aku harus siap menerima konsekuensinya."
"Pekerjaan?"
"Hm, jangan memanggil ku dengan sebutan Mommy. Aku tidak pantas mendapat panggilan itu. Aku hanya jalang yang kebetulan dibeli oleh ayahmu."
Wang Yibo merepalkan genggaman tangannya, entah mengapa dia sangat membenci kata-kata Xiao Zhan.
"Aku tidak peduli." Wang Yibo menyembunyikan wajahnya di balik bantal. Sungguh dia sangat ingin membebaskan pemuda cantik ini, namun dia kembali mengingat .. dia hanyalah bocah lemah yang tak bisa melakukan apa yang ia inginkan.
"Sudah selesai." Xiao Zhan kembali menyimpan kotak obat tersebut.
"Son, apa kau tidur?" Xiao Zhan menyingkap rambut hitam yang menutupi wajah Wang Yibo. Dia tersenyum, saat melihat bocah itu sudah terlelap. Tak ingin ambil pusing, Xiao Zhan ikut merebahkan tubuhnya di samping bocah itu dan menyusul ke alam mimpi.
Merasa sang ibu sudah terlelap, Wang Yibo membuka kedua matanya. Dia memiringkan tubuhnya menatap wajah cantik pemuda di hadapannya.
"Cantik .." Gumam Wang Yibo, mengelus bibir merah Xiao Zhan. Dia mengingat saat pemuda ini mengulum banyak penis lelaki brengsek di luaran sana. Seketika tatapan matanya menajam.
"Aku tidak suka bibir ini ternoda, biarkan aku membersihkannya, Mom." Wang Yibo mengulum lembut bibir merah Xiao Zhan. Menghapus jejak penis yang sudah menyentuh bibir sexy itu.
"Manis, hm ..." senyum geli Wang Yibo. Dia kembali mengecup bibir Xiao Zhan. "Aku mencintaimu, Mom." bisiknya, sebelum kemudian pergi meninggalkan ruang kamar sang ibu. Tidak, Wang Yibo hanya tidak ingin melakukan hal lain, setiap kali melihat wajah cantik Xiao Zhan, penisnya mendadak tegang. Dia harus menyelesaikannya di kamar mandi.
Selepas kepergian Wang Yibo, Xiao Zhan membuka kedua matanya. Dia meraba bibirnya yang terasa sedikit kebas.
"Bocah gila!" gumamnya, yeah .. dia masih sadar saat Wang Yibo mengulum bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [TAMAT]
FanfictionWARNING! 21++✓ YIZHAN ✓ MAFIA ✓ BxB ✓ M-PREG✓. Terlahir ke dunia tanpa adanya keberuntungan. Xiao Zhan, harus menghidupi sang ibu seorang diri. Bahkan dia rela menjatuhkan harga dirinya dengan bekerja di sebuah club malam...