CH ¹²

2K 148 2
                                    

±
±
±

Wang Yibo melumat kasar bibir Xiao Zhan. Mendorong tubuh pria cantik itu hingga menabrak pembatas tembok di belakangnya.

"Eungh ..." lenguh Xiao Zhan. Entah mengapa dia tidak bisa menolak ciuman yang diberikan Wang Yibo. Insting tubuhnya justru ingin membalas semua perlakuan manis yang Yibo berikan.

Tidak, ini tidak benar .. Yibo hanya seorang bocah. Dia hanya salah paham. Dia belum memahami perasaan cinta yang sesungguhnya.

Xiao Zhan menganggap Wang Yibo hanya terlalu obsesi padanya. Selama ini Yibo tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, dan Xiao Zhan memberikan semua itu pada bocah tersebut. Mungkin Wang Yibo menganggap kebaikan Xiao Zhan sebagai perasaan cinta. Dan suatu saat ketika bocah itu bertemu dengan sosok yang lebih baik dari Xiao Zhan, maka dia akan melupakan Xiao Zhan begitu saja. Hah! Xiao Zhan tak ingin terlalu percaya diri untuk menerima perasaan bocah labil seperti Wang Yibo. Dia hanya penasaran dengan tubuhnya, mungkin setelah dia mendapatkan apa yang ia inginkan, setelahnya akan pergi, pikir Xiao Zhan.

"Emhhh ..."

Cpak!

Cpak!

Suara kecipak ciuman mereka berdua mengisi lorong sepi di sana.

Wang Yibo mengangkat kemeja yang dikenakan Xiao Zhan. Menghisap kuat dada putih sang ibu.

"Shhhh ..." Xiao Zhan meringis kesakitan. Dia memalingkan wajahnya, tak ingin melihat apa yang dilakukan Wang Yibo pada tubuhnya.

Yibo menghentikan aktifitasnya secara tiba-tiba. Membuat Xiao Zhan kebingungan.

"Ada apa?"

Wang Yibo mengecup bibir bengkak pria cantik di hadapannya. "Aku tidak ingin melakukannya di tempat kotor seperti ini, aku juga tidak ingin ada orang lain melihat tubuh indah Mommy."

"O-oh," Gugub Xiao Zhan. Pemikiran buruk berkeliaran di dalam benaknya. Apa aku tidak menarik? Apa dadaku tidak indah? Hingga membuat Wang Yibo tiba-tiba tidak bernafsu padaku?

Wang Yibo merengkuh pinggang ramping sang ibu. "Lihatlah, kita sangat serasi, kan, Mom?" senyum manis Wang Yibo.

Aura kelam di diri Wang Yibo menguar seketika, tergantikan dengan pancaran kebahagiaan.

Xiao Zhan merasa canggung, tubuhnya terasa menciut saat berada di samping Wang Yibo. Bahkan napasnya terasa sesak tanpa sebab. Antara menahan rasa malu, salah tingkah, bercampur menjadi satu.

.
.

Xiao Zhan mengusak rambutnya frustasi. Sesekali dia menggeram tanpa sebab.

"Astaga! Astaga! Aku bisa gila!" gumamnya.

Membuat para rekan kerjanya dibuat bingung oleh tingkah random pria itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi padanya?" bisik Zhu Zan Jin, di samping telinga Wang Zhuocheng.

Wang Zhuocheng hanya menatap datar ke arah Xiao Zhan, "Aku tidak tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wang Zhuocheng hanya menatap datar ke arah Xiao Zhan, "Aku tidak tau." gumamnya seraya membenarkan kaca mata, lalu pergi begitu saja meninggalkan Zhu Zan Jin.

Zhu Zan Jin semakin bingung dengan tingkah kedua temannya.

"Ck, kenapa mereka aneh sekali?" batinnya, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Dia mendekat ke arah Xiao Zhan.
"Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan?" tanyanya, teramat penasaran.

Xiao tersentak, "Zhu, lihat wajahku? Apa aku sudah sangat tua?"

Zhu Zan Jin mengerjapkan matanya polos. "Xiao Zhan, apa kau sedang demam?" Menempelkan punggung telapak tangannya ke dahi sang sahabat.

"Ck, tidak!" Xiao Zhan menepis tangan Zhu Zan Jin. "Cepat katakan, apa aku jelek? Apa aku tua? Apa wajahku tidak menarik?"

Zhu Zan Jin menelan ludahnya gugub. Dia berpikir jika Xiao Zhan tertarik padanya, maka dari itu pria ini bertanya demikian.

"Ka-kau cantik, ah .. tidak, tidak! Bukan maksudku seperti itu. Aku hanya menjawab pertanyaan mu." bingung Zhu Zan Jin, takut Xiao Zhan salah mengartikan.

Xiao Zhan menyandarkan punggungnya di kursi yang ia duduki. Dan kembali berlayar dengan pemikiran bodohnya.

Sudah dua hari semenjak malam itu, Wang Yibo tak lagi datang padaku. Bukankah dia ingin bercinta denganku? Lalu kenapa sekarang tiba-tiba menghilang? Astaga! Aku merasa harga diriku terlecehkan.

"Heh! Sebenarnya apa yang terjadi?! Kenapa kau bertingkah sangat aneh, Xiao Zhan!" Geram Zhu Zan Jin.

"Zhu!" Xiao Zhan mencengkram kedua bahu Zhu Zan Jin, menatap penuh harap pada pria di hadapannya.

"A-ada apa?" takut Zhu Zan Jin.

"Ayo kita bercinta."

"Hah?!!" Kejut Zhu Zan Jin. Sepertinya Xiao Zhan benar-benar gila.

"Kau akan menjadi orang pertama yang menusuk lubang pantat ku. Ayo, review bagaimana rasa lubang pantatku."

Zhu Zan Jin mendorong kasar tubuh Xiao Zhan. Tubuhnya meremang mendapat penawaran gila dari pria di hadapannya ini.

"Tidak! Aku tidak mau!" Zhu Zan Jin memilih kabur dari hadapan Xiao Zhan.

Huft.

Xiao Zhan mengerucutkan bibirnya, dia semakin yakin jika dirinya tidak lagi menarik di mata para pria.

MOMMY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang