CH ⁰⁶

2.4K 170 7
                                    

±
±
±


Yibo tersenyum bahagia, menatap gerbang menjulang tinggi di hadapannya. Gerbang ini adalah besi pembatas antara dirinya dan sang ibu. Yeah, setelah sekian lama Yibo berkelana mencari sang pujaan hati, akhirnya kini dia menemukan persembunyian pria cantik tersebut.

"Ijinkan aku masuk, aku ingin bertemu dengan mommy." sopan Wang Yibo, memasang wajah polosnya.

Para pengawal yang berjaga di depan gerbang bertanya-tanya, siapa pemuda ini? Benarkah tuan mereka sudah memiliki anak?

Tak ada yang tau bahwa Wang Yibo merupakan salah satu putra keluarga Wang. Karena memang keberadaan bocah itu tak terlalu dianggap oleh ayahnya sendiri, hanya beberapa orang kepercayaan tuan Wang yang mengetahui siapa Wang Yibo sebenarnya.

"Jangan mencoba menipu kami! Pergilah!" usir pengawal itu.

Wang Yibo memasang wajah datar, sedetik kemudian dia tersenyum. Lalu berteriak sekuat tenaga. "MOMMY ZHAN!! KELUARLAH!!"

Semua anak buah Xiao Zhan terlihat panik, menyeret tubuh Wang Yibo agar pergi dari tempat tersebut.

Xiao Zhan yang merasa terganggu oleh keributan di luar rumahnya, keluar memeriksa keadaan.

"Apa yang terjadi?!" geram Xiao Zhan, membanting puntung rokoknya kasar, seraya mengambil langkah lebar menuju ke arah gerbang.

Sontak tubuh Xiao Zhan menegang, menatap sosok pemuda tampan yang saat ini tersenyum lebar ke arahnya.

"Yibo?"

"Mommy!!" seru Wang Yibo, mendorong dua pria yang mencekal kedua lengannya. Lalu berlari memeluk tubuh kekar sang ibu. "Mommy! Akhirnya aku menemukanmu! Aku sangat merindukanmu!"

Xiao Zhan bergidik ngeri, mendorong tubuh Wang Yibo yang saat ini menempel seperti lem tubuhnya. "Astaga!! Aku bukan ibumu!" Kesal Xiao Zhan.

Wang Yibo mencebikkan bibirnya, dengan kedua mata berkaca-kaca. "Mommy, kenapa kau jahat sekali. Aku lapar ..." melasnya.

Xiao Zhan menaikkan sebelah alisnya, menatap penampilan kacau Wang Yibo. "Masuklah." putusnya.

Wang Yibo berseringai dalam diam, ternyata sang ibu masih memiliki hati nurani seperti dulu. Ah, Yibo semakin mencintai mommy cantik nya ini.

Xiao Zhan memasak ala kadarnya untuk Wang Yibo.

Grep!

"Anjing! Kontol!" Kaget Xiao Zhan, mengangkat teflon yang ia pegang, hendak memukul sosok yang seenak jidatnya memeluk tubuhnya dari belakang itu.

"Mommy, ini aku ..." Dengan sigap Wang Yibo menahan lengan kekar sang ibu.

Hah ...

Xiao Zhan membuang napas malas, dan kembali melanjutkan sesi memasaknya.

"Lepaskan tanganmu." datar Xiao Zhan.

"Mommy, aku sangat merindukanmu." Wang Yibo berbisik, mengecup punggung lebar sang ibu, mencium dalam-dalam aroma khas Citrus yang menguar dari kulit tubuh pria tersebut.

Tangan nakal Wang Yibo meraba perut sixpack Xiao Zhan, membuat kejantanannya terangsang.

Xiao Zhan membeku, merasakan ada sesuatu yang mengganjal di belakang bokongnya. Shit! Bocah mesum ini!

Toeng!!

Tanpa punya belas kasihan, Xiao Zhan memukul kepala Wang Yibo dengan spatula di tangan kanannya.

"Jangan macam-macam! Jika tidak ingin penismu aku jadikan sosis panggang!" Emosi Xiao Zhan.

Wang Yibo mengerjap beberapa kali, "Kenapa Mommy semakin cantik, eoh?"

Xiao Zhan ingin berteriak sekuat tenaga rasanya. Menghadapi bocah spesial seperti Wang Yibo benar-benar menguras tenaga.

"Cepat makanlah! Dan pergi dari rumahku!" Xiao Zhan berlalu begitu saja, tanpa menyadari raut wajah kecewa yang tergambar di wajah Wang Yibo.

Pergi? Ck! Omong kosong!

Wang Yibo mengekor di belakang Xiao Zhan, mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan. Menunggu sang ibu menyiapkan makanan untuknya.

"Habiskan." Xiao Zhan meletakkan sepiring penuh makanan untuk Wang Yibo, lengkap dengan segelas susu. Dia tetap menganggap Wang Yibo ini sebagai bocah polos, tidak waras.

Wang Yibo mulai menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya. "Ini sangat enak." ucapnya.

Xiao Zhan menyunggingkan sudut bibirnya, lalu mengambil sebatang rokok dan mematiknya.

"Bagaimana kau bisa menemukan rumahku?" tanya Xiao Zhan.

Wang Yibo menghentikan acara makannya. "Anak buah Daddy." sahutnya.

"Apa kau tidak takut jika Daddy mu tau, bahwa kau ada di sini?"

"Daddy sudah membuang ku."

Xiao Zhan menatap tajam wajah Wang Yibo. Sepertinya bocah ini tidak berbohong, terlihat dari penampilannya yang lebih mirip seperti seorang preman.

"Kau tinggal di mana?" tanya Xiao Zhan, tak ingin tau apa permasalahan bocah ini dengan tuan Wang, hingga pria tua itu mengusirnya.

"Di kolong jembatan." bohongnya, pada nyatanya Wang Yibo punya banyak uang dan rumah megah. Dari hasil kerja gelapnya.

"Ck! Miris sekali."

"Mommy, ijinkan aku tinggal di sini." mohon Wang Yibo.

Xiao Zhan mendelik tajam. "Tidak! Enak saja! Pergilah! Kau hanya akan menggangguku!"

Wang Yibo melirik sinis ke arah Xiao Zhan. Sudah berapa kali kau mengusir ku?

Beberapa jam selepas makan, Wang Yibo tak kunjung pergi dari kediaman Xiao Zhan. Membuat sang empunya rumah merasa risih dibuatnya.

"Pergilah! Aku harus bekerja." usir Xiao Zhan, seraya mematik sebatang rokok. Entah sudah habis berapa kotak rokok dalam sehari pria cantik ini.

"Mom, jangan terlalu banyak merokok, tidak baik." Wang Yibo justru terfokus pada rokok yang terapit di bilah bibir Xiao Zhan.

Xiao Zhan berdecak malas, "Mulutku terasa asam jika tidak merokok."

Wang Yibo menarik puntung rokok tersebut dari bilah bibir Xiao Zhan, tanpa basa-basi, pemuda itu langsung melumat bibir ranum sang ibu.

Cup!

"Emphh!" Xiao Zhan terkejut bukan main, mendorong wajah Wang Yibo agar menjauh. Namun pemuda itu justru menarik tengkuknya begitu kuat.

Sial! Kenapa bocah ini kuat sekali?

Wang Yibo melepas lembut lumatan bibirnya. Menatap dalam kedua mata indah sang ibu. Membuat pria cantik itu tak dapat berkutik.

"Jika mulut Mommy terasa asam, aku bisa menggantikan rokokmu dengan ciuman, bukankah ini lebih manis, Mom?"

Xiao Zhan menelan ludahnya, tenggorokannya tiba-tiba saja terasa kering.

Astaga, jantungku .. shit! Ada apa dengan diriku?

Cih!

Xiao Zhan meludah sembarang tempat, "Menjijikkan, jangan lakukan hal itu lagi, sialan!"

Wang Yibo menunduk, ucapan Xiao Zhan teramat menyakitkan.

"Hah ... " Xiao Zhan menghela napas lelah, dia merasa sedikittt bersalah pada bocah bodoh ini. "Baiklah, apa mau mu?"

Wang Yibo tersenyum lebar, sebelum Xiao Zhan kembali meredupkan senyuman lebarnya.

"Kau ingin menumpang mobilku? Aku akan keluar sebentar lagi." Secara tidak langsung Xiao Zhan mengusir Wang Yibo untuk kesekian kalinya.

"Aku tidak punya rumah, dan juga tidak punya uang untuk menyewa kontrakan." alasan Wang Yibo.

"Astaga!" geram Xiao Zhan, memberikan beberapa lembar uang untuk Wang Yibo. Agar pemuda itu segera pergi. "Ambilah, ini cukup untuk menyewa kontrakan selama sebulan."

Kau benar-benar mengusirku?


MOMMY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang