CH ¹⁷

1.5K 105 4
                                    

±
±
±

Wang Yibo benar-benar tak memberikan kesempatan untuk Xiao Zhan istirahat. Berkali-kali dia menyetubuhi pria cantik itu dan menyemburkan benihnya di dalam perut Xiao Zhan. Sampai-sampai pria cantik itu tak sadarkan diri, terlalu lelah oleh gempuran sang putra.

Yibo menggendong tubuh lemah Xiao Zhan, membawanya masuk ke dalam kamarnya. Tak lupa dia membersihkan tubuh sang ibu yang penuh dengan cairan sperma miliknya.

Dia mendudukkan tubuhnya di pinggiran ranjang, menatap wajah damai sang ibu yang nampak terlelap.

"Kau hanya milikku, aku akan menyingkirkan siapapun orang yang berani mengambil dirimu dariku." Membelai wajah cantik sang ibu, lembut.

.
.

Wang Yibo menemui sang ayah, hanya berdua tanpa adanya siapapun.

Mereka duduk di sofa mahal ruang pribadi tuan Wang. Saling menatap tajam, seolah tatapan mata itu bisa melukai satu sama lain.

"Kenapa kau menemuiku?" datar tuan Wang, sembari menyesap batang cerutu di bilah bibirnya.

Wang Yibo menyilangkan kakinya, sembari bersedekap dada. Dia bersemrik, tanpa mengalihkan tatapan matanya.

"Jauhi, Mommy Zhan. Dia milikku."

Emosi tuan Wang seketika memuncak. Membanting kasar batang cerutu mahalnya ke atas lantai. "APA KAU SADAR DENGAN APA YANG KAU KATAKAN, HAH?!!"  bentaknya.

Wang Yibo tersenyum tipis, "Aku cukup sadar dengan apa yang aku katakan, Dad. Apa hebatnya menikah dengan orang yang mencintai putramu, hm?"

Tuan Wang mengerutkan keningnya, "Ck, persetan dengan yang namanya cinta."

Wang Yibo menjilat bibir sexy nya. "Kau mungkin tak pernah tau bagaimana rasanya dicintai, dan satu hal yang harus Daddy ketahui --" Yibo menarik sudut bibirnya, melirik sinis ke arah sang ayah. "tubuh mommy sudah menjadi milikku seutuhnya. Kami sudah menghabiskan waktu untuk bercinta --"

JDUAGHH!!

"Brengsek!!"

Tuan Wang menendang wajah Wang Yibo dengan kerasnya. Membuat pemuda itu terpelanting jatuh tersungkur.

"Hahaha .." tawa mengejek Wang Yibo. "kenapa kau marah, Dad? Aku berkata jujur padamu."

Grep!

"Beraninya kau! Sifatmu sangat murahan, sama seperti ibu kandung mu. Kau hanya terlahir dari rahim seorang jalang! Seharusnya aku melenyapkan mu sedari dulu. Jika bukan karena Xiao Zhan!" Mencengkram kuat kerah kemeja Wang Yibo.

Mata Wang Yibo menajam. Apa maksud dari perkataan sang ayah mengenai 'jika bukan karena Xiao Zhan' perjanjian apa yang sudah mereka lakukan? Otak Wang Yibo bertanya-tanya.

Tengah malam Xiao Zhan kembali ke rumah besarnya.

"Yibo, apa kau sudah pulang?" Mendengar suara gemercik air di kamar mandi.

"Selamat datang, Mommy!" sapaan ceria yang selalu Wang Yibo ucapkan untuk menyambut kedatangan sang ibu.

"Kau belum tidur?"

Wang Yibo menggeleng kecil, lalu memeluk tubuh Xiao Zhan. "Aku menunggu Mommy."

Xiao Zhan tersenyum, membelai rambut hitam sang putra. Hingga tatapan matanya tertuju pada luka memar yang terdapat di kening pemuda itu.

"Astaga!! Apa yang terjadi pada kening mu?! Siapa yang melukaimu?!" marah Xiao Zhan.

"Bukan apa-apa, Mom .. aku tadi hanya terbentur tembok karena tidak hati-hati." Alasan Wang Yibo.

"Ck, selalu ceroboh." Xiao Zhan meniup lembut kening memar sang putra.

"Mom, cium aku."

Xiao Zhan merolling bola matanya, lalu mencium bibir Wang Yibo, sedikit memberikan lumatan.

"Hanya ciuman, Mommy sangat lelah." lembut Xiao Zhan, dia tidak ingin bercinta untuk saat ini.

Yibo mengangguk dan mengajak sang ibu menuju ke kamar mereka.

Xiao Zhan segera membersihkan tubuhnya, beberapa saat kemudian dia kembali masuk ke dalam ruang kamarnya dan melihat sang putra duduk termenung di pinggiran ranjang.

"Son, apa kau ada masalah, hm?" tanya lembut Xiao Zhan, mendekati pemuda tersebut.

Wang Yibo tersenyum sendu, memeluk pinggang sang ibu, menyembunyikan wajahnya di perut sixpack pria cantik tersebut.
"Mom, hari ini aku sangat marah." gumamnya.

Xiao Zhan mengelus rambut hitam Wang Yibo. "Kenapa? Ingin bercerita, hm?"

Yibo menggeleng kecil.

Xiao Zhan mengangkat pelan dagu sang putra agar melihat wajahnya. "Ingin bercinta?"

"Bukankah Mommy lelah?"

Xiao Zhan tersenyum lembut, menundukkan tubuhnya dan melumat lembut bibir sang putra.

"Eumhhh ...." Xiao Zhan mendesah tertahan, saat jemari besar Wang Yibo dengan nakalnya masuk ke dalam bathrob yang ia kenakan. Bahkan pemuda itu kini meremas kedua bongkahan bokong bulatnya.

"Eunghh ..." Xiao Zhan menggigit bibir bawahnya, sembari meremas kedua pundak Wang Yibo.

Beralih Yibo meminta sang ibu merangkak di atas kasur, mendorong pelan punggung pria cantik itu agar menunggingkan bokongnya.

Yibo menjilat bibir bengkaknya, membuka pipi bokong Xiao Zhan, menatap penuh semangat lubang merah muda yang kini nampak berkedut malu.

Slurp!

Yibo menjilat lembut lubang kerut Xiao Zhan.

"Emhh ... " Xiao Zhan meremas sprey di bawahnya. Merasakan sensasi dingin dan lembut lidah Wang Yibo, yang perlahan menjilat lubang pantatnya.

"Yibo .. hentikan! Itu kotor!"

"Eum?" Yibo menaikkan sebelah alisnya. "tidak .. ini manis."

MOMMY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang