CH ⁰⁷

2.2K 175 4
                                    

±
±
±

Wang Yibo pun pergi dari kediaman Xiao Zhan, dengan berat hati.

Sesampainya di rumah megahnya, dia mengambil uang yang diberikan Xiao Zhan untuknya. Mencium aroma parfum yang menempel di lembaran uang tersebut.

"Mommy ..." dia memeluk lembaran uang itu seperti orang tidak waras.

"E-permisi, Bos." Anak buah Wang Yibo berasa tak enak hati mengganggu halusinasi sang atasan.

Yibo melirik tajam ke arah sosok pria tersebut.

"Ada apa?" datarnya.

"Em .." pria itu mendekat dan membisikkan sesuatu di samping telinga Wang Yibo.

Seulas seringaian evil tergambar di bilah bibir pemuda itu. Dia beranjak dari tempat duduknya, mengambil kasut tangan hitam, lalu memakainya. Jika Yibo sudah menyentuh atribut kebesarannya, sudah dipastikan akan ada nyawa yang melayang tak lama lagi.

.
.

"Emphh ... Emph!"

"Mulutmu sangat nikmat, bitch!" Geram pria yang saat ini tengah menikmati kuluman lembut mulut Xiao Zhan.

Jujur, Xiao Zhan rasanya ingin muntah saat ini juga. Jika tidak mengingat bahwa ini adalah pekerjaan mutlak dirinya.

Grep!

"Emph!" Xiao Zhan terkejut saat tiba-tiba saja pria itu mencekik lehernya. Dan menyuntikkan suatu cairan pada tengkuknya.

A-apa ini? Kenapa aku tidak bisa bergerak?

Tubuh Xiao Zhan terasa lemas dalam hitungan detik, tatapan matanya mengabur, dia tidak bisa melihat jelas wajah pria di dekatnya ini.

Yang ia rasakan, tubuhnya melayang dan terhempas di atas kasur. Tidak, bahkan pria itu melucuti satu persatu pakaian yang ia kenakan. Jangan! Jangan lakukan itu! Ingin Xiao Zhan berteriak, sayang .. dia tidak bisa mengeluarkan suaranya.

Xiao Zhan menitikkan air matanya, dia merasa jijik dengan tubuhnya sendiri. Berpikir jika pria itu kini mungkin sudah menjamah keperjakaannya.

"Benar-benar masih original." gumam pria itu, menunduk di depan lubang sempit Xiao Zhan. Menjilat lembut lubang kerut itu, seraya mengocok penis layu Xiao Zhan.

Dia membasahi bibirnya penuh hasrat, tak sabar ingin segera membobol keperjakaan Xiao Zhan. Dengan tergesa, pria itu melepas pakaian yang ia kenakan. Mengocok penisnya beberapa kali, lalu mengarahkan ke mulut anal Xiao Zhan.

Brakkk!

Pintu ruangan terbuka kasar, menampakan sosok bocah lelaki, berdiri angkuh dengan batang kapak tersandar di pundak kanannya.

"Ehem! Nampaknya aku mengganggu kesenangan mu, Tuan ..." ujar bocah itu tersenyum mengerikan. Dia kembali menutup pintu ruangan tersebut, menguncinya dari dalam.

"Si-siapa kau?!" Marah pria itu.

Yeah, sosok itu adalah Wang Yibo. Pemimpin Eagle Axe. Dia menatap datar tubuh telanjang sang ibu, yang nampak tak sadarkan diri di atas kasur.

Mata tajam Wang Yibo memerah, tubuhnya terasa panas terbakar api amarah. Beraninya pria bajingan ini menyentuh tubuh pujaannya.

Pria itu diam-diam mengambil pisau lipat dari dalam laci nakas.

"Aaaa!!" Dia mengayunkan pisau itu ke arah perut Wang Yibo.

Mata elang Wang Yibo melirik tajam ke arah pisau lipat pria tersebut. Ck! Bedebah! Tanpa punya kesabaran, Wang Yibo mengayunkan kapak tajamnya ke arah leher pria itu.

Tak ada satu detik, kepala pria itu terpisah dari tubuhnya. Menggelinding mengenaskan di bawah meja. Dengan keadaan mata terbuka.

Yibo berdecak kesal, menatap penis pucat mayat di hadapannya. "Kau ingin menusuk lubang pantat Mommy ku dengan penis kecil ini? Tak ada apa-apanya dibanding dengan milikku!" Yibo kembali mengangkat kapak bersimbah darah di tangan kanannya, mencincang halus penis pria tersebut, lengkap dengan dua telur kembarnya.

Yibo beralih menatap tubuh lemah sang ibu, sontak tatapan mata tajamnya berubah lembut.

"Mommy ku yang cantik ..." Yibo meraba tubuh putih sang ibu. Mengecup setiap inci lekuk indah tubuh pria cantik tersebut. Hemh! Yibo berusaha menahan birahinya.  Ini adalah kesempatan bagus untuknya mengambil keperjakaan Xiao Zhan. Namun tidak, Yibo tak ingin jadi pecundang yang mengambil keperjakaan seseorang tanpa ijin. Terlebih itu sosok yang teramat ia cintai.

"Boleh aku menyentuhnya, sedikit saja, Mom?" bisik rendah Wang Yibo. Dia meraba lubang kerut Xiao Zhan, mengelusnya lembut. Haih! Kenapa penisnya semakin terangsang? Seakan batang kejantanan itu meronta-ronta ingin segera masuk ke dalam sarangnya.

"Aku tidak akan memasukkannya."  Otak Yibo bertarung dengan penis tegangnya. Ingin sekali dia mencekik leher penis nakalnya ini. Emh? Yibo tersenyum kecil, meraih penis besarnya dan menempelkan penis berurat itu dengan penis Xiao Zhan. Menggesekkan kedua penis mereka.

"Uh .. arghhh .. ini sangat nikmat, Mom!" Geram tertahan Wang Yibo. Menggerakkan tubuhnya naik turun di atas tubuh Xiao Zhan. Sembari menyatukan penis mereka. Heh .. berasa main pedang-pedangan.

"Ah .. Mom! Ha--ah .. Mommy Zhan .. aku sampai .. yeah .. aku sampai!" Racau Wang Yibo, tubuhnya mengejang kecil, mengeluarkan cairan spermanya hingga membasahi perut sixpack sang ibu.

Hah ... hah ..

Napas Yibo terengah-engah, dengan keringat mengucur membasahi sekujur tubuhnya. Dia tersenyum puas, seakan tubuhnya dipenuhi dengan pasokan energi.

"Mommy, aku mencintaimu ..." Mengecup lembut wajah cantik tak sadarkan diri sang ibu.

MOMMY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang