Prolog

373 146 87
                                    

Attetion everyone!

I'ts Aul here, pemilik akun ini. Boleh dong di follow and vote jika suka, agar Aul makin semangat buat lanjutin ceritanya.

Boleh komen jika terdapat typo atau masalah lainnya dalam cerita.

⚠️ Karya ini adalah ide murni dari pikiran sendiri⚠️

Btw kalian berasal dari kota mana baca ini?

For you, terima kasih sudah mampir. Hope all enjoy it, and happy reading!

*Biar makin tambah seru, tonton thailernya dulu nggak sih?
Check out in this clip!

Thanks for watching!
And now let's start reading!!

................................𓏲࣪◜𖤐................................

  Namaku Kara Efla. Kalian bisa memanggil nama belakangku, Efla. Karena ayah dan bunda yang menyarankannya.

  Tidak ada yang boleh memanggil nama depanku, siapapun dia.

  Aku juga bertanya-tanya waktu itu, mengapa tidak boleh? Jika tidak boleh, mengapa diberikan nama seperti itu? Buat apa?

Baiklah, terserah mereka saja. Nama Efla juga tidak terlalu buruk.

  Umurku saat ini empat belas tahun Yeah.. meskipun sebentar lagi mau Lima belas, sih. Hobiku membaca, terutama dengan membaca Novel. Tetapi bukan berarti aku suka membaca buku-buku pelajaran.

  Banyak yang mengira aku pintar. Padahal tidak semua orang yang membaca buku sudah pasti pintar. Honestly ... Menurutku pribadi, rasanya sangat membosankan membaca mata pelajaran.

  Jika dibilang bodoh, sepertinya tidak juga. Intinya, aku hanya murid biasa di sekolah.

  Aku anak perempuan pertama dari tiga bersaudara. Adik pertamaku yaitu perempuan, namanya Keyna. Umurnya masih sepuluh tahun. Sedangkan adik terakhirku yaitu laki-laki, namanya Hanan. Umurnya empat tahun.

  Bundaku bekerja sebagai ibu rumah tangga, disertai sebagai bisnis online berupa makanan, seperti kue kering. Ayahku bekerja sebagai Karyawan PLN (Perusahaan Listrik Negara).

Sejak kecil, aku sudah di didik sebagai anak yang baik, jujur, dan mandiri.

  Saat umurku masih lima tahun..

Aku menemukan Teman pertamaku.
Dia pindahan dari luar kota dan datang ke desa tempat tinggalku. Kami menjadi tetangga.

  Dia seorang laki-laki yang pendiam, namun anak sekecil itu sangat dewasa dan suka menolong. Aku terharu, bahkan sangat bersyukur punya teman seperti dirinya.

Dan bahkan, kami disatu sekolahkan dengan orangtua kami. Kami menjadi semakin akrab seperti saudara.

  Dulu aku tak mengira bisa berteman baik dengannya. Itupun juga berkat ibunya, sih. Orangtuanya juga gak kalah baik. Plek-ketiplek dengan anaknya. Sungguh, dia sangat mirip dengan ibunya.

  Tetapi kemudian, kami berpisah setelah tamat TK. Katanya, dia pergi keluar negeri ikut dengan Ayahnya. Dia melanjutkan pendidikannya di sana. Sialnya, aku tidak tau pasti di mana dia akan pergi.

Namun di saat suatu hari sebelum dia meninggalkan kota ini. Kejadian itu muncul. Sesuatu yang membuat ikatan pertemanan kami merenggang.

  Aku jatuh sakit setelah hari itu tiba. Aku tidak sempat mengucapkan selamat tinggal kepadanya, kurasa..

  Aku tidak sempat menatap wajahnya lagi. Bahkan, aku lupa kapan terakhir kali kami bermain bersama ... Otakku seperti melayang diangkat keatas perlahan-lahan.

Itu membuat semuanya seperti kehilangan sesuatu, ibarat detik-detik aku akan kembali normal, tanpa mengingat apapun.

  Kukira kami bisa bertemu lagi. Dan bermain bersama lagi seperti waktu itu. Namun, hingga sekarang harapanku tak kunjung terkabul.

Sampai sekarang, aku selalu berusaha mengingat-ingat wajahnya, tawanya, tingkahnya, suaranya, dan semua hal tentang dirinya. Kini semakin lama itu semua perlahan memudar. Seperti uap kaca yang dibasahi oleh hujan.

  Jika aku punya kesempatan, aku akan menyusul ke negaranya suatu hari nanti. Aku tidak akan menyerah untuk mencarinya. Ketika aku sudah dewasa, dan lebih mandiri, aku akan menemuinya.

  Akankah dia masih ingat wajahku?
  Apakah dia ingat semua tentangku?

  Akankah orang sepertiku masih ada di dalam pikirannya? Apakah kami sama-sama ingin bertemu lagi?

  For my childhood friend, I hope you feel the same way.

  For my childhood friend, I hope you feel the same way

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...............................𓏲࣪◜𖤐................................

Gimana nih awal mulanya? Bikin penasaran, kan? Stay tuned for the next chapter!

📌Some notes :
Jika penulisannya masih berantakan, dan merasa tidak nyaman saat membaca, im really sorry. Because this is my first time writing a story on Wattpad :D

Thanks a lot for the join!
Jangan lupa follow ailua03 supaya kalian tahu kapan Aul updatenya!

Nantikan Chapter berikutnya ya, hope u love it. See u soon!





































Big love Aul 🌷

Another People Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang