Chapter 7

100 64 36
                                    

Hhaii hAi HaAii!!

Terima kasih sudah mampir. Hope all enjoy it, and happy reading!

................................𓏲࣪◜𖤐................................ 

  Sekitar sepuluh menit mereka berdiri di situ, menunggu hujan berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Sekitar sepuluh menit mereka berdiri di situ, menunggu hujan berhenti. Tidak ada orang berlalu lalang di sekitar gang itu. Hanya mereka.

  Hanya bisa berharap hujan cepat berhenti atau ada seseorang yang menjemput mereka. Kala berpikir, pasti orang tuanya cemas sekarang. Karena mereka tahu, jika anak mereka sedang bermain di luar rumah, bukan di rumah Sabra.

  "Kala, aku bisa mengajarimu mengatakan R di lain waktu kalau kamu mau." Sabra berkata memecahkan keheningan. Supaya tidak bosan hanya berdiam diri di bawah pohon.

"Sungguh? Bagaimana caranya?" Kala bertanya serius sekaligus excited. Dia sungguh menginginkan dirinya bisa bilang R agar tidak di remehkan oleh orang lain.

  "Aku tidak tahu pasti, tetapi aku yakin kamu pasti bisa. Tenang saja, Kala, itu tidak akan sulit."

TIINN.. TIINN..

Klekson mobil mengejutkan mereka berdua. Mobil itu berhenti terparkir rapi di pinggiran. Seseorang turun dari pintu kemudi, datang mendekati Kala dan Sabra. Tak lupa ia menggunakan payung sebelum turun.

Mengenakan pakaian rapi yang khas seperti pengemudi muda. Sepertinya Sabra mengenali pakaian itu. Itu adalah pekerja maminya, yang biasanya mengantar dirinya maupun maminya kemana-mana.

  Dari perawakan wajahnya, umurnya terlihat sudah kepala tiga. Dia berdiri di depan dua anak kecil itu dan membungkuk sedikit tepat di depan Sabra.

"Kamu dicariin oleh nyonya, syukurlah kamu baik-baik saja. Ayo kita pulang sekarang." Pria itu berkata dengan tegas dan mempersilahkan Sabra untuk jalan lebih dulu.

Namun, Sabra masih terdiam. Karena payung itu hanya di arahkan kepadanya, tidak untuk Kala.

  "Kala juga harus pulang, tolong biarkan dia ikut dan di antarkan sampai rumahnya." Sahut Sabra dengan sedikit gugup. Ia tahu pengemudinya ini tidak setuju membiarkan orang asing masuk ke dalam mobil, apalagi di berikan tumpangan.

  "Tidak bisa, kamu sudah tahu peraturan yang diberikan oleh nyonya, kan? tidak boleh sembarangan orang lain masuk ke dalam mobil."

Pria itu berkata menggunakan bahasa inggris. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh keluarga Sabra, jika sudah mengalami kejadian seperti ini.

Another People Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang