Hari-hari berlalu, sudah 1 bulan lamanya mereka menjalani hubunganya. Tunggu siapa mereka?, ya jelas mala dan rakha, hari-hari telah mereka lewati bersama, memang tak mudah menjalani hubungan di masa sekolah.
Kali ini bukan mimpi rakha lagi, bahkan mimpinya menjadi kenyataan yang artinya mimpinya selama ini di kabulkan.
Hari ini adalah hari ke 5 menuju lomba antar sekolah, hanya beberapa siswa yang mengikuti lomba tersebut, lagian hanya 1 lomba saja yang di adakan, tapi itu bisa membuat harum nama sekolah.
Gadis cantik itu tengah menemani sang kekasih di pinggir lapangan, menunggunya latihan basket. Ya rakha terpilih untuk mengikuti salah satu lomba ini dengan beberapa murid lainya.
"SEMANGAT SAYANG!!"teriak mala di pinggir lapangan.
Ia tak sendiri di situ, di temani oleh devi, vio dan jenny juga. Toh mereka juga menemai kekasihnya yang tengah latihan bersama rakha.
"heboh amat mal"kata devi sambil meneguk air mineralnya.
"eh lo juga suka gitu kan ke afan, jujur aja lo ga usah ledek gue kaya gitu".
"hooh bener tu emang si devi kaga sadar diri amat ledekin si mala"ucap jenny.
"eleh lo semua juga kali"kata devi sedikit berteriak.
Sementara vio hanya mendengar ocehan mereka bertiga, sudah semakin lama semakin berisik saja ini, kesabaran vio hanya sebatas tisu, "EH STOP, KALIAN BISA DIEM GA SIH BERISIK TAU GAK!!"kata vio emosi.
"DIEM LO JOMBLO"kata mereka serempak, membuat vio diam.
"diem kan lo"gumam jenny.
"APA LO"sarkas vio.
"APA".
"APA BERANI LO".
"AYO SINI ADU MEKANIK SAMA GUE".
"AYO SIAPA TAKUT" kata jenny sambil menaikan lengan bagian jaketnya.
"WOI DAMAI BISA GA SIH. RIBUT MULU LO BERDUA JODOH NANTI"kata devi.
"NAJIS" kata vio dan jenny bersama.
"eh lo jawab najis?, emang lo mau jodoh sama cewe lagi?, mau lesbi lo?"kata mala sambil tertawa.
Jenny dan vio saling menatap, "gue masih normal ya!"kata jenny sambil menunjuk ke arah muka vio.
Vio menghempaskan tangan jenny dari hadapanya, "emng lo kira gue orang gila?" tanya vio.
"iya!! orang gila baru keluar dari rumah sakit jiwa!"kata jenny lalu meninggalkan vio seorang diri.
Vio melihat sekeliling, ternyata temanya sudah berada di bawah tengah menghanpiri kekasihnya masing-masing.
Vio menepuk jidatnya, "hadeh nasib jomblo gini nih".
******
Di bawah mala menghampiri rakha, lalu memberinya minum, lelaki itu menerika pemberian kekasihnya. Meneguknya hingga habis tak tersisa.
"ululu pacar aku cape ya?"kata mala sambil mengelap pelipis rakha yang penuh dengan keringat.
"iya cape banget panas lagi..."keluh rakha.
"harus semangat dong ga boleh lesuu, kan bentar lagi mau lomba kan?, pacar aku harus menang, kalo engga menang aku ga akan kasi kamu hug!".
Rakha membulatkan matanya, "apaan kok gitu si!!"katnya sambil memonyongkan bibirnya.
Mala tertawa melihat tingkah laku pacarnya ini, sungguh menggemaskan sekali!!!. "bercanda sayang... Udah dong jangan marah lagii"bujuk mala.
Tapi rakha tak mendengarnya, "yaudah kalo marah beneran ga usah dapet hug!"kata mala sambil melangkah kan kakinya.
Segera rakha mencengkal tangan mala, lalu membawanya ke dalam pelukanya. Mala memberontak meminta melepaskanya, "Rakha lepas ih badan kamu bau tau!!!".
Mendengar ucapan mala rakha segera melepaskanya, lalu menatap gadisnya. "hari ini kita pulang, guru-guru juga udah pada pulang. Aku bakal ke rumah kamu dulu di suruh bunda"kata rakha lalu membawa mala pergi.
"rak besok latihan kan!?"teriak angga.
Rakha mengangat jempolnya, lalu menjawab, "IYAAA" katanya sambil berteriak. Mendengar teriakan rakha membuat mala reflek menutup telinganya.
"ish berisik kha!"tegur mala, sementara rakha hanya menampilkan gigi putihnya yang rapih.
******
Mala dan rakha kini berada di kediaman mala, sepasang kekasih itu tengah menonton televisi di ruang tengah mala.
"sayang"panggil rakha.
"hm".
"aku mau nanti pas nanti aku lulus kita satu kampus. Tapi bunda bakal suruh aku ngampus di LN gimana dong nanti kita LDR"kata rakha cemberut.
"ga boleh gitu, itu kan pendidikan kamu ga boleh nolak, kan kamu itu anak satu-satunya di keluarga Narendra, jadi kamu adalah satu-satunya harapan bunda sama papah".
"tapi aku gamau LDR sayang...".
"em ga boleh sedih dong..., sini hugg"kata mala sambil merentangkan tanganya.
Cepat-cepat mala masuk ke pelukanya, hangat yang ia rasakan, hentah mengapa ia merasa ada sesuatu yang membuatnya gelisah.
Begitu juga dengan mala, ia seperti merasa ada yang akan memisahkan mereka sementara, entah itu kapan, mereka tak tau.
*****
Di lain tempat ada seseorang yang tengah memperhatikan foto mereka berdua, foto yang tertempel di dinding.
"gue akan kasih waktu buat lo senang-senang dulu sama dia mala. Tapi untuk nanti mungkin tidak, karna sebentar lagi tuan Narendra akan pergi meninggalkan mu nyonya Mala"katannya sambil memandang foto mala dan rakha.
Lelaki itu mengambil ponselnya lalu menelfon seseorang.
"gue punya tugas buat lo. Gue minta buat celakain rakha".
"......."
"gue gatau seterah lo aja gimana, yang penting lo habisin dia, kalo bisa buat dia pergi untuk selamanya".
"......"
"iya gue minta seperti itu".
Telfon terputus, lelaki itu tersenyum lalu berjalan ke arah foto yang tertempel di dinding, ia mengambil foto mala.
"gadis cantik, gue yakin lo akan jadi milik gue selamanya".
**********
KAMU SEDANG MEMBACA
My first love
Teen FictionBagaimana tidak seorang lelaki yang baru pertama kali menemukan cintanya saat masuk sekolah, cinta pertamanya, kesayanganya, bahkan ada yang mendekati dia siap maju paling depan. Gadis yang di cintai oleh seorang raden rakha ini memang sangat di bil...