•Bab 23 Penghianat

740 45 8
                                    

Mala menangis di dalam kamarnya, setelah mendapat tamparan tadi rasanya trauma dahulu kembali muncul di dalam pikiranya, ketika kekasihnya yang dulu memperlakukannya seperti tadi.

Mala mengelap darah yang terus keluar dari hidungnya, tisue itu banyak berserakan di sekitar kasurnya, sudut bibirnya sudah mengering, gadis itu bergetar hebat, menangis sejadi-jadinya.

Malam semakin berlarut, gadis itu tertidur di lantai. alaram itu berbunyi sangat kencang, mala terbangun dari tidurnya, sudah pukul enam pagi, Mala bergegas bersih-bersih, membuang tisue yang berserakan.

Setelah bersih-bersih lalu bersarapan mala pergi ke sekolah di antar oleh supir rumahnya, lian memberikan supir untuk menjemput dan mengantar mala ke sekolah.

Mala memasuki area sekolah, Ya yang pertama ia lihat adalah ada Rakha dan jessica, mala sudah muak melihatnya, akhirnya dia berjalan sendiri ke arah kelas. Di sana ada devi yang sedang duduk, mala menghanpirinya lalu duduk di sebelahnya.

"La, pipi lo kenapa kok merah gini?" Devi melihat pipi sebelah kiri mala memerah, hendak devi memegangnya tapi mala meringis kesakitan. Di situ juga sudah ada rakha yang baru datang, lelaki itu memperhatikan mala.

"shhh".

"Eh maaf la gak sengaja. Ini pipi lo kenapa la jawab!!!".

"ini kemaren gue jatoh dev, iya jatoh".

Devi mengerutkan keningnya, "Gak mungkin la, masa jatoh sampe segininya?, ini kaya bekas tamparan la!. Atau jangan-jangan lo di tampar sama..." Mala membekap mulut devi, dia pasti tau siapa yang sudah membuat malanya seperti ini.

"Keterlaluan itu la!. Lo harus bilang sama tante salma dan om fathir, ini udah keterlaluan la!!".

"udah gapapa, lagian ini salah gue sendiri juga".

"tapi la ini udah keterlaluan banget. Gue akan laporkan ini sama tante salma, bahkan om fathir".

Di dalam kelas sudah ada seluruh siswa dan siswi, di sana juga sudah ada wali kelas mereka masing-masing.

"Karna nanti akan ada perwakilan lagi dari kita untuk cosplay, ibu sudah memilih untuk perwakilan kelas kita, nanti seperti fashion show, kalian akan tampil di depan dengan membawakan nama kelas kita. Ibu sudah memilihnya, tapi hanya satu orang saja perwakilan perkelas, ibu memilihnya yaitu Mala".

"Hah saya bu?".

Devi tersenyum ke pada mala, "acieee perwakilan buat fashion show" Mala melirik devi, "Bu saya di gantikan saja sama Devi".

"Tidak bisa mala, ini sudah di bicarakan juga pada kepsek, bahwa kamu yang mewakili kelas kita. Untuk baju fashion shownya pulang sekolah kamu bisa ke ruangan ibu".

Pulang sekolah kali ini Mala akan pergi ke ruang bu Riska, dia akan mencoba baju yang bu riska pilihkan untuk mala gunakan nanti.

"Mala ini coba kamu pakai" bu riska memberikan baju itu, mala mencobanya dan ternyata cocok dan pas.

"kebetulan pas banget, dan warnanya juga cocok dengan perpaduan warna kulit kamu. Nanti kamu pakai ini besok" bu riska membungkus baju itu, lalu memberikanya pada mala.

Gadis itu berjalan menuju parkiran berada, tapi langkahnya terhenti ketika melihat jessica dan queen sedang berbicara.

"Apa gue bilang, rencana ini pasti berhasil kan?".

"Rakha udah benci sama mala, bahkan kemaren gue liat dia di tampar di depan rumahnya sama rakha".

"bener lo?, si mala di tampar?" jessica mengangguk, queen tertawa puas mendengarnya.

My first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang