•Bab 18 pilih baju wedding

540 34 13
                                    

2 Minggu berlalu......

Hari ini adalah hari kamis, di mana semua siswa melaksanakan kegiatan pramuka saat perpulangan sekolah.

"Kha lo jadi fithing baju sore ini?"tanya afan.

Rakha tak menjawabnya, ia masih tak percaya soal ini semua. "gue gamau".

Afan menghembuskan nafasnya. "ya elah bro, gimana sih satu minggu lagi lo itu bakal jadi suaminya cla, lo harus bisa terima semua ini" afan menepuk bahu rakha.

Rakha bangun dari tempat duduknya, "Gue ga bisa kaya gini, hidup gue selalu ada pemaksaan, gak temen gue atau papah gue, cuma Mala sama Bunda aja yang baik buat gue. Dan temen gue itu termasuk lo Afan" rakha menekan kata itu di akhir kalimatnya, lalu pergi meninggalkan afan.

Rakha berjalan ke arah kelasnya, di sana ia melihat mala yang berjalan membelakanginya, " Mala?", Rakha berlari mengejar mala, setelah dekat ia mengambil tangan Mala.

Mala yang meresa di pegang pun berbalik badan, dan mendapatkan rakha di situ sedang berdiri menghadapnya.

"Ngapain lo?"tanya mala.

"gue mohon mal, gue gamau pisah sama lo mal, gue sayang gue cinta sama lo!"kata rakha.

Mala menepis tangan rakha, "Buang perasaan lo itu jauh-jauh, kita ga ada hubungan apa-apa lagi, dan ingat lo ga usah ngejar-ngejar gue lagi, lo itu udah mau jadi suaminya Cla. Gue gamau nyakitin perasaanya, kita itu sama-sama perempuan, apa yang cla rasain gue juga ikut rasain itu semua. Dan lo rakha, gue ga bisa nerima lo lagi" setelah mengatakan itu mala pergi meninggalkannya sendiri di koridor.

Clarissa yang melihat itu pun menghampiri rakha, mengelus tanganya, "Lo ga usah ngejar-ngejar Mala lagi rakha. Kita udah mau jadi suami istri dalam waktu dekat, bahkan sore ini kita pilih baju untuk kita nikah minggu depan".

Rakha melepas tangan clarisaa, "Gue gamau nerima ini semua, sampai kapan pun gue ga akan nikah sama lo. Dan kalau itu terjadi gue ga akan anggap lo sebagai Istri gue".

*****

Mala berada di taman sekolah, bersama devi, vio dan jenny, yang setia menemani mala.

"La lo ga boleh banyak pikiran kaya gini, setiap hari gue liatin lo banyak ngelamun. Plis kembali ke mala yang dulu, gue kangen mala yang dulu bukan yang sekarang banyak pendiem".

"aku yang dulu bukanlah yang sekarang~~"Vio bernyanyi kata yang devi ucapkan.

"dulu ku di tendang sekarang ku di sayang~~"Timpal jenny.

"WEH KALIAN INI, TEMAN KALIAN LAGI SEDIH LOH MALAH NYAYI" Kata devi.

Mala hanya tersenyum, "Gapapa hitung-hitung buat ngehibur orang yang lagi sedih, contohnya gue".

Vio dan jenny tersenyum kemenangan, "Tuh kata mala aja gapapa, lo sendiri protes mulu".

"eleh berisik deh lu berdua".

Mereka semua di situ tertawa sangat bahagia, menghibur mala yang sedih tak ada semangat sekali pun, bahkan Gista sampai khawatir jika mala demam karna terlalu banyak pikiran. Rakha yang melihat semua itu tersenyum.

'gue udah gagal jadi pacar yang baik, bahkan gue menerima perjodohan itu. Padahal ada orang yang gue cintai dan gue sayangi di hati gue, tapi kenapa malah nerima ini semua. Gue harap setelah ini lo bahagia selalu ya mal, dan gue ga yakin buat jadi suami yang baik buat cla'

********

jam perpulangan sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, clarissa dan rakha izin untuk tidak mengikuti kegiatan pramuka hari ini, karna hari ini ia akan memilih baju untuk pernikahannya dengan clarissa.

"la, lo yakin nanti bakal datang ke acara mereka berdua?"tanya devi.

"iya gue yakin, lagian rakha kan mantan gue jadi wajar gue datang ke acaranya".

"tapi gue ga yakin, apalagi lo jadi bidersmide cla, gue ga yakin mal, apalagi ini suruhan om fathir".

"gapapa, lagian gue udah ikhlas juga dev".

Rakha dan clarissa sudah berada di dalam mobil berdua, menuju tempat butik yang sudah salma syerlok untuk mereka kunjungi. Di perjalanan mereka tak membuka suara sama sekali, sampai butikpun.

Pintu butik itu terbuka, dan di sana ada salma dan raina sedang menunggu mereka.

"akhirnya kalian datang"kata raina.

"sayang sini duduk sebelah bunda"kata salma. Rakha mengikutinya lalu duduk di sebelah salma. "yang kuat ya nak?, jangan banyak pikiran kaya gini, bunda gamau anak bunda ini sakit. Bunda tau berat buat nerima semua ini".

"buat pengantinnya silahkan masuk untuk mencoba pakaianya"kata salah satu pegawai itu.

Mereka berdua masuk, lalu clarissa memilih salah satu baju itu dan mencobanya, "kha ini bagus kan?"tanya clarissa.

Namun rakha tak mendengarnya ia sibuk memilih baju untuk mala nanti saat menjadi bidersmidenya, "gatau"jawabnya.

Clarissa memutar bolanya malas, "yaudah. Saya pilih ini saja dan yang itu untuk calon suami saya"tunjuk clarissa. Pegawai itu mengangguk lalu mengambil baju tersebut.

"Mbak, saya mau yang ini satu tolong di bungkus ya"kata rakha, ia membawa baju kebaya yang cukup bagus dan elegan, jika di pakai di tubuh mala pasti akan sangat serasi dan cocok.

"Mbak, saya mau yang ini satu tolong di bungkus ya"kata rakha, ia membawa baju kebaya yang cukup bagus dan elegan, jika di pakai di tubuh mala pasti akan sangat serasi dan cocok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai mereka memilih baju, mereka menghampiri salma dan raina kembali. "nah akur-akur ya kalian berdua nanti, jangan ribut terus harus rukun satu sama lain"pesan raina.

'belum aja sah udah gini, apalagi nanti'.

*************

My first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang