Hari sudah semakin larut malam, mala masih setia menunggu rakha di sampingnya, tadi dokter bilang rkha kemungkinan akan sadar malam ini, jadi mala tetap menunggunya di sampingnya.
"Bunda, mala izin ke luar dulu sebentar ya?, mala mau beli makanan di kantin, gapapa kan?"kata mala sambil beranjak mengambil uang.
"boleh kok, bunda tunggu di sini"ucap salma. Mala pergi membuka pintu, lalu pergi ke arah kantin.
Jemari rakha perlahan bergerak, matanya perlahan terbuka, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya, orang yang pertama kali ia lihat adalah Salma yang sedang menunggu putranya sadar.
"Alhamdullilah sayang... Akhirnya kamu sadar juga..."ucap salma mengusap rambut rakha.
Sementara rakha hanya mengangguk, "b-bunda rakha mau minum..."ucapnya lemas.
Salma mengambilkan minum, lalu membantu rakha minum menggunakan sedotan yang sudah ada, rakha meminumnya dengan sangat banyak, mungkin karna efek tadi malam saat paska operasi di lakukan jadi membuatnya haus. "makasi bunda" ucap rakha.
Beberapa menit menunggu, mala sudah kembali dari kantin, membawa es krim dan beberapa chiki dan juga coklat, memang ia tak pergi ke kantin rumah sakit, melainkan pergi ke indomart untuk membeli makanan.
Perlahan mala membuka pintu ruangan tersebut, saat membukanya Mala melihat rakha yang sudah sadar, tengah memainkan ponselnya. Mala terdiam di pintu, perlahan ia melangkahkan kakinya menuju rakha, sampai di dekat rakha mala langsung memeluk rakha dengan erat, salma mundur sedikit.
"sayang akhirnya kamu sadar juga... Aku nunggu kamu lama banget belum sadar dari tadi malam, aku khawatir...."ucap mala sambil menangis, tetap rakha memberontak meminta mala melepaskan pelukanya. Mala sedikit menjauh akan hal itu, mengapa rakha melepaskanya, apakah kekasihnya ini tak rindu dengan mala?.
"Lo siapa?".
Deg
Sungguh ini apakah rakha?, Rakha tak mengingatnya?, tak mengingat bahwa mala adalah pacarnya?. Mala meneteskan air matanya kala mendengar ucapan rakha tadi.
"k-kamu ga inget aku si-siapa?"tanya mala dengan badan yang sudah bergetar.
"Gue gatau lo siapa?, kenapa tadi lo meluk-meluk gue?"tanya rakha.
Mala di buat semakin lemas saja, badannya sudah bergetar sangat hebat, airmatanya terus menetes. Perputaran masa lalu kembali ia ingat, mala takut jika kejadian dulu terulang kembali, di mana mantan kekasihnya yang dulu tak ingat ketika lelaki itu dengan perempuan lain, berduaan di taman, bahkan mala memaggil namanya pun ia tak ingat sama sekali.
Makanan yang ia bawa sudah terjatuh di sebelahnya, es krim yang ia beli sudah sedikit mencair membasahi lantai. Mala terduduk lemas di lantai, mukanya ia sembunyikan di lututnya, mala menangis sejadi-jadinya, "udah lama hiks aku nunggu rakha sadar.... Tapi kenapa dia lupain mala?, tuhan jahat hiks.. Kenapa ambil ingatan rakha buat engga ingat sama mala, mala gamau kehilangan orang yang mala sayang hiks.. Rakha jahat ga inget mala!!!".
Salma bangun dari duduknya, lalu membantu mala untuk bangun dari lantai, membawa gadis itu ke sebelah rakha lalu mendudukanya di atas kasur bersama rakha.
Hiks.. Hiks.. hiks...
Rakha memeluk tubuh kecil mala, membawa mala dalam pelukan hangatnya, mala mendongkak menatap rakha, dengan mata merah dan sedikit sembab, hidung yang, pipi yang sudah basah karena air mata.
"r-rakha?".
"maaf sayang aku udah bohongin kamu... Maaf tadi udah isengin kamu kalau aku lupa ingatan. Maafin aku udah jahatin kamu sampe nangis gini".
Mala memukul dada bidang rakha, gadis itu kembali menangis, "Rakha jahat!!!!, rakha jahat udh bohongin mala!!!, Jahat Jahat jahat jahat,hiks...".
Rakha mengelus rambut mala, "maafin sayang, kan cuma bercanda. Emang mau aku beneran ga inget sama kamu hm?".
"Enggak!".
Salam tertawa melihat mala, "kamu udah jahat sama mantu bunda, udah bikin mantu bunda sampe nangis gitu kasian dia. Lagian suruh siapa bikin ide kaya gitu?"tanya salma.
"kan bunda juga setujuin kan kata bunda boleh bikin rencana ini. Tapi rakha kira mala ga akan nangis gini, maafin aku ya sayang..."katanya smbil terus mengelus rambut mala.
Salma berdiri dari sofa, berjongkok di bawah lantai, lalu mengambil kantong plastik yang tadi mala bawa, ada es krim yang sudah mencair.
"sayang mala, es krim kamu cair!"kata salma melihatkan eskrimnya. Buru-buru mala melepas pelukanya lalu turun dari brankar itu berjalan mengambil plastik itu.
"yah cair.... Gara-gara kamu bohongin aku es krimnya jadi cair kan!, ish ga enak di makan dong kalo udah cair gini!"kata mala.
"yah cair ya?. Yaudah beli lagi aja yang baru kan bisa?"kata rakha enteng.
"enak aja kamu bilang gitu, emang kamu mau beliin es krim nya hah?. Baru sadar juga mana bisa beliin es krim di depan, yang ada nanti pingsan lagi".
**************
KAMU SEDANG MEMBACA
My first love
Teen FictionBagaimana tidak seorang lelaki yang baru pertama kali menemukan cintanya saat masuk sekolah, cinta pertamanya, kesayanganya, bahkan ada yang mendekati dia siap maju paling depan. Gadis yang di cintai oleh seorang raden rakha ini memang sangat di bil...