Dari acara semalam mala diam saja terhadap laki-laki itu, tak berbicara sama sekali dengan rakha mengajaknya bicara tak di jawab oleh mala, menghiraukannya saja seperti orang asing bagi Mala, tapi mungkin tidak dengan rakha, dia menganggap bahwa mala mengdiamkanya karna kejadian saat itu.
Kedua sejoli yang berbeda gender itu sedang berada di halte bus depan hotel yang mereka gunakan untuk acara malam tadi, rakha sedang berusaha mengajak mala untuk pulang bersamanya, ya walau gadis itu selalu menolaknya dengan alasan 'gue di jemput'. Meski mala selalu menolaknya tetapi rakha menunggunya sampai mala di jemput, tapi tak kunjung datang.
"la, mau sampe kapan pun lo nunggu di jemput enggak akan datang, lagian juga ini udah jam 11 malam, gak akan ada yang jemput lo. Mau nunggu taksi atau bus juga enggak akan ada yang datang, ini udah malam".
"Tau dari mana lo, kalo ayah gue gak jemput?".
"ayah lo sendiri yang nyurh gue buat jemput lo di sini, ayo balik keburu malem" Rakha menarik tangan mala untuk masuk ke dalam mobilnya, ya walau gadis itu tak mau tapi tetap rakha paksa untuk masuk. Mala.juga berfikir jika tak pulang bersama lelaki ini dia akan pulang bersama siapa?.
Di perjalanan pulang tak ada yang membuka suara, hanya keheningan yang berada di dalam mobil itu. Mala yang sibuk memainkan hpnya, sementara rakha fokus menyetir.
Sesekali lelaki itu melirik ke arah Mala, tersenyum simpul ke arah Mala. Ya meskipun gadis itu tak memperdulikannya, tetapi mala melirik lelaki itu bukan karna salting atau apa!, melainkan aneh.
'ini cwo napa dah?. Kemaren nyakitin gue, sekarang senyum-senyum ga jelas. Dasar cowo aneh'.
Sampai akhirnya ke rumah mala, gadis itu tak berbicara apapun, langsung keluar mobil tanpa berbicara apapun, Rakha juga ikut keluar dari mobil, di depan rumah ada Gista yang tersenyum ke arah mereka berdua, tapi mala tak memperdulikanya langsung masuk ke dalam rumah.
"Sayang sini dulu..."Gista memegang tangan putrinya, namun Mala berlari ke dalam rumah.
Gista menggelengkan kepalanya, melirik ke arah Rakha yang sedang berdiri, "Aduh sayang maafin anak ibu ya.... Dia emang rada ngeselin, biasa dia lagi datang bulan jadi bad mood".
"IBU!!!!" Gadis itu berteriak dari dalam rumah, sudah berubah-ubah mood gadis itu.
"Gapapa bu, Rakha juga ada urusan lagi di luar sama temen rakha".
"iya hati-hati ya.. Semangat juga buat dapetin hati mala lagi, ibu dukung kalian berdua!".
Rakha menghormat patuh, "Siap bu!!. Yaudah rakha pamit dulu" rakha menyalimi tangan gista.
"iya hati-hati ya".
Laki-laki itu pergi mengendarai mobil menuju rumah afan, di sana sudah ada temanya yang menunggu. Sampai di sana ia memarkirkan mobil tersebut, menggantinya dengan motor.
"Gimana?"tanya kevin.
"Jadi, sekarang kita otw ke situ".
"Lo yakin rak?. Kalo mala tau gimana?, lo mau bilang apa sama dia kalo lo balapan?" eby menyauti.
"Emang dia bakal peduli?, lagian enggak juga. Gue kan sama dia udah putus jadi ga ada yang bakal peduli sama gue".
"Gimana sama ortu lo?".
"Bokap sama nyokap gue ga ada, mereka di LN ngurus perusahaan. Udah ga usah banyak tanya sekarang kita pergi". Lelaki itu memakai outfit serba hitam, pergi meninggalkam rumah afan menuju tempat arena balapan itu.
Di sana sudah banyak yang menonton bahkan menunggu kehadiran Rakha datang. memang sebenarnya temanya sudah menyarankan agar tidak ikut balpan ini, tetap saja lelaki itu ingin ikut.
Dua peserta sudah berada di atas motornya, berada di depan garis stars. Wanita yang memakai pakaian minim itu sudah berada di tengah-tengah mereka, memegang sebuah bendera yang akan di kibarkan.
Dua peserta itu menyiapkan kuda-kudanya, kedua lawan itu saling memandang, lawan itu tersenyum ke arah rakha.
"jangan harap lo menang".
Meski tak terdengar, namun rakha bisa membacanya, seperti mala ke pada rakha. Memang benar-benar saling memahami ternyata kedua kekasih itu.
"Satu..."
"Dua..."
"Tiga...".
"GO!!".
Wanita itu melemparkannya, kedua lelaki itu menancapkan gasnya. Sorak sorai terdengar di area balapan itu, banyak yang mendukung mereka berdua.
Rakha fokus ke arah depan dengan kecepatan tinggi, sementara sang lawan berusaha untuk mendahului rakha namun tak bisa. Ada sebuah tikungan tajam di depan cepat-sepat ia memelankan motornya, w nihil ternyata sanglawan menyenggol motor rakha hingga terjatuh ke aspal.
Citttt
Brak
"RAKHA!".
"RAK BANGUN AYO!!!".
"BANGUN!!!".
Meski lenganya terasa sakit akibat terkena aspal, namun lelaki itu tetap melamjutkanya. Sorak sorai kembali terdengar saat lelaki itu kembali melanjutkan balapan tersebut. Lelaki itu tetap berusaha mengehar sang lawan, di depan sudah terlihat garis finish. Lekai itu berhasil mendahului sanglawan, jadi Rakha lah pemenangnya.
Rakha membuka helmnya, Sorak kemenangan terdengar riuh di sana, banyak yang mengerumuni Rakha yang berada di tengah mereka.
"Wih, keren lo" kata angga menepuk punggung rakha.
"Selamar bro, lo menang kali ini".
"thks".
Sang musuh masih tak membuka helmnya, wajah itu di sembunyikan di balik helmnya, " KALI INI GUE BIARIN LO MENANG, TAPI NANTI GA AKAN!!" Lelaki itu berteriak, membuat semua orang menatap laki-laki itu.
"Maksud lo?. Kalo kalah ya kalah aja, ga usah gitu" kevin menyauti ucapan dia.
"Lo ga usah ikut campur anjing!!".
"Eh waduh sorry ya, gue bukan anjing, gue manusia".
"PENGECUT kalian semua!!" setelah berbicara seperti itu lelaki itu pergi.
Kevin berjalan ke arah temanya, "Gila tu si Adrian, ga habis pikir gue sama dia".
"Biarin. Kita balik dulu aja ke rumah, obatin dulu tu luka si rakha, takutnya infeksi" eby.
"Rumah siapa?" tanya afan.
"RUMAH SINGGAH" kata angga.
"Bukanya itu judul lagu?".
"IYA BEGO, B-E-G-O".
"Gue ga bego, sorry".
"yaudah lo oon".
"sialan lu!".
"UDAH AYO CABUT".
Mereka semua pergi meninggalkan area balapan, membawa motor mereka masing-masing. Sebenarnya luka yang ada di tubuh rakha cukup meyakinkan, tetapi lelaki itu berusaha menutupinya, sebenarnya rasanya sangat amat lah sakit, kata Rakha juga tidak apa-apa jika dia yang terluka, asalkan gadisnya tak di ambil oleh orang lain.
********
Aduh,,, maaf gys telat upnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My first love
Teen FictionBagaimana tidak seorang lelaki yang baru pertama kali menemukan cintanya saat masuk sekolah, cinta pertamanya, kesayanganya, bahkan ada yang mendekati dia siap maju paling depan. Gadis yang di cintai oleh seorang raden rakha ini memang sangat di bil...