•Bab 34 pergi..

750 60 10
                                    

bruk

bersamaan dengan itu kue yang mala pegang jatuh di atas lantai, kue itu sudah berserakan di lantai yang sngat bersih.

salma sudah menangis, fathir berusaha menenangkan salma "mas.. rakha..." ucap salma sambil memeluk fathir.

"makasih pak untuk infonya, saya segera ke rumah sakit!".

mereka segera pergi ke rumah sakit yang di beri tau oleh warga tadi, setelah mencari nama rakha di rumah sakit, masih berada di ruang ICU.

di dalam ruangan itu ada suster dan juga dokter yang akan menutup seluruh tubuh rakha dengan kain putih, laki-laki itu menggunakan baju pasien berwarna hijau, ada banyak alat yang menempel di tubuhnya. wajah yang cukup pucat dan penuh luka, kaki dan tangan yang banyak luka itu sudah membiru.

mala segera berlari ke arah laki-laki yang terbaring di atas kasur, suster berusaha untuk menyuruh mala untuk bangun, namun mala tak mau, dokter memintanya.

"kha, kamu masih ada kan? kamu janji kan ga akan tinggalin aku?" gadis itu menangis sambil memeluk rakha.

"dokter anak saya baik-baik aja kan?".

dokter itu menghela nafasnya, "maaf bu pak, anak ibu tak dapat terselamtkan, akibat benturan dan beberapa luka yang cukup serius dan cukup dalam tak dapat kami selamatkan".

ayolah, mereka semua kembali menangis saat mendengar info itu. bagaimana tidak terkejut?, saat itu saja rakha masih sehat saat pergi berpamitan pada salma, namun saat pulang sudah tak bernyawa. orang tua mana yang tak sedih saat mendengar anak semata wayangnya telah pergi untuk selamanya?.

sedih? tentu saja iya!, salma saja tak menyangka bahwa ini semua akan ternjadi.

******

"yang bergerak anak manusia" seketika semuanya terdiam, afan menatap temanya, lalu tertawa terbahak-bahak.

"YA, LO SEMUA ANAK MONYET" ucap afan sambil tertawa.

"TOLOL LU!"ucap angga.

"apaan kalian yang diem ngomongin gue tolol. siapa yang tolol coba? hayo malu lo".

"anjing".

bruk

satu bantal melayang tepat di kepala afan, laki-laki itu memegangi kepalanya yang terkena pukulan bantal dari angga. "mamah sakit..".

"alay lo".

drt drt drt

hp afan berbunyi, saat melihat hpnya menyala segera ia mengambilnya, "mala, ngapain dia nelfon gue. mana malem banget lagi, tumben amat" guman afan.

"siapa fan?"tanya kevin.

"ini si mala, gatau dia nelfon gue".

"angkat dulu aja, siapa tau penting. kan si rakha sekarang ultah, siapa tau mau ngajak bikin supres gitu" angga berbicara sambil memakan keripik singkong yang ada di depanya.

"halo mal ada apa?".

"lo bisa ke rs?".

"ke rs, ngapain?. kan si rakha ultah, masa ke rs, mau ngerayain di rs hah?".

"GOBLOK LU FAN!" timpal eby.

afan memakan keripik singkong di depanya, "gue mau kasih tau, kalo rakha udah ga ada...".

UHUK UHUK.

seketika keripik yang afan makan keluar dari mulutnya, berhamburan mengenai muka eby.

"afan, JOROK!!".

"mala, lo yang bener anjir! jangan bercanda sumpah".

"gue ga bohong, ini bener. kalo lo mau liat rakha buat terakhir kalinya, lo bisa datang ke rumahnya".

******

jenazah rakha sudah sampai di  rumahnya sejak tadi, banyak orang yang sedang membacakan yasin, mala menangis sambil di peluk oleh devi, salma juga menangis.

"mala, jangan bengong dong, lo harus kuat".

"jangan nangis mal, di sini masih ada kita!"ucap vio.

"gue ga nyangka, ini berasa mimpi bagi gue. tapi gue yakin, rakha masih ada kan? dia kan lagi beliin makanan buat gue, dia juga udah janji mau ajak gue ke kebun binatang berdua".

mala melepaskan pelukan devi, lalu beralih pada rakha yang berbaring.

mala mengelus pipi rakha, "kha, kamu kok tidur sih? katanya mau ajakin aku jalan-jalan?, bangun dong kha, jangan tidur mulu. liat deh banyak orang yang nunggu kamu di sini, tapi kamu mala tidur di sini".

mala beralih pada vio. "vio, liat rakha malah tidur di sini, dia kan janji mau ajak gue jalan-jalan".

mala beralih kembali pada rakha, "kha bangun dong, rakha bangun!. kha lo jahat lo ga bangun!".

devi mengelus pundak mala, "mala sadar! mala!!!".

"kha lo jahat!, lo bohongin gue!. RAKHA LO JAHAT!".

bruk

*****

Mak jernggg, maaf ges jarang up, aku sakit kemaren jadi ga sempet up.

My first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang