•Bab 17 Awal baru

553 39 8
                                    

Hari ini mala kembali sekolah, dengan di antar sang ayah ke sekolah. Seluruh keluarga mala sudah tau jika mala sudah tak ada hubungan dengan lelaki itu.

Mala berjalan ke arah kelasnya, di sana ada devi vio dan jenny, dan para laki-laki juga, Saat mala memasuki kelas sudah lihat ada rakha yang sedang berduaan dengan clarissa, hatinya sakit melihat itu.

"La lo gapapa kan?"tanya devi.

Mala mengangguk, "gapapa"jawab mala.

"gue yakin, mala pasti skit hati sama ini semua, mana pas masuk kelas liat mereka beruda duduk bareng lagi".

"gapapa ini juga udah takdir bro, kita kan gatau kehidupan manusia itu seperti apa, hanya allah yang tau"kata kevin.

"Tumben lo pinter vin, biasanya ngomong yang aneh-aneh mulu"kata afan.

"iya dong, gue kan emang alim".

*******

Jam bel istirahat berbunyi, mala pergi ke kantin dengan devi vio dan juga jenny, mereka duduk di bangku yang cukup empat orang.

"mau makan apa la?"tanya jenny.

"iya mau makan apa?"kata vio.

"gue pesenin ya?"tawar devi.

Mala tersenyum, "gue mau mie ayam aja sama jus alpukat ya!!"pesan mala.

Devi mengangguk, "okee. Kalian mau apa?"tanya devi pada vio dan jenny.

"samain aja sama kaya mala, tapi minumnya teh manis aja"kata vio.

"gue sama kaya vio"jawab jenny.

Devi mengangguk, lalu berjalan ke arah warung tersebut lalu memesan makanan yang mereka beli tadi. Mala menghampiri devi.

"dev gue yang bawa minuman ya, lo bawa mie ayamnya aja gapapa kan?".

"yaudah boleh, gue tunggu mienya jadi dlu ya, lo bawa ini" devi memberikan nampan yang berisi es teh dan jus alpukat. Ia berjalan ke arah meja makan yang ada vio dan jenny, saat berjalan tiba-tiba clarissa menyenggol tangan mala hingga minuman tersebut tumpah ke baju mala dan serpihan gelas tersebut ada yang terkena kaki mala.

Byur

Prang

Bruk

Gelas itu terjatuh, mala meringis saat kakinya terkena serpihan gelas tersebut, vio, jenny dan devi menghampiri mala.

"ya ampun mala... Kaki lo berdarah!!"kata vio.

Rakha yang berada di dekat mereka menghampiri kerumunan tersebut, melihat mala yang meringis kesakitan karena serpihan gelas itu.

"Mala kenapa bisa gini!?"tanya rakha. Ia melepas jaketnya memberikanya pada mala. "Pake jaket gue, baju lo nerawang"kata rakha.

Mala menerima jaket tersebut lalu menggunakanya, saat rakha hendak menggendong mala, ia menepis itu meminta bantuan kepada devi.

"Ga usah, gue ga perlu bantuan lo. Dev anter gue ke UKS"kata mala. Teman mala membantu mala pergi ke uks untuk mengobati luka mala.

Clarissa melihat itu semua, saat rkha memberikan jaketnya pada mala. "Awas aja lo mala, gue pastiin lo ga akan selamat kali ini".

Rakha mendekat ke arah clarissa, "HEH MAKSUD LO APA NYENGGOL MALA SAMPE GITU?. LO MAU NYELAKAIN MALA IYA?".

Clatissa terdiam, "e-engga kok dia sendiri yang jatuh"elak clarissa.

"Bohong, dia sendiri tadi yang nyenggol mala sampe jatuh"kata slah satu murid itu.

Rakha melirik clarissa kembali, "LO GA USAH NGELAK YA CLARISSA, GUE TAU SEMUA KEBURUKAN LO ITU. DARI AWAL GUE SEBENERNYA GAMAU TERIMA INI!!!!" Setelah mengatakan itu rakha pergi ke kelasnya, meninggalkan clarissa yang masih terdiam.

"lo udah bikin gue malu mala".

Di uks, mala tengah berbaring di brankar itu, petugas uks tengah mengobati luka mala akibat pecahan gelas tadi, selesai itu ia keluar uks menuju kelas dengan di bantu oleh devi dan vio, sementara jenny tadi ia tengah menceritakan kejadian di uks karna ada salah satu guru yang memanggilnya.

Sampai di kelas mala duduk di kursi sebelah devi, mala melepas jaket rakha yang masih ia pakai, lalu memberikanya.

"Thanks udh pinjenjemin jaket lo, gue bawa sendiri".

Mala mengambil sweter di tasnya lalu memakainya, setelah itu ia memakan roti yang vio belikan.

"masih sakit?"tanya rakha.

Mala tak menjawabnya, ia hanya fokus memakan roti itu. Bahkan sampai roti itu habis ia masih tak menjawab pertanyaan rakha, ia menengelamkan kepalanya di tangan.

"la gue tanya, masih sakit kakinya?"tanya rakha lagi.

Mala masih tak mau menjawab, "perlu gue anter pulangnya?"tawar rakha.

Mala bangun dari duduknya, "LO GA USAH PEDULIIN GUE LAGI, LO ITU UDAH MAU JADI SUAMINYA CLA, KITA GA ADA HUBUNGAN APA-APA LAGI. JADI MULAI KALI INI LO GA USAH PEDULIIN GUE LAGI!!! MAU GUE MATI ATAU HIDUP LO GA PERLU TANYAIN KEADAAN GUE LAGI, INGET ITU RAKHA!".

*******

Bel pulang berbunyi, semua siswa siswi sudah keluar dari kelasnya, kali ini mala pulang bersama devi, mereka berada di depan kelasnya.

"aduh gue kebelet. Dev gue ke toilet dulu ya kebelet banget ini...".

"mau gue anter?"tawar devi.

Mala menggeleng, "ga usah gue sendiri aja".

"yaudh gue tunggu di parkiran ya!".

"iya, iya. yaudah gue ke toilet dulu bayy" Mala berlari ke arah toilet wanita, ia memasuki salah satu di sana. Selesai buang air kecil, ia keluar dari toilet.

Menyelusuri koridor yang tampak sepi itu, bulu kuduknya terasa merinding sekali, ia melihat ke arah belakang, tak ada apa-apa. Tapi gadis itu merasa jika ada yang mengikutinya dari arah belakang, entah itu manusia atau hantu.

Sampai akhirnya gadis itu sudah sampai di parkiran dengan devi yang menunggunya di depan mobilnya. "lo kemana aja lama banget".

"sebentar juga gak lama amat. Udah ah ayo balik gue udah muak di sini, eh nanti anter gue ke indo dulu ya, gue mau beli samyang, tapi lo tunggu aja di sebrang ga usah ikut nyebrang".

"lah kenapa emang?".

"parkir di situ tuh mahal, apalagi kita cuma beli itu doang sebentar ga lama paling iya kan?".

"yaudah ayo lah keburu sore".

Mereka berdua memasuki mobil itu, menelusuri kota jakarta, sampai di sebrang indomart, mala turun sementara devi menunggunya di dalam mobil. "Lo tunggu di sini ya, gue sebentar aja"kata mala.

Ia mulai menyebrangi jalan tersebut, setelah sampai ia memasuki toko tersebut, memilih mie dan juga cemilan lainnya. Selesai itu mala membayarnya, lalu pergi ke luar. Sebelum menyebrang ia melihat ke kanan dan ke kiri, ada mobil yang melaju di sebelah kanan, namun masih sangat jauh, kebetulan juga jalanan waktu itu cukup sepi, akhirnya mala menyebrang ke mobil devi, di sana ia sudah menunggu.

"udah ayo"kata mala.

Devi hanya diam saja, lalu melajukan mobilnya kembali ke arah rumah mala, sampai di rumah mala devi hanya tersenyum saja lalu pergi.

********

My first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang