Jung Family 22

1K 122 5
                                    

Keadaan di lorong rumah sakit hening, semua wajah yang terlihat tidak ada semangat. Eomma Jung sudah terduduk lemah di kursi. Mata sebam, tenaga yang sudah habis untuk nangis. Tangan eomma Jung di gengam erat dengan sang suami. 

Tak lama dokter keluar. "Bagaimana keadaan dua adik saya?" Tanya Johnny.

"Satu adik anda baik baik saja, untung nya rumah sakit ini masih punya donor darah adik anda. Tapi..." Dokter menghela nafas panjang. "Salah satu adik anda koma dan masih dalam keadaan kritis" 

"Adik saya yang mana?" Tanya Yuta.

"Jung Haechan" 

Suara tangisan dari eomma Jung kembali terdengar. "Ani hiks" Appa Jung memeluk sang istri dengan erat.

"AKHH!!" Jaehyun memukul tembok yang ada di depannya dengan kencang. 

"Hyung" Mark memeluk hyung nya dan mengelus punggung hyung nya.

"Untuk tuan Jungwoo sudah boleh di jenguk, tapi untuk tuan Haechan belum bisa di jenguk. Saya izin membawa tuan Haechan ke ruang ICU " Setelah meminta izin kepada keluarga Jung. Dokter dan dua suster, mendorong ranjang Haechan dari dalam keluar. Bertepatan dengan kehadiran orang tua Renjun, Jeno dan Jaemin di sana. 

Melihat ranjang si bungsu di keluarkan, eomma Jung langsung bangun dan berlari kecil. Memegang pegangan pinggiran ranjang Haechan. " Haechanie hiks" Panggil nya pelan. Tangan kanannya mengelus surai rambut Haechan, kaki nya berjalan dengan tenaga yang masih ada. 

Appa Jung, Taeyong, Johnny, Mark, Taeil dan orang tua 3 sahabat Haechan mengikuti eomma Jung. Sisanya berdiri di depan ruang rawat Jungwoo. Ruang rawat Jungwoo dan Haechan memang sengaja bersebelahan. 

"ANDWAR HAECHANIE HIKSS!" Pekik Eomma Jung di depan pintu ruang ICU. Menahan ranjang Haechan di sana, salah satu suster mencoba melepaskan tangan eomma Jung di bantu dengan 2 anak nya dan juga appa Jung.

"Nyonya Jung tolong di lepas ya" Ucap suster.

Eomma Jung menggelengkan kepala nya. "Andwae hiks, Haechanie hiks" Lirih Eomma Jung. Jari jari lentik eomma Jung yang memegang pegangan ranjang itu terlepas. Suster langsung mendorong ranjang Haechan ke dalam ruang  ICU.

"AKHHH HIKS" Raung eomma Jung. Appa Jung dengan siaga memeluk istrinya yang terduduk lemah di lantai rumah sakit dengan nafas yang mulai tersengal-sengal. "Haechan hiks, anak aku" Lirih nya pilu yang membuat mereka semua juga merasa sedih.

"Shh...Haechan baik baik aja" Ucap appa Jung di telinga istri nya. Appa Jung menunduk, merasakan tidak ada pergerakkan apa apa dari istrinya. 

"Sayang? Sayang? Hey" Appa Jung menepuk dan mengoyang tubuh istrinya yang tidak sadar diri. Appa Jung langsung mengendong tubuh ringan istrinya.

"Suster tolong" Panggil Nyonya Huan. Suster yang baru lewat langsung cepat cepat mengantarkan ke ruang rawat yang terdekat dari ruang ICU.

"Tuan Jung tolong tunggu di luar" Pintu ruang rawat di tutup dari dalam. Appa Jung mengusap wajah dan rambutnya dengan kasar, wajah yang juga terlihat sebam juga. 

***

"Hahaha...Eomma emang keren. Gomawo eomma" Jiwoon menciup pipi eomma nya. Ia baru saja membaca berita yang ditanyangkan di tv.

"Iya dong, eomma Jiwoon" 

Jiwoon tertawa senang. Ia mengambil soju di meja dan menuangkan ke gelas soju yang ada di meja. Jiwoon dan eommanya meminum soju berdua bersama di halaman rumah nya. 

"Eomma" Eomma Jiwoon menoleh. "Kira kira keluarga Jungwoo akan nerima Jiwoon enggak?" Tanya nya.

"Pasti dong, anak eomma ini kan cantik, pintar, berbakat dan masih banyak lagi. Masa tidak ada laki laki yang suka dengan anak eomma ini" Jiwoon yang di puji dengan eomma nya tersipu malu. 

Jung FamilyWhere stories live. Discover now