"Maaf telat" Mingyu yang baru datang, langsung duduk di samping Jaehyun yang sudah datang dari tadi.
"Tumben lama. Dari mana kau?" Tanya Jaehyun.
"Ada klien biasa"
Jaehyun menuangkan minuman soju ke gelas Mingyu dan mengeser ke depannya. "Kau lupa?" Mingyu yang sedang meminum soju menoleh, ia telan minuman soju itu lalu ia taruh gelas nya kembali di meja.
"Lupa apa?" Tanya nya.
Jaehyun menaruh sumpit ke meja dekat Mingyu. "Kau lupa kalo kita bekerja sama?"
Mingyu terdiam sejenak, mengambil sumpit. "Iya kita bekerja sama lalu kenapa?" Tanya nya sambil memakan makanan yang ada di meja.
"Lalu kau bekerja sama juga dengan tuan Kim?"
Mingyu yang baru saja memasukkan daging ke dalam mulut nya. Terdiam sebentar lalu kembali mengunyah makanannya. "Kau membantu tuan Kim? Di saat polisi sedang mencari keberadaan Jiwoon dan juga istri nya?"
"Kau tenang saja. Aku tidak akan membantu tuan Kim"
Jaehyun mengangguk. "Baiklah aku percaya dengan mu" Ucap nya lalu kembali makan.
***
Di sekolah. Haechan, Jeno, Renjun, dan Jaemin sedang mengintip dari celah tembok. Mereka melihat 2 guru di sana yang sedang berbicara di belakang halaman yang sepi dan kosong.
"Kita tidak ketauan kan?" Bisik Jaemin.
"Shtt jangan berisik" Ucap Renjun.
"Ya, ya Sepatu ku jangan di injek" Ucap Jaemin. Haechan yang tidak sengaja menginjak hanya terkekeh. "Mian hehehe"
"AA-" Mulut Jeno di bekam dengan Haechan, mereka buru buru langsung pergi.
"Yak! Kau kenapa teriak" Ucap Haechan kesal.
"Renjun dan Jaemin menginjak kaki ku"
"Jinjja, mian hahahaha" Tawa Renjun dan Jaemin.
"Sudahlah ayo kita pergi dari sini"
Setelah 4 anak tadi pergi, salah satu guru yang ada di sana menoleh kanan kiri. Ia merasa ada seseorang murid yang mendengar pembicaraan mereka "Ada apa?" Tanya guru laki laki.
"Aku merasa ada murid yang berteriak"
"Ahh tidak ada, dari tadi kita tidak melihat ada siswa di sini. Hanya perasaan kau saja itu" Guru itu mengangguk dan kembali berbicara.
***
"Kalian berempat ngapain di sini?" Tanya salah satu guru yang baru saja keluar dari ruang art.
"Annyeong haseyo Seonsangnim" Sapa Haechan dan 3 temannya.
"Kita lagi liat anak anak yang lagi ekskul"
"Kalian enggak ada Pelajaran?" Mereka bertiga menggeleng. "Kalian Pelajaran apa?" Tanya nya.
"Matematika" Ucap mereka barengan.
"Ahh iya guru nya sedang sakit. Yasudah kalian bantuin saya bawain barang di dalam ke ruang guru ayok" Mereka bertiga masuk ke dalam ruang Art. Haechan melihat banyak lukisan yang berada di sana.
"Wah bagus sekali" Ucap nya.
"Benar. Itu tugas ekskul yang di buat dengan adek kelas kalian"
"Wahh keren sekali" Renjun mengambil gambar lukisan di meja.
"Kalian bawa itu semua ke ruang guru. Saya ingin mengecek kelas saya dulu" Mereka bertiga mengangguk dan mengambil semua lukisan di sana lalu membawa nya ke ruang guru.
YOU ARE READING
Jung Family
RandomNo plagiat!! Posesif keluarga Jung terhadap anak bungsu nya. Jung Haechan, anak bungsu dari keluarga Jung yang masih berumur 14 tahun. Ia masih duduk di bangku SMP dan tidak lama lagi akan masuk ke jenjang SMA. Keluarga Jung menjadi posesif terhad...