"Nama kita trending di twitter" Ucap Haechan yang sedang men-scroll media.
"Aku yakin pasti ini akan jadi ramai di sekolah" Ucap Jeno, di balas anggukan mereka.
"Aku penasaran gimana reaksi tuan Kim dan Nyonya Kim apalagi anak nya itu" Ucap Haechan. Ia menaruh kepala nya di pundak Jeno yang duduk di samping nya.
"Kalian tidak lapar?" Tanya Renjun.
"Lapar" Ucap mereka barengan.
"Yaudah ayok masuk lagi"
"Kalian dulu aja, aku ingin di sini dulu" Ucap Haechan, mengangkat kepala nya dari pundak Jeno.
"Kenapa?" Tanya Jaemin.
"Aku malas, di dalam rame"
"Yaudah aku nemenin Haechan di sini, kalian berdua masuk aja" Jaemin dan Renjun mengangguk dan berjalan mausk ke dalam gedung. Mereka berdua berada di belakang gedung untuk mencari angin saja dan bermain main di sana.
"Jen" Jeno yang kembali duduk di samping Haechan menoleh. "Kau dapat pesan dari Nara noona?" Tanya nya menoleh. Jeno menggelengkan kepala nya.
"Nara noona tidak memberi pesan apa apa selama 2 hari ini. Sepertinya ia sibuk" Haechan mengangguk. Ia kembali bermain dengan ponsel nya.
"Sudahlah ayo kita masuk ke dalam" Jeno menarik lengan Haechan dan membawa nya masuk ke dalam gedung.
***
Di tempat lain, Jiwoon yang baru saja membuka media dan juga membuka isi berita hari ini melebarkan matanya saat membaca berita tentang beberapa perusahan tinggi yang mempublish anak nya. Tapi, bukan itu yang membuat ia salfok, melainkan nama anak keluarga bungsu Jung yang berada di berita itu. Benar, ia kaget, sangat kaget melihat nama Haechan yang merupakan anak bungsu dari keluarga Jung.
Jiwoon menggelengkan kepala nya. "Enggak, ini enggak mungkin. Haechan? Enggak aku enggak salah liat" Ucap nya yang masih tidak percaya.
Suara pintu hotel yang terbuka, membuat ia menoleh. Orang tua Jiwoon masuk ke dalam kamar hotel bersama. Jiwoon langsung menghampirinya.
"Eomma, Appa. Ini enggak mungkin kan, anak polos itu bukan anak bungsu keluarga Jung kan" Ucap nya. Orang tua Jiwoon terdiam, mereka duduk di sofa dengan wajah yang datar.
"Eomm, appa jawab!!" Pekik nya.
"Jiwoon! Kau sudah melihat di berita dan semua media bukan?! Itu sudah terjawab kan" ucap Appa Kim yang membentak anak perempuannya.
"Hidup kita enggak lama lagi hancur" Ucap Eomma Jiwoon.
Jiwoon menggeleng tidak setuju. "TIDAK!! AKU ENGGAK MAU JATUH MISKIN EOMMA, APPA!!" Pekik nya tidak setuju. "Appa kita tidak akan miskin kan?" tanya nya. Appa Kim memilih masuk ke dalam kamar dan di susul dengan istri nya.
Jiwoon langsung pun juga ikut masuk ke dalam kamar miliknya. "Haechan shibal, kau membuat hidup ku hancur" Kesal nya. Ia melempar barang barang milik nya ke lantai dengan kesal.
***
"Nara" Nara yang mengerjakan tugas kuliah nya menoleh. "Wae?" Tanya nya.
"Apa kau melihat berita yang akhir akhir ini trending?" Nara mengangguk. "Lalu bagaimana perasaan mu saat tau anak SMA yang kita temuin adalah anak dari Perusahaan terbesar di Seoul?"
Nara menyandarkan tubuh nya di kursi belajarnya. "Aku sudah mengetahuinya lebih dulu, sebelum kau tau" Ucap nya yang membuat temannya kaget.
"Jinjja?! Bagaiman bisa?"
"Saat aku masih SMA aku tidak sengaja melihat Haechan yang sering di anter dengan supir dan juga yang kadang bareng ke sekolah dengan Mark dan Jungwoo. Di situ aku berfikir jika mereka hanyalan teman saja atau tidak sengaja ketemuan di jalan. Tapi, ternyata pikiran aku salah. Saat itu, pulang sekolah aku melihat Haechan di jemput dengan hyung nya di sekolah."
"Nugu?"
"Tuan Jaehyun. Dan saat terjadi penembakan di sekolah yang tiba tiba juga, aku melihat ada 3 anak Jung yang datang ke sekolah dan menghampiri mobil ambulans yang di dalam nya ada Haechan" Jelas nya.
"Wah keren, mereka sangat tertutup dan sangat menyanyangi adik nya"
Nara mengangguk, "Kau benar. Aku sengaja tidak memberi tau Jiwoon tentang ini" Ucap nya. "Minju-ya, kau besok kerja?" Minju menganggukkan kepala.
"Tentu" Jawab nya.
"Kau tidak ada niatan ingin kembali kuliah?"
Minju berpikir. "Sepertinya tidak, tapi tidak tau ke depannya gimana" Ucap nya.
Nara mengangguk. "Baiklah besok aku akan ke tempat kerja mu" Minju mengangguk. Nara kembali mengerjakan tugas kuliah nya yang sempat di tunda.
***
Keesekolah hari nya Nara baru saja selesai kelas siang. Sesuai dengan janji nya semalam, ia akan datang ke tempat kerja temannya. Nara dan Minju berada di satu pekerjaan yang sama, Nara memgambil jam kerja siang dan malam sedangkan Minju mengambil jam kerja dari pagi – malam.
Minju yang sedang fokus menghitung uang di kasir, seketika menoleh saat mendengar suara pintu terbuka. Ia kira ada pelanggan datang, rupanya ternyata temannya yang baru saja datang.
"Hi. Mau pesan sesuatu?" Tanya Minju yang mengembalikkan uang ke dalam mesin kasir.
"Tidak usah, nanti aku akan membuat nya sendiri. Aku menaruh barang barang ku dulu, belum begitu ramai kan?" Minju menggeleng. "Belum kok" Balas nya.
Nara masuk ke ruang ganti, menganti baju dan juga menaruh barang barang nya. Ia keluar dan membuat coffee untuk nya. "Ini sisa kan?" Minju mengangguk.
"Iya, pakai saja" Nara menaruh sisa kopi ke gelas dan membuat minuman.
"Aku kerjain tugas ku dulu, kalo ramai sama butuh bantuan panggil aku aja"
Minju memberi kode jempol ke Nara sambil tersenyum, dan di balas senyum dengan Nara. Nara kembali ke belakang untuk mengerjakan beberapa tugas agar tidak numpuk. Tidak lama Nara pergi ke belakang, mobil hitam berhenti di depan cafe itu.
"Selamat dat-" Ucapan Minju terhenti saat melihat siapa yang datang.
"Mana Nara?" Tanya nya dengan suara tegas dan kesal.
"Ada di belakang"Perempuan itu langsung pergi ke belakang begitu saja. Nara yang sedang fokus mengerjakan tugas nya di kagetkan dengan suara bantingan pintu yang terdengar sangat kencang dan mungkin saja itu bisa sampai luar.
"MWOYA!!" Pekik Nara yang melihat siapa orang yang membuka pintu.
"KAU!!"
"Apa?" Tanya nya dengan tatapan kesal.
"Sedari awal kau tau Haechan anak keluarga Jung kan!!" Nara berdiri, menaruh pen nya di meja. Ia tersenyum tipis.
"Iya, aku mengetahuinya dari awal. Wae?" Tanya nya.
"Kau sengaja kan tidak memberi tau ku"
"Benar, itu sangat benar"
"YAK!! Kau ini sepupu ku atau bukan hah?! Kenapa kau bisa ngelakuin hal itu. Apa kau tidak tau keluarga ku bisa hancur hah!?"
"KAU YANG BODOH!! AKU SUDAH MEMBERITAU MU SEBELUM BERBUAT!! TAPI APA KAU YANG TIDAK PEDULI SHIBAL!!"
Jiwoon menghela nafas kasar, ia melipat tangannya di dada nya. "Apa kau memberi tau semua nya kepada Haechan?" Tanya nya.
Nara mendekat ke arah Jiwoon. "Majja-yo" Bisik Nara di telinga Jiwoon. Nara keluar dari ruangan itu, tapi tiba tiba saja dia di dorong dengan keras oleh Jiwoon. Yang membuat Minju dan beberapa pelanggan di sana kaget.
"Nara-ya" Minju membantu Nara bangun, Nara meringis memegang punggung nya sakit. "Kau baik baik saja?" Nara mengangguk.
"Omo dia anak tuan kim bukan?" Ucap salah satu pelanggan di sana. Jiwoon yang kenalin langsung buru buru pergi dari tempat itu.
HAPPY BIRTHDAY ANAK BAIK, SEHAT SELALU HAECHANN. DAN BAHAGIA SELALU. KAMU ANAK BAIK YANG SALAH AGENSI AKU YAKIN KE DEPANNYA KAMU AKAN JADI ORANG YANG SUKSES!!! Haechan ingatt masih ada banyak orang yang sayang sama kamu jangan nyerah yaa chan. Kalo cape istirahat aja gak papa, kalo mau hiatus dulu juga gak papa. kita bakalan nungguin kamu lov uu anak baik!!
YOU ARE READING
Jung Family
RandomNo plagiat!! Posesif keluarga Jung terhadap anak bungsu nya. Jung Haechan, anak bungsu dari keluarga Jung yang masih berumur 14 tahun. Ia masih duduk di bangku SMP dan tidak lama lagi akan masuk ke jenjang SMA. Keluarga Jung menjadi posesif terhad...