"Kau tau, tadi aku tidak sengaja menabrak perempuan" Appa Jung yang sedang duduk di ranjang tempat tidur dengan buku yang ada di tangan menoleh.
"Perempuan?" Tanya nya. Lalu di anggukkan dengan eomma Jung.
"Iya perempuan, tapi masalah nya bukan di situ. Tadi aku menemukan gelang, tapi sepertinya gelang itu ada di Taeyong dan juga sepertinya gelang itu milik perempuan itu"
"Lalu kau baik baik saja?" Eomma Jung menatap suami nya. "Aku sedang membicarakan perempuan itu" Ucap nya.
Appa Jung mengangguk. "Iya aku mendengarnya. Tapi, aku bertanya apa kau baik baik saja? Khawatir dengan istri apa tidak boleh?"
"Tentu saja boleh, aku baik saja saja" Appa Jung menarik pelan tangan istrinya. Lalu ia memeluk istri nya.
"Besok kita harus mendatangi acara yang ada di kota New York" Ucap appa Jung yang memperlihatkan undangan makan malam bersama di sana.
"Lalu Haechan bagaimana?"
"Coba kau tanya dengan anak nya. Kalo dia ikut ke acara makan malan ini, otomatis ia akan kita publiskan"
Eomma Jung melepas pelukan suaminya yang sedang menatap nya. "Haechan!" Panggil eomma Jung, pintu kamar mereka tidak begitu ke tutup rapat jadi masih bisa di mendengar suara panggilan dan juga suara berisik anak anak Jung di luar. Haechan yang ada di luar, sekarang sudah berada di pintu kamar orang tua nya.
"Kenapa?" Tanya Haechan yang masih di dekat pintu.
"Sini sayang, tutup pintunya juga" Haechan masuk, lalu menutup pintunya rapat rapat. Ia naik ke atas tempat tidur, dan merebahkan dirinya di tengah tengah kasur. "Besok ada acara undangan keluarga Jung. Haechan mau ikut tidak?" Tanya nya.
Haechan menggeleng. "Tidak mau" Ucap nya.
"Tapi, acaranya di kota New York sayang. Eomma tidak tenang meninggalkan mu sendiri di sini" Ucap nya sambil mengelus surai rambut Haechan.
"Kau ikut saja, tapi nanti di hotel saja" Ucap appa Jung. Tapi, Haechan tetap menggelengkan kepalanya.
"Atau aku tidak usah ikut"
"Jangan!! Eomma ikut saja" Eomma Jung menatap suaminya memohon.
"Ok, eomma tidak usah ikut. Biar appa dan anak anak lainnya yang ikut"
Haechan menggeleng. "Tidak usah, eomma ikut saja. Aku bisa jaga diri kok" Ucap Haechan. Hening di dalam kamar itu. "Ok begini saja, kau tetap ikut ke New York tapi di hotel saja" Ucap appa Jung.
"Akhh appa tidak us-"
"Ada 3 teman mu di sana" Seketika Haechan yang tadi merengek terdiam.
"Teman?" Eomma Jung mengangguk. "Iya, 3 teman mu itu ada di New York besok. Kau lupa jika eomma juga kenal dengan orang tua 3 teman mu itu. Besok bertiga di hotel, kau bilang kau kangen dengannya kan" Haechan mengangguk, lalu menatap kedua orang tuanya.
"Ini beneran kan? Eomma dan appa tidak berbohong"
"Astaga kau ini, coba tanya appa"
Haechan menatap appa nya. "Bener tidak appa?" Tanya nya. Lalu di jawab dengan anggukan dan senyuman tipis sang appa. "Tapi, bukannya mereka bertiga masih camping?" Tanya nya.
"Sudah selesai sayang. Camping mereka kan cuma 3 hari 2 malam" Haechan mengangguk paham. "Jadi besok ikut ya" Haechan menganggukkan kepala nya.
"Sekarang bayi eomma dan appa ini sikat gigi dan cuci muka, lalu tidur dengan eomma dan appa di sini" Haechan turun dari tempat tidur dan melangkah kan kaki nya ke kamar mandi. "Kau kasih tau anak anak, suruh mereka tidur cepat" Appa Jung turun dari tempat tidur, memakai sendal rumah, lalu keluar dari kamar.
YOU ARE READING
Jung Family
RandomNo plagiat!! Posesif keluarga Jung terhadap anak bungsu nya. Jung Haechan, anak bungsu dari keluarga Jung yang masih berumur 14 tahun. Ia masih duduk di bangku SMP dan tidak lama lagi akan masuk ke jenjang SMA. Keluarga Jung menjadi posesif terhad...