Happy Reading!
Leora menunduk. Ia tak bisa membantah Lana, sang mamah.
"Kenapa harus Leo? Kenapa harus Leora?" Tunduk gadis itu sementara kedua orang tua gadis itu memandang Leora dengan sinis.
"Mamah heran kenapa kamu bisa menolak Bara," Ketus Lana. Saat ini sepasang suami isteri itu menatap anak mereka dengan tajam. Oh, apakah mereka menganggap Leora anak mereka?
"Leora gak suka Bara! Leora gak mau karena Leora gak cinta sama Bara! Leora cintanya sama Mahen!" Kesal Leora tanpa sadar meninggikan nada bicaranya.
Plak
Leora meremas sisi kiri wajahnya yang panas akibat tamparan sang bunda. Wajahnya sedikit tertoleh akibat tamparan yang lumayan keras itu. Ia menatap mamanya. Ah, ia sudah sering mendapatkan ini. Mungkin setiap hari?
"Berani kamu berteriak didepan saya! Saya mungkin masih bisa bersikap lembek terhadap kamu didepan orang, tapi kalau saat ini, tidak ada yang bisa membela kamu termasuk ayah kamu itu! Ingat itu Leora!" Nafas Lana memburu menahan marah yang sedari tadi memberontak ingin keluar melahap Leora habis-habisan hingga wajah itu tak terbentuk lagi.
"THAYAAA!" Teriak Lana hingga seorang wanita muda datang tergopoh-gopoh kearah mereka. Dengan pakaian pelayannya, wanita itu segera menunduk dan menanyakan alasan nyonya-nya memanggil dirinya.
"A-ada apa nyonya?" Tanya Thaya dengan pelan.
"Seret anak durhaka ini kegudang! Pastikan kamu mengunci gudang itu dan jangan beri dia makan! Jangan kamu bukakan gudang sebelum saya yang memerintah kamu!" Perintah Lana pada Thaya. Thaya tak tega namun ia juga tak bisa membantah Lana, Nyonya dirumah ini.
Thaya menyeret Leora pelan walau Leora tak jarang memberontak. Mendorong pelan Leora kegudang, dan Mengunci gudang itu. Ah, digudang itu bahkan tidak ada lampu.
Leoranantha Azalea Slaraven~Siapa yang tidak mengenalnya disekolah? Seorang anak perempuan yang merupakan penerus satu-satunya tahta keluarga Slaraven. Dia terkenal dengan kecantikan-nya bahkan dikenal dengan gelar primadona sekolah. Semua mengakui kecantikan Leora.
Rambut coklat tua sepinggangnya, kulit putih yang sangat mulus, netra caramel yang indah, bulu mata-nya yang lentik seakan menghipnotis mereka. Terlebih bibir tipis merah muda milik Leora, mereka seakan menganggap Leora bidadari dari kayangan.
Namun anggapan itu harus mereka kubur dalam-dalam kala tahu bahwa perempuan cantik bak bidadari seperti Leora memiliki hati sejahat iblis. Netra caramel yang sangat indah itu selalu menampilkan tatapan setajam silet. Dan, sikap Leora yang selalu membully Silvi lah yang membuat mereka menatap Leora sebagai iblis.
SILVI ALISIA KEITHVAN, seorang perempuan yang dikenal memiliki hati bak bidadari tanpa terkecuali. Sikap lemah lembutnya itu membuat siapa saja luluh dengannya. Suaranya yang selalu memainkan nada merdu bak hipnotis bagi mereka.
Namun, sikap Silvi yang lemah lembut itu sangat dibenci oleh Leora. Silvi sangat bermuka dua bagi mereka yang mengetahui sifat asli Silvi yang selicik iblis. Licik sekali.
Namun, siapa saja mungkin tertipu dengan sikap Silvi yang berkedok polos itu. Bagi Leora, Silvi bagai serigala berbulu domba. Licik seperti rubah. Bahkan Silvi dekat dengan Bara hanya untuk harta keluarga Bara.
Setelah dikunci digudang yang gelap itu, Leora misuh-misuh sendiri. Ia tak meminta dikeluarkan.
Ia berjalan menyusuri gudang itu dan meraba-raba diantara rak-rak tinggi yang berdebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LeoBara
Cerita PendekBagaimana ketika kamu dijodohkan dengan orang yang paling membencimu. Hidup dengan suami yang akan selalu menekanmu? Dan dia akan selalu membela musuhmu bahkan berselingkuh secara terang-terangan didepanmu? Itu yang dialami oleh Leora. Leora memang...